Walau sudah tamat, tetap jangan lupa di vote.
Happy Reading
"Pang," panggil Kaizo. Kali ini, Kaizo lah yang memulai perkara deluan.
"Paan?" Tanya yang lebih muda, Fang. Dia tengah membaca buku saat ini.
"Gak liat jam berapa?"
"Jam 01.00 malam menjelang pagi. emang kenapa?" Tanyanya kembali setelah melihat jam dinding.
"Lo bego atau gimana sih, dek?Udah malam bukannya tidur malah berdagang," sembur Kaizo. Ia hanya takut adik kecilnya ini, jatuh sakit.
"Tolong ya, Bang. Lo udah kuliah, tapi kok goblok, ya? Bukan berdagang tapi begadang!" mulai habis sudah kesabaran Fang. Sudah dibilang, Fang itu orangnya temperamental. Ibarat tisu dibelah tujuh dan dibasahkan pakai air.
"Nah itu dia. Napa Lo gak, tidur?" Kaizo nyegir lebar, merasa tak salah sama sekali.
"Malam itu tenang, makanya gue suka begadang." Simpel aja sih jawabannya. Namun, tetap saja, begadang adalah hal yang tidak boleh dilakukan setiap hari. Apalagi, untuk kalian yang mempunyai darah rendah.
"Malam emang tenang Dek. Tapi ..., gak bagus buat kesehatan," petuah Kaizo sudah mulai keluar. Kaizo berjalan mendekati ranjang Fang dan menghempaskan dirinya ke kasur empuk itu. Jika sudah begini, terlihatlah aura ke–Abangan Kaizo. Menatap teduh pada Adiknya yang sedang menatap balik dirinya.
"Bodo amat, lah." Fang yang dari tadi hanya memperhatikan apa yang dilakukan Abangnya, memilih tidak peduli dan melanjutkan membaca novelnya.
Fang juga orangnya rajin membaca, tapi bukan buku pelajaran melainkan novel, bisa tuh dua jam berpart-part novel."Tidur, Dek. Udah malam," balas Kaizo dengan oktaf yang rendah. Tatapannya yang tadinya teduh berubah menjadi datar, itu tandanya tidak boleh dibantah. Fang yang paham Abangnya tidak ingin dibantah, langsung berhenti membaca novel.
"Iya-iya. Cerewet banget sih." Cemberut Fang.
"Abang cerewet juga buat kebaikan kamu, Pang kesayangannya Abang ..." Kaizo yang gemas melihat Adiknya cemberut langsung menguyel-uyel pipi Fang yang memang agak tembam itu. Dalam hati berjanji untuk membuat pipi itu semakin chubby dan terlihat ingin tumpah.
Pasti semakin lucu dan imut. Khayalan Kaizo dibuyarkan oleh suara adiknya.
"Bwerentwi, Bwang!" ucap Fang dengan tidak jelas, akibat pipinya yang ditekan oleh Kaizo. Membuat bibir tipis merah alami itu maju beberapa senti dengan hidung yang kembang kempis. Terus mencoba melepaskan pipinya dari tangan besar dan kasar milik Kaizo.
Tangan yang kokoh dengan jari-jari yang panjang dan lurus, sangat kontras dengan Kaizo yang gagah.
"Yaudah, cepat tidur!"
Fang langsung memposisikan dirinya berbaring diranjang dan mencari posisi yang tepat agar nyaman dan tidur dengan nyenyak. Tak lama dari itu, dia terlelap dengan pulas disertai dengkuran halus yang keluar.
Kaizo hanya memperhatikan Adiknya yang sudah tidur dengan nyenyak. Terkekeh akan pola tidur sang Adik yang meringkuk bak janin. Itu salah satu kebiasaan Fang saat sudah tidur dengan nyenyak atau sedang kedinginan.
"Gak nyangka bisa besarin lo sendirian, Dek." Senyum tipis terbit dibibir tebal Kaizo. Terus memperhatikan sang Adik dengan sesekali mengusap lembut pada pelipis itu.
Cup
Cup
Cup
Kaizo mencium kening dan kedua pipi Fang yang masih tenang seakan tak terusik, dan untuk terakhir...
Cup
Kaizo mencium pangkal hidung Fang dan memeluk erat adiknya itu. "Good night dan mimpi yang indah sayangnya, Abang." Berbaring di kasur dengan badan yang menghadap pada Fang. Memejamkan mata dan tidur dengan memeluk erat tubuh kecil Fang.
TBC.
Jangan lupa mampir di cerita ku:
-Transmigrasi Fang M or Fang A
-Bos kecilnya Kaizo
-Fang, kembalilah!
-Topeng SandiwaraJangan lupa vote dan komen serta kalo bisa di follow, ya:v
KAMU SEDANG MEMBACA
KaiFang [𝙺𝚊𝚒𝚣𝚘 𝚍𝚊𝚗 𝙵𝚊𝚗𝚐] || End
Fanfiction||{non-romance} Bosan lihat cerita Kaifang yang terkadang Fang ditindas? Atau Kaizo yang terlampau cuek dan Fang yang selalu mencari perhatian dari Kaizo? Itu sih ada di cerita lainnya punya saya. Namun kali ini, tersedia book berbeda! Di mana Kai...