N : Sedang di revisi. Untuk alur cerita tetap sama, yang berbeda hanya bertambah jumlah kata dan beberapa penempatan titik dan koma.
Walau sudah tamat, tetap jangan lupa di vote.
Happy Reading
•
•
•Pagi kembali tiba, Kaizo sudah sembuh dari sakit nya. Sekarang, dia tengah berada di kampus dekat dengan tempatnya bekerja.
Pagi-pagi sekali, Ramen man datang dan menyeret Kaizo untuk berangkat kuliah, karena hari ini mereka masuk di shift pagi.
Fang awalnya khawatir, karena biar bagaimana pun, Kaizo baru saja sembuh. Nanti dia lagi yang repot di buat abangnya itu.
Sekarang Fang lagi sendirian di rumah, ralat, bertiga di rumah dengan Boboiboy, Gopal dan dirinya.
Boboiboy dan Gopal datang kerumah Fang karena, hanya dirumah Fang lah mereka berdua bisa bebas bermain PS. PS Fang juga tak luput dari otak–atik mereka berdua. Ricuh pun tak terelakkan.
Mereka juga berani datang karena Kaizo yang sudah pergi kuliah, kalau tidak, pasti mereka akan menjadi babunya Kaizo lagi seperti dua bulan yang lalu. Fang hanya menatap malas pada mereka berdua. Entah kapan pergi dari rumah nya.
"Gajah kalo terbang, nampak apa nya?" pertanyaan aneh itu terlontar dari kedua belah bibir manusia bertubuh gempal, Gopal.
"Nampak belalai nya," jawab Boboiboy.
"Salah!"
"Keliatan lubang tempat buang air besarnya." jawab Fang. Ia hanya asal menjawab.
"Bener sih.. Tapi salah!" bantah Gopal.
"Trus apa?" tanya Boboiboy pula.
"Nampak aneh nya, lah. Gajah kan gak bisa terbang." Jawabnya dengan enteng. Sudah Fang duga, makanya dia tidak mengganggap serius pertanyaan Gopal.
Boboiboy menatap datar pada Gopal yang di balas cekikikan olehnya.
"Kenapa anak babi kalo jalan itu, nunduk?" kali ini Boboiboy yang memberi soalan.
"Karena babi gak punya leher!" jawab Gopal dengan antusias.
"Babi kalo jalan sambil ngendus-ngendus makanan, makanya dia nunduk." Jawaban Fang di balas gelengan oleh Boboiboy.
"Trus apa?"
"Karena dia malu pas tau kalo induknya itu, babi!" tukas Gopal.
"Kenapa anak kelinci jalannya lompat–lompat?" tanya Fang.
"Karena dia gak punya motor,"
"Gopal, pekok! Hewan mana bisa naik motor." sungut Boboiboy.
"Bisa ya. Monyet itu bisa."
"Jawaban kalian salah. Jawaban yang bener adalah.. Karena dia senang bahwa induknya bukan babi," jelas Fang.
Refleks, Gopal terdiam mendengar jawabannya. Pertanyaannya di balik oleh Fang sendiri. Fang menaik turunkan alisnya menatap Gopal dengan jahil.
"Buah-buah apa yang buat monyet bingung?" tanya Boboiboy.
"Buah maluku,"
"Yang di besarkan seperti anak sendiri." sambung Gopal.
Mendapat pukulan di kepalanya, Gopal menjadi cemberut dengan memajukan bibirnya beberapa centi. Yang ditatap jijik oleh mereka berdua.
"Jawab yang bener!" cebik Boboiboy. Tak bisakah serius sedikit(?)
"Entah, gak tau." Mereka berdua putus asa karena tidak mendapat jawaban atas pertanyaan Boboiboy.
"Tapi kalian jadi bingung, kan?" tanya Boboiboy dengan usil. Seketika, Fang melotot tajam menatap Boboiboy. Boboiboy hanya cengengesan sembari mengangkat kedua jarinya membuat gerakan, Peace.
"Assalamu'alaikum," ucap sosok lain yang masuk dengan lesu. Tapaknya ia seret, tas yang di geret, wajahnya yang tampak letih.
"Wa'alaikumussalam.. Eh, abang kan Alien, kok ucap salam!" pekik Boboiboy saat sudah sadar.
"Iya, tau. Tapi di cerita ini gue dibuat jadi manusia sama si author," sahut nya dengan malas.
Ia berjalan mendekat dan duduk dengan kasar. Mengambil air minum yang disediakan untuk Boboiboy dan Gopal. Meneguknya dengan cepat, pertanda, dia sangat haus.
Mendesah lega karena lelahnya sedikit terangkat.
"Ramen man yang buat?" tanya Fang dan dibalas anggukan oleh Kaizo.
Dia memiringkan kepala beserta tubuh nya dan menyenderkan nya dibahu Fang. Tangannya melingkar di pinggang Fang dan memeluknya sangat erat. Satu hal yang buat Kaizo ingin cepat pulang. Yaitu, memeluk Fang dalam waktu yang lama.
Kapan lagi coba bisa seperti ini pada adiknya. Di animasi monsta gak bisa.
Gopal dan Boboiboy hanya kikuk melihat Kaizo yang bertingkah seperti ini. pasalnya, mereka tak pernah melihat nya.
"Ada cewek yang ngajak ngedate," celetuk Kaizo.
"Trus?"
"Malas banget."
"Kenapa?"
"Ribet.." lirih Kaizo. Fang terkekeh pada abangnya. Ini lah yang membuat Kaizo jomblo sampai sekarang.
Kaizo tipikal orang yang malas berurusan dengan hal yang menyusahkan dirinya, teruma wanita. Wanita adalah manusia teribet yang pernah Kaizo kenal.
Ibu mereka juga begitu ketika sedang merajuk pada ayah mereka.Tidak ada wanita yang sabar kecuali wanita indosiar. Itu adalah kata–kata yang dicantumkan Kaizo di dalam kamusnya.
"Emang cewek mana yang ngajakin elo ngedate, bang?" Gopal bertanya dan di sikut oleh Boboiboy.
"Teman kampus. Dari dulu selalu deketin gue."
"Cuekin aja bang," imbuh Boboiboy.
"Makin parah dianya. Makin dekati gue mulu," gerutu Kaizo. Apalagi mengingat kejadian tadi siang.
Fang hanya mengelus rambut abangnya bermaksud menenangkan si rambut itik ini. Dan itu mujarab.
"Sstt.. Boboiboy. Bang Kaizo kalo sama Fang langsung luluh ya," bisik Gopal padanya.
"Ya iya lah bego. Fang kan keluarga dia satu–satunya. Ya wajar lah," balasnya dengan berbisik.
"Gak usah bisik–bisik kalo bisikan kalian itu, kuat!" ketus Fang. Selalu begitu.
TBC.
Niat gak niat buat lanjutkan ini part. Soalnya udah banyak banget buat book baru_-
KAMU SEDANG MEMBACA
KaiFang [𝙺𝚊𝚒𝚣𝚘 𝚍𝚊𝚗 𝙵𝚊𝚗𝚐] || End
Fanfiction||{non-romance} Bosan lihat cerita Kaifang yang terkadang Fang ditindas? Atau Kaizo yang terlampau cuek dan Fang yang selalu mencari perhatian dari Kaizo? Itu sih ada di cerita lainnya punya saya. Namun kali ini, tersedia book berbeda! Di mana Kai...