Bab-9

456 57 22
                                    

N : Sedang di revisi. Untuk alur cerita tetap sama, yang berbeda hanya bertambah jumlah kata dan beberapa penempatan titik dan koma.

Walau sudah tamat, tetap jangan lupa di vote.

Happy Reading





Sedari tadi tak bosan-bosannya Kaizo menghembuskan nafasnya secara kasar. Sekarang, dia tengah berada di taman kota, sesuai dengan yang di kirimkan alamatnya oleh wanita itu.

Duduk di kursi panjang berwarna putih, kaki kanan yang ditaruh di atas kaki kiri, percis seperti seorang pangeran. Hari ini Kaizo hanya memakai baju kaos hitam tipis dengan celana pendek berwarna hitam. Pakaian sederhana namun, membuat kaum hawa menjerit histeris karena nya.

Bagaimana tidak, Kaizo yang memakai kaos tipis pastinya akan memperlihatkan lekukan perut serta dada bidangnya, yang dimana itu adalah tempat kelemahan iman dari kaum hawa. Sudah terlihat jelas bahwa tubuh Kaizo yang kekar yang ditutupi baju itu.

Dia berdecak kesal, ini semua akibat ulah adiknya yang jahil. Karena Fang lah, dia berada disini sekarang. Ramen Man habis menertawakan dirinya saat dia curhat pada temannya itu, membuatnya semakin jengkel.

"Hai.. Udah nunggu lama, ya?" tanya sosok wanita seusia dirinya, itu adalah wanita yang mengajak dia berkencan.

Rambut yang berwarna merah yang dibiarkan tergerai, mane up alami yang menambah kesan kecantikannya. Sungguh, wanita itu sangat cantik namun sayang, Kaizo benar-benar tidak tertarik atau memang belum menemukan gadis yang cocok untuknya.

Pake nanya! Batinnya dengan kesal.

Ya, Kaizo memang sedikit lama menunggu wanita itu, bahkan dia sudah ada setengah jam disini. Itu semua tak luput dari ulah adiknya yang mendesaknya agar cepat pergi.

"Fang, awas aja lo, adek jahanam!" umpat nya dengan lirih, agar tidak didengar wanita itu.

"Hai, Kai. Udah lama nunggu, ya?" dia mengulang pertanyaannya karena tak mendapat jawaban dari Kaizo.

Kaizo mendongak dan dapat dia lihat bahwa pipi wanita itu bersemu merah. Dia tak tahu apa penyebab nya tetapi yang jelas, dia tak peduli.

"Hm," jawab Kaizo dengan singkat. Malas terlalu lama meladeni dia.

"Em, Kai. Soal di chat itu.." ungkit nya.

Kaizo mengusap kasar wajahnya, sudah dia duga. Ingin sekali menggulung adik manisnya itu menjadi omelet dan dia telan bulat-bulat.

"Lupakan,"

"Gak bisa dong, itu adalah rekor tertinggi dari panggilan kamu untuk aku." seru nya, matanya terlihat sangat berbinar.

Dari kejauhan sana, Fang dan Ramen Man tak henti-hentinya menertawakan Kaizo yang sangat tertekan di ujung sana. Di temani oleh Boboiboy dan Gopal yang ikut memeriahkan atas kejahilan yang di perbuat, Fang.

"Fang.. Fang. Lo jahil bener sama abang, lo. Tapi gue suka gaya, lo!" Gopal memberi acungan dua jempol. Puas hati dia saat melihat Kaizo menderita. Soalnya, dia masih punya dendam yang tak bisa di balaskan.

"Gue gitu loh. Siapa lagi coba yang bisa buat orang tergarang menjadi menderita begitu,"

"Tapi Fang.. Apa ini gak berlebihan?" tanya Boboiboy. Bukannya membela Kaizo, namun jika Kaizo marah, akan sangat mengerikan.

"Udah, aman itu. Kaizo gak akan mau marah atau bahkan main tangan sama adeknya." Ramen Man berucap dan membuat Boboiboy mengangguk kikuk.

"Eh! Mereka pergi, tuh." Kilah Gopal. Pandangan mereka tertuju pada dua orang dewasa sana, dan mengikuti mereka pergi.

✯Kaifang✯

Kaizo mendengus kesal, entah kapan ini akan berakhir. Sedari tadi mereka hanya jalan-jalan tak jelas, dengan wanita itu yang tak berhenti mengoceh.

"Kai, aku cantik gak pake baju ini?"

"Lo cantik pake apapun," imbuh nya, malas terlalu lama.

Jawaban Kaizo membuat wanita itu berbunga-bunga, bahagia rasanya dipuja oleh calon idaman.

"Kirana, lo belum selesai juga?"

"Masih lama, Kai. Aku kan mau pilih baju yang bagus menurut, kamu."

Astaga! Batinnya tengah berteriak. Dia sudah lelah, dia ingin segera pulang dan tidur.

"Kai, kamu sayang sama aku, ya?" Kaizo mengernyit heran, sejak kapan dia sayang sama wanita ini.

"Itu, kamu panggil aku sayang di chat itu. Kalo aku minta kamu terus panggil aku sayang, bisa gak? " lanjut nya. Kaizo menghela nafas kasar.

"Ya,"

✯Kaifang✯

"Gimana ngedate hari ini, seru gak?" pertanyaan itu lolos dari sosok bersurai ungu, Fang. Dia sudah puas mengikuti abangnya dan pulang begitu saja.

Kaizo baru pulang tepat saat jam delapan malam. Dia melihat adiknya duduk santai di sofa sembari meminum jus lobak merahnya.

Mengalihkan pandangan dan lanjut berjalan, memilih mengabaikan pertanyaan adiknya. Dia masih marah besar pada adiknya itu.

Fang menganga karena diabaikan oleh Kaizo. Biasanya semarah apapun abang nya, pasti tidak akan mendiaminya. Gawat, ini pasti marahnya sangat besar.

Namun, Fang yang punya sifat gengsi, ego tinggi, dan tsundere memilih abai, mungkin nanti juga balik sendiri.


TBC.

Double update! Ini dia reaksi Kaizo. Jangan lupa vote dan komennya, ya.

Waduh, Fang. Lu olang udah buat Kaizo marah, woo..

Wala we.. Apa kemarahan kaizo akan terus berkelanjutan??

KaiFang [𝙺𝚊𝚒𝚣𝚘 𝚍𝚊𝚗 𝙵𝚊𝚗𝚐] || EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang