Bagian 02: hari ikhwan jatuh hati

163 41 82
                                    

Maka izinkanlah aku mencintaimu
Atau bolehkanlah ku sekadar sayang padamu
~Kala cinta menggoda: Chrisye

_Juni 2016_

Kebisingan dan keramaian di lorong itu tak membuat seorang gadis sedikitpun merasa terganggu, ia dengan lihai berlari sambil menghindari orang-orang yang bergerak berlawanan arah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kebisingan dan keramaian di lorong itu tak membuat seorang gadis sedikitpun merasa terganggu, ia dengan lihai berlari sambil menghindari orang-orang yang bergerak berlawanan arah. Seorang gadis lain mengejarnya di belakang sambil berteriak nyaring, "RAHMA BALIKIN SKETCHBOOK GUE WOI!"

Gadis yang dipanggil namanya itu terkekeh, ia menoleh ke belakang sambil terus berlari. Dijulurkannya lidah tanda mengejek, "GAK MAU! INI BAKAL GUE KASIH KE REG-"

"MAMPUS LO!"

Belum sempat Rahma melanjutkan ucapannya, gadis itu sudah terlebih dahulu jatuh. Sementara Anna - gadis yang sedari tadi mengejar, kini tengah terbahak di tempat. Rahma meringis, bukan karena sakit melainkan malu. Gadis itu jatuh di atas tubuh seseorang.

Seseorang di bawah tubuh Rahma terkekeh, punggung dan pinggangnya sedikit sakit karena jatuh terlentang ditambah bobot tubuh gadis itu. Rahma sedikit tercengang, bingung sekaligus terpesona dengan kekehan pemuda di bawahnya ini. Ni orang ganteng sih, tapi kok sengklek? udah gue tiban tapi malah ketawa.

"Ehh bocah! Lo gak ada niatan berdiri gitu? Enak banget kayaknya nempel-nempel begitu," ujar Anna membuat keduanya menyadari posisi mereka yang sangat intim. Rahma segera bangkit, disusul Ikhwan yang lalu menggaruk tengkuk salah tingkah. Para murid yang melihat keduanya tadi bersorak menggoda, membuat wajah Rahma merona.

"Diem lo semua!" ucap Rahma guna menutupi rasa gugupnya, ia menoleh pada Ikhwan yang ternyata juga tengah menatapnya intens.

"Kamu gapapa, Rahma?"

Rahma mengernyitkan dahi mendengar itu, harusnya kan dia yang bertanya bukan sebaliknya. "Gapapa, lo gimana?"

"It's ok. Lain kali hati-hati, Rahma." Ikhwan tersenyum, kemudian melirik ke bawah. Pemuda itu tiba-tiba berlutut hingga membuat Rahma yang ada disampingnya sedikit terkejut.

"Eh ... lo mau nga-" Keterkejutan Rahma semakin meningkat tak kala Ikhwan dengan tiba-tiba mengikatkan tali sepatu gadis itu, ia sampai tak bisa melanjutkan ucapannya. Sepertinya tali sepatu gadis itu terlepas karena tak sengaja ia injak hingga terjatuh tadi. Ini adalah kali pertama seseorang memperlakukannya seperti itu, jantung Rahma sekarang sudah berdetak tak keruan.

"Duh, jadi pengen." Anna Sabila yang sedari tadi berdiri di hadapan kedua insan itu bergumam, jiwa jomblo gadis itu meronta-ronta melihat keromantisan sahabat dan juga sepupunya itu. Iya, Anna dan Ikhwan adalah sepupu. Sebetulnya hubungan kekerabatan mereka sedikit pelik, dimana ayah Anna adalah anak dari istri pertama kakeknya, sementara ayah Ikhwan merupakan anak dari istri kedua. Tapi itu semua tidak membuat mereka saling membenci, malahan keluarga keduanya sangat dekat.

Back to DecemberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang