Perjalanan manis membawa keindahan
Di ufuk senja tatkala mentari merayap perlahan
Kurindukan kenangan terpatri dalam hati ketulusan
Seperti lukisan yang tak pudar dalam kebisuan 'kan menghias hidup dengan indahnya yang kian tertawanSetiap senja, aku menatap langit yang berubah warna
Seperti memanggil kenangan yang terhampar tanpa antena
Suara riuh ombak menawan hembusan angin yang sejuk penuh pesona
Semua terasa seperti dekat, meski engkau jauh terpisah selaksa fatamorganaRindu membelai hati,
Seiring senja yang merangkak pergi
Mengingatkan akan memorabilia kita yang terlupakan tanpa energi
Seperti buku yang mengurai sebentuk kronologiKini berlalu tetapi takkan pernah pudar,
Selalu hadir seumpama pagi
Kenangan ini bagai sepasang sayap yang terbang
Membawaku kembali pada masa lalu yang pernah menghilang dalam sepenggal bayangTerbentang sudut hati, mengisi hari dengan harap
Terukir manis senyummu mengalun dalam selaksa,
Selaksa candu yang hadirnya kian menghipnotis
Di tengah rindu, membawa ilusi tanpa henti dan mengukir keabadian penuh simpatiPali, 24 Januari 2024.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memorabilia (Puisi)✔️
Teen FictionPuan-puan perindu rembulan, kutitipkan syair ini. Hadir mengikhlaskan takdir, meski semuanya belum berakhir, dan tak perlu bersenda gurau di tengah hiruk-pikuknya nostalgia. Karena kini yang tersisa dalam diriku hanyalah secercah simfoni yang tak be...