Menonton sandiwara 24 jam di antara guyur gerimis
Biarkan kota terlelap dengan secawan anggur yang dijajah perawan berkulit langsat
Aku ingin mengajakmu berkelana 24 jam
Menonton kota yang kehilangan leluconMenuntun malam yang terhuyung-huyung
Mulai lagi, 24 jam menggelar kota
Sandykala memudar berganti gelap malam
Dengan bayangan gugur kita saling introspeksi diriDewi malam bersanding dengan gemintang
Memantulkan cahaya di bumantara raya
Detik demi detik telah kutinggalkan
Kerap alpa tercipta tanpa terasaIngin kubungkus memori dengan renungan
Dalam baluran kasih Sang Maha Pengasih
Menggoreskan kisah baru dalam berkah-Nya
Tinggalkan masa lalu cukup di siniPali, 15 Januari 2024.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memorabilia (Puisi)✔️
Teen FictionPuan-puan perindu rembulan, kutitipkan syair ini. Hadir mengikhlaskan takdir, meski semuanya belum berakhir, dan tak perlu bersenda gurau di tengah hiruk-pikuknya nostalgia. Karena kini yang tersisa dalam diriku hanyalah secercah simfoni yang tak be...