Liara terus memperhatikan Amanda, yang masih syok sekali atas kejadian tadi. Selama perjalanan menuju ke tendanya mereka, Liara tidak pernah melepaskan rangkulannya pad Amanda. “Man, lo tenangin diri lo dong. Semuanya udah aman, lo jangan panik lagi.”
“Nggak! Semuanya belum aman, Ra! Malah makin kacau!” racau Amanda tiba-tiba, rasa paniknya datang kembali, setelah baru saja tenang'an.
“Maksud lo?” Liara terkerut. Amanda memberikan arahan pada Liara, jari telunjuknya menunjuk ke arah tenda yang mereka tempati. Dan betapa terkejutnya Liara, melihat tenda-tenda yang mereka berdirikan tadi dirubuhkan sesorang.
“Kok bisa sih, tenda kita rusak gini?!” terkejut Liara. Bukan hanya dirubuhkan saja, tetapi juga dirobek, dirusak-rusak oleh okum yang tidak bertanggung jawab. Refleks Liara melepaskan rangkulannya pada Amanda.
“Ini gimana sih keamanannya?! Masa ada orang yang ngerussk tenda kita, tapi didiemin aja sih!” Amanda memberikan reaksi yang marah sekali. Bagaimana juga, ini adalah kelalaian dari petugas keamanan di tempat wisata ini.
“Man, gue obatin luka lo dulu ya, abis itu
kita balik lagi ke Curug, buat kasih tahu yang lainnya.” tandas Liara, Amanda mengangguk supaya urusannya mereka di sini tidak lama.- - -
Karena tidak ada satupun di dekatnya, Liora berniat ingin memvidiokan Elza, yang lagi asyik berenang bersama dengan Nolan. Vidioin mantan bentar nggak salah kan? Habisnya Elza lagi ganteng banget, dia pakai baju hitam yang di mana bajunya itu basah terkena air, bahkan perutnya hampir jeblag.
“Lo selalu ganteng Zaa. Kenapa ya rasanya susah banget buat move on dari lo. Tapi gue seneng deh, ngelihat lo senyum lepas kayak gini.” ucap Liora dalam hati, matanya sampai tidak berkedip, memandangi ketampanannya Elza dari kamera belakangnya.
“Kalau nantinya gue terlahir kembali, gue
mau gue bisa jadi pacar lo lagi, Zaa. Tapi buat sekarang, ngelihat lo bahagia sama Liara aja, gue udah ngerasa seneng banget.” semakin galau saja Liora.“MAH, YAH, LIORA!” teriak Liara, dia dan Amanda tergopoh-gopoh menghampiri mereka yang masih seru bermain di dekat air terjun. Liora refleks mematikan layar vidionya yang tadi sibuk merekam Elza.
“Kenapa Liara? Kok lo panik, gitu?” mengamati raut wajah Liara yang kelihatannya panik sekali, menyebabkan Liora jadi ikutan panik juga.
“Tenda kita dirusak sama orang, dan kayaknya rencana kita buat nginep semalaman di sini harus ditunda, Yah! Liara rasa kita harus pergi sekarang juga, tempat ini udah nggak aman buat kita. Ayo kita pergi, Yah!” Liara semakin panik tidak karuan.
“Lo tenang dulu, Liara!” Elza menyuruhnya agar tetap tenang. Elza tidak suka saja, melihat Liara yang histeris seperti tadi.
“Gue nggak bisa tenang, Zaa! Lo tau? Tadi
ada orang yang hampir celakain Amanda!” beber Liara.Sontak Liora memandang Amanda, dia mencemaskan Amanda sekarang. “Man, lo gapapa?” baru dia sadari juga, di keningnya Amanda terpasangkan plester.
“Yaudah kalau gitu, kita siap-siap sekarang buat pulang.” Candra mengambil keputusan.
Mendengarnya, Liora pun jadi merasa kecewa sekali, baru saja dia bersenang-senang liburan sekeluarga di sini, eh ada aja kejadian. “Argh! Baru aja Liora mau have fun di sini. Tapi ada aja kejadian.”
“Mau gimana lagi, daripada nantinya kita semua pada kenapa-napa kan?” Liara paham betul, bagaimana kecewanya Liora saat tahu mereka akan pulang, padahal belum ada sejam mereka bermain di Curug-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Li To Love
Teen Fiction[ ON GOING ] ❝Ketika kehadiran mu tidak diinginkan siapapun.❞-nurhmanis in Li To Love Liara Tasandra dan Liora Tasandra, adalah saudari kembar yang memiliki kehidupan berbeda, dan sangat bertolak belaka. Namun, sebisa mungkin Liara akan berusaha men...