Lima menit setelah peluit di bunyikan sebagai tanda di mulai nya latihan, tim Putih masih berdiam diri di sekitar capture points mereka.
"Jom! Kita gerak sekarang!" perintah Rudy selaku ketua di tim mereka.
"Kenapa lah korang pilih warna Putih, senang sangat budak tu perintah kita orang." ucap Jet menyampaikan ketidak sukaan nya pada kepemimpinan Rudy.
"Habis tu, kau nak kita orang pilih warna Kuning dan biarkan kau jadi ketua." balas Khai dengan sedikit meninggikan suaranya karena lelah meladeni ocehan Jet.
"Hehehe, sorry sorry. Aku gurau je." ucap Jet sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Jadi, apa kita nak buat?" lanjut Jet yang kembali pada mode serius.
"Kita serang tim Roza dulu," jawab Rudy.
"Kenapa tak serang tim Sam je, kan lagi dekat." saran Khai.
"Jangan, diorang dah ada Kim, susah nak kalahkan." terang Rudy.
"Oke, biar aku yang serang Roza, Rudy halau Zass, Chris lawan Iman, nah kau pulak-"
"Kejap, kenapa kau yang atur strategi? Kan aku yang ketua." putus Rudy sambil menatap tajam Jet.
"Tak kesah, aku kan teras NEURO, korang patut ikut strategi aku." jawab Jet tegas.
"Aku ketua jadi kau patut ikut cakap aku," balas Rudy tak kalah tegas.
"Dah lah wehhh, tim lain dah mulai bergerak dah tu." tegur Khai sambil menahan bahu Rudy dan Jet yang hampir berkelahi.
"Huhh, kita serang dari depan." ucap Rudy seraya menarik tudung kepalanya.
"Terserah apa cakap kau, aku akan lakukan sesuai mau ku." balas Jet.
Rudy hanya bisa menahan emosi nya karena jika di ladenin waktu akan terbuang sia-sia dan mereka bisa saja berakhir dengan kekalahan.
"Baik. Chris kenapa?" tegur Khai yang sadar rekan satu timnya itu hanya diam dan terlihat sedang berfikir.
"Aku rasa kita patut pantau pergerakan tim lain sebelum serang dan rebut capture points diorang," jawab Chris dengan kedua tangan yang menyilang di dadanya.
"Hmm, betul apa cakap Chris." celetuk Jet seraya menyentuh dagunya.
"Baik, jadi macam ni. Khai, aku nak kau pegi periksa tim Mika, dan kau-" berhenti sejenak saat menunjuk Jet.
"Apa?" tanya Jet.
"Kau pegi periksa semua capture points untuk mencari tau siapa yang bertugas menjaga, pergi sekarang!" lanjut Chris.
"Oke!" sahut Jet semangat sambil membentangkan sayap Jetpack nya.
"Aku ketua tapi kau tak nak dengar cakap aku, cakap Chris baru kau dengar, budak ni!" Rudy menggeram.
"Chris lagi berkarisma dari kau, lagi patut tuk di ikuti. Paham!" sahut Jet sambil tersenyum mengejek.
Khai menahan bahu Rudy untuk menghentikan niatnya yang ingin memukul Jet, sedang kan ejen NEURO itu sudah pergi menjalankan tugasnya, seperti yang di perintahkan oleh Chris, Khai juga segera menuju tempat tim Merah, tapi di perjalanan menuju capture points Khai terhenti.
"Wah, diorang semua ada kat sini rupanya." Khai mengarahkan Aro untuk maju lebih dekat.
Dari balik semak ia menyaksikan pertarungan tiga tim itu.
"Uihh, tak boleh menang kalo macam ni," komentar nya seraya menarik mundur Aro dari tempat pertarungan.
Di rasa sudah cukup mengawasi Khai segera kembali ke tempat tim nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REUNI (Enam)
أدب الهواة~ini lanjutan cerita ~Black Code ~ Apa nak kita buat hari ni?" tanya Ali antusias karena sudah lama mereka di liburkan dari misi. "Aku tak tau," jawab Alicia. "Kau dah sehat betul-betul ke ni?" Ali memandang khawatir Alicia. "Mestilah, lama masa raw...