Selaksa Meneduh

1 0 0
                                    

Di dalam keheningan yang penuh kedamaian,
Terhamparlah selaksa meneduh di hadapanku,
Seperti embun pagi yang lembut membasahi bumi,
Merangkul hatiku dengan kelembutan tak terhingga.

Setiap helai selaksa menceritakan kisahnya sendiri,
Mengalir dengan keanggunan dan ketenangan,
Seperti aliran sungai yang mengalir perlahan,
Mengajakku untuk menenangkan pikiran dan jiwa.

Selaksa meneduh, oh betapa indahnya dirimu,
Seperti nyanyian burung di pagi yang cerah,
Menghantar kedamaian dalam setiap helaian,
Menyentuh hati dan merasuk ke dalam jiwa.

Dalam setiap warna dan bentuk yang berbeda,
Selaksa ini menyatu dalam harmoni yang sempurna,
Seperti lukisan indah di atas kanvas putih,
Menggambarkan keindahan dunia yang tak terhingga.

Aku merenung di tengah selaksa meneduh ini,
Menghirup udara segar dan menikmati keheningan,
Mengizinkan diriku terhanyut dalam keindahan alam,
Dan merasakan kedamaian yang tiada tara.

Selaksa meneduh, kau adalah obat bagi hati yang lara,
Mengembalikan ketenangan yang hilang,
Dalam kehadiranmu, aku merasa dilindungi,
Seperti pelukan hangat dari kasih sayang Ilahi.

Terima kasih, selaksa meneduh, atas kehadiranmu,
Engkau mengingatkan aku akan keindahan hidup,
Dalam setiap helaianmu, aku menemukan ketenangan,
Dan merasakan kehadiran yang tak tergantikan.

Salam untukmu, selaksa meneduh,
Teruslah menenangkan hati-hati yang gelisah,
Dalam keindahanmu, kita menemukan kedamaian,
Dan menghargai keajaiban yang ada di sekitar kita.

Memorabilia (Puisi)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang