Pada sebuah senja, aku memanah kedua matanya
Di jalan pulang meraba-raba arah
Meninggalkan jejak darah
Dengan grafiti puisi setengah jadiKetika Sagitarius datang,
Lalu ia pergi menyusul kekasih
Serupa biskuit getas, hatiku patah jadi tujuh
Berserak, jatuh...Aku bingung,
Tak satu yang menyayangi
Tak satu yang mencintaiku
Sang ilusi, kumohon jawablah pinta hatiku iniCinta mana yang tepat untukku?
Dan apakah dia juga mencintaiku?Pali, 17 Januari 2024.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memorabilia (Puisi)✔️
Teen FictionPuan-puan perindu rembulan, kutitipkan syair ini. Hadir mengikhlaskan takdir, meski semuanya belum berakhir, dan tak perlu bersenda gurau di tengah hiruk-pikuknya nostalgia. Karena kini yang tersisa dalam diriku hanyalah secercah simfoni yang tak be...