Destiny

3 0 0
                                    

Menghidu semerbak wangi bebauan tanah
Berulang-ulang tanpa jeda
Ia lupakan sejenak segala pikiran pandir
Setelah sekian lama berseteru dengan destiny yang tak jua berakhir

Wanita itu menari di tengah deru deras alunan rinai
Ia berdansa bersuka cita tiada henti
Melenggang riang, membebaskan pasung hati
Menampak jelas pada bina wajah jelita berseri-seri

Di atas tanah gering yang kini mulai membasah
Oleh tumpah ruah berkelindan melahirkan legenda
Bahwa suatu ketika, Secercah negeri di ruang sempit Bernama kepala rindu dan cinta ditakdirkan bersua

Dalam perhelatan pesta digelar
Sebegitu sederhana, sedemikian istimewa
Diiringi petrikor yang menenangkan hati
Hingga teduh terus membasahi sukma yang mulai gersang

Jika malam terhenti saat ini,
Aku rela terjebak di antara derai
Jika kelam mengikat waktu ini,
Aku rela terjerat hujaman rinai

Pali, 08 Januari 2024.

Memorabilia (Puisi)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang