Nestapa Kalbu

5 0 0
                                    

Langkahku lunglai, di lorong kelam
Tiap sudut berbisik, kisah cinta yang terendam
Aroma rambutmu, masih menggantung di udara senyap,
Suara tawamu, gema hantu yang tak kunjung padam

Bunga-bunga mimpi, kini mawar berduri duka,
Tiap kelopak mekar, tusuk duka menyiksa
Langit senja menangis, awan kelabu berarak,
Hatiku tetesan tinta, menulis nestapa di lembar takdir

Terbang, hinggap lalu menempel menjadi tumbuh
Mengalir menjadi perasaan, spora adalah sisi percintaan yang tak butuh penokohan
Yang kulihat setelah usai
Adalah perubahan fakta

Bahwa kau membahagiakanku dengan segala macam dan rupa
Yang tercium oleh sekuntum bunga
Sedikit menyisir ke ranting dan ruas batang hati
Teramat fatal, karena aku merasakannya

Engkau spora, yang menari di ujung letih batin ini, Sayap berterbangan
Berkepak-kepak, selalu membawa isyarat
Isyarat itu adalah cinta yang engkau dekap

Pali, 10 Januari 2024.

Memorabilia (Puisi)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang