28. ventiotto

188 11 1
                                    

            

                          ♡♡♡♡♡
                ____________________
                    Happy reading
               ——————————
                   
                          ♡♡♡♡♡

Pagi ini pagi yang cerah, dan cerita ini tertuju pada satu ruangan. Ruangan hitam pekat yang beradu dengan warna putih. Di dalamnya berisi berkas, komputer, laptop, print, monitor, Dll.

Kini terlihat Xavier sedang berkutat dengan laptopnya. Ia sedang menjalankan misi, mencari tau data data dari casino milik seseorang. Yanh belum diketahui siapa dan itu misi Hima sekarang.

Xavier terus mengklik dan menekan tombol tombol yang ada di keyboard itu. Dan..

"Ketemu!" ujarnya bernafas lega, sambil ia bersandar di kursi kerjanya.

Dengan posisi itu Xavier mengambil handphone dan menekan tombol hijau pada aplikasi telepon.

"Halo?"

"..."

"Aku berhasil!" Senangnya.

"..."

"Astagaa.."

"..."

"Aku menemukan pemilik casino yang dari beberapa bulan lalu kita cari."

"..."

"Kapan kita akan melakukan misi di lapangan langsung?"

"..."

"Aku harus menunggu beberapa bulan lagi?!!" Xavier mendesah frustasi.

"..."

"Aishh, jadi kita harus menunggu culuk ke tigaku launching?"

"..."

"Lama sekali. Tidak bisakah dia di tinggal saja?"

"... !!" Mendengar orang di balik handphone itu memekik, Xavier menjauhkan handphone itu dari telinganya.

"Baiklah baiklah."

"..."

"Hm, nanti ku cari tau." Lalu hubungan telepon itu terputus, dan Xavier yang lelah dengan komputer ia pergi dari ruangan itu.

"Himaa?!?!" Pekiknya menggelegar.

"Aish diamlah. Jangan kebanyakan teriak." Xavier cengengesan di buatnya.

"Kenapa?" Lanjutnya

"Aku sudah menyelesaikan penyelidikan itu."

"Kau menemukannya? Siapa?"

"Salah satu kolega bisnis mu. Mungkin kau mengenalnya."

"Siapa? Kau tau kan apa yang harus kita lakukan ke dia?"

"Tau.."

"Jangan merasa kasihan padanya. Terus profesional dalam tugasmu."

"Iyaa.."

"Ngomong ngomong Hima, kau tak merasakan kontraksi bukan?"

"Bukankah aku memang tak merasakan apapun? Karna itu kau yang biasa merasakan."

"Astaga! Aku baru ingat?!?!!" Pekik Xavier panik.

"Kenapa?"

"Hpl mu bulan ini Himaa?!" Xavier kini terpontang panting membuka lemari dan menaruh semua tas di ranjang.

"Terus?"

"Kita belum memersiapkan apa pun?!!" Paniknya, ia semakin mobat mabit dibuatnya.

Sebelum di tarik Hima ke dekapannya. Hima mendekap xavier dari samping. Memepetkan tubuhnya dengan Xavier.

Piccolo Marito?(ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang