Bagian 04: hari pdkt

126 50 56
                                    

Genggam tanganku bersandar kepadaku
Inginku berada di sampingmu sepanjang hidupku
Rasa ini hanya ada saat bersamamu
Bahagia ku dengar canda tawamu terangi hatiku
-Dunia Bersamamu: TheOvertunes

Genggam tanganku bersandar kepadakuInginku berada di sampingmu sepanjang hidupkuRasa ini hanya ada saat bersamamuBahagia ku dengar canda tawamu terangi hatiku-Dunia Bersamamu: TheOvertunes

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bukti sejarah, budaya, bahkan evolusi menunjukkan bahwa cinta ditemukan ada dalam 147 dari 166 budaya yang diteliti dalam sebuah penelitian. Penelitian psikologis selama 50 tahun terakhir telah menyelidiki perbedaan antara menyukai, mencintai dan jatuh cinta.

"Kamu percaya dengan cinta pandangan pertama, kak?" Intan Litani. Gadis berusia 14 tahun itu punya banyak sekali pertanyaan – pertanyaan di kepalanya, beruntung ia memiliki seorang kakak laki – laki seperti Ikhwan yang selalu punya jawaban untuk setiap rasa penasarannya.

Ikhwan menatap gadis yang kini duduk di sebelahnya itu sejenak, malam ini cukup dingin sehingga ia memilih untuk mengeratkan cardigan yang membalut tubuh sang adik. Intan masih menatapnya dengan penasaran, membuat pemuda itu diam – diam menahan senyum kemudian menggeleng.

"Enggak. Jatuh cinta pada pandangan pertama itu gak ada. Itu gak bisa disebut cinta, tapi sebuah ketertarikan awal."

Intan mengerutkan dahinya, merasa tidak setuju dengan pernyataan Ikhwan barusan. "Lalu, kenapa ada yang menyatakan kalau seseorang hanya perlu waktu tiga detik untuk jatuh cinta?"

"Itu rasa tertarik secara fisik. Mungkin kamu tertarik saat pertama kali melihat dia tertawa sampai matanya melengkung membentuk bulan sabit, atau cara dia bicara dengan suara yang menenangkan. Bisa jadi juga karena tak sengaja melihatnya membantu orang lain di sekitar, atau karena kamu tidak sengaja bersitatap dengan matanya yang indah. Tapi itu tidak bisa disebut cinta. Tiga detik pertama yang dimaksud adalah saat kamu jatuh dalam pesonanya, bukan jatuh cinta. Ketertarikan itulah yang semakin lama akan semakin berkembang menjadi rasa suka, kemudian baru cinta," jelas Ikhwan dengan lembut dan tak terburu – buru agar Intan bisa menangkap maksudnya.

"Sudah paham?" tanya Ikhwan saat melihat adik satu – satunya itu mengangguk – anggukan kepala.

"Sudah, kak. Terima kasih."

Ikhwan tersenyum lalu bangkit dari kursi, ia mengulurkan tangan pada gadis manis yang berbeda tiga tahun darinya itu. "Ayo masuk ke dalam!"

"Aku maunya digendong," ungkap Intan kemudian melompat ke punggung pemuda itu tanpa meminta persetujuan. Ikhwan tak protes sama sekali, lantas keduanya segera masuk ke dalam rumah dengan cat berwarna hijau mint.

Dua bersaudara itu memang sering menghabiskan waktu di halaman depan rumah, mengobrol dan bercerita tentang banyak hal atau sekedar duduk – duduk santai sambil menghirup udara segar. Halaman rumah itu cukup luas, sisi kanannya dipenuhi dengan tumbuhan – tumbuhan yang mereka tanam, sementara di sisi kiri dibuat seperti sebuah taman untuk sekedar piknik kecil – kecilan atau duduk di bangku – bangku panjang.

Back to DecemberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang