1. ( Beauty? )

19 2 0
                                    

Sama seperti Liara yang tengah disibukkan dengan kegiatan MOS di sekolahnya, begitu juga dengan Liora. Ya, apalagi Liora anaknya sedikit introvert dan merasa canggung, pasti susah untuknya berbaur di sini.

Tapi untungnya saja di hari pertamanya sekolah, Liora sudah mendapatkan setidaknya satu teman baik, panggil saja dia Amanda-gadis cantik yang berhati baik, dengan rambut yang agak sedikit blonde.

Singkatnya mereka bisa saling mengenal
dan menjadi teman karena salah satu kakak pembina yang meminta Liora untuk duduk di sebelah Amanda, yang kebetulan pada saat itu Amanda belum ada teman sebangku.

Kring!

"Liora, yuk ke kantin laper gue." ajak Amanda, sehabis dirinya memdengar suara bel istrirahat.

"Ayoo." dengan penuh semangat Liora menyahut. Segera dirinya membereskan buku-buku di atas mejanya, kemudian menaruhnya di tas. Liora pun lekas berdiri, barulah keduanya mulai berjalan menuju ke kantin sekolah.

- - -

Keadaan di dalam kantin sekolah begitu ramai, sehingga tidak tersedia lagi bangku kosong untuk Liora dan Amanda duduk sehingga mereka berdua pun memutuskan untuk menghabiskan jajanan yang mereka beli di dalam kelas mereka aja.

"Lo nggak beli makanannya? Cuma beli
es teh doang, gitu?" tanya Amanda yang merasa heran karena Liora hanya membeli es teh saja. Padahal sebelumnya Liora mengeluh ke Amanda kalau dia lapar.

"Gue tiba-tiba nggak laper haha, cuma ngerasa haus doang." jawabnya. Amanda hanya geleng-geleng kepala saja mendengar itu.

Tapi yasudahlah, mungkin karena waktunya juga sudah hampir mepet bel masuk, jadi mungkin Liora tidak membeli makanan, dengan antrian di kantin yang sedikit panjang itu tidak akan sempat.

Burkh!

Pada dasarnya, nasib dari kedua anak kembar itu tidaklah jauh berbeda. Sama seperti Liara yang mengalami kesialan di hari pertamanya sekolah, maka Lioara pun sama.

Misalnya saja saat ini, secara tidak sengaja Liora menubruk seorang siswi karena cukup keras tubrukannya, membuat es teh di tangannya Liora tadi terjatuh ke lantai, cup nya langsung pecah dan tumpah begitu saja.

Tapi Liora tidak akan menyalahkan siswi tadi, karena dia juga ada salahnya, saat berjalan tadi Liora sedikit lengah dan kurang fokus. Jadinya dia pun meminta maaf. "Maaf ya, gue nggak sengaja." ujar Liora.

Alih-alih memaafkan Liora, siswi tadi malahan langsung menatap sinis Liora, kemudian bicara dengan sedikit kasar. "Maaf? Lo kira maaf lo bisa keringin sepatu gue yang basah gara-gara kena es lo? Hah?!"

"Lain kali jalan tuh pake mata! Jangan
kayak orang buta! Atau sekalian aja gue sumpahin semoga lo buta beneran?!" omelnya lagi. Padahal tadi Liora sudah meminta maaf secara baik-baik.

"Apaansih lo, tadikan Liora udah minta
maaf sama lo secara baik-baik!" timpal Amanda, sedikit kesal melihat respon dari siswi ini yang menurut Amanda dia sedikit keterlaluan.

Siswi itu berganti menatap tajam Amanda. "Gue nggak lagi ngomong sama lo, Its not your bussines!"

"Wah lo!" saking geramnya dan tersulut emosi, Amanda nyaris saja melayangkan tangannya kepada siswi ini, untungnya saja, ada seorang pria yang menahannya.

Pria itu memakai jaket almameter OSIS,
tentu saja dia adalah salah satu bagian dari OSIS. Saat melintas di kantin sekolah, tidak sengaja ia melihat adanya perseteruan di sini, makanya ia datang dengan tujuan melerai Amanda dan siswi tersebut.

Li To LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang