#16

336 24 34
                                    

Berpisah dari rekan se-timnya, Lee berpikir bisa dengan mudah mengalahkan tim 2 tanpa bantuan, siapa sangka dia di hadapkan dengan suit tempur yang memiliki kekuatan di atas rata-rata robot tarung yang pernah di buat MATA.

"Cis, mengganggu betul suit ni!" marah Lee sambil melontarkan bumerang ke arah Ali.

"Hiya!" Ali membuat gasingnya menabrak bumerang untuk memantulkan serangan Lee.

"Kau pasti ke, boleh kalah kan mereka seorang diri?" tanya Petter yang mengejutkan keduanya.

"Kenapa kau datang sini? Aku bisa lah kalah dia tanpa bantuan kau!" marah Lee, tidak suka dengan kehadiran rekannya.

"Eleh, kata je kau tak nak malu kalah di depan aku." ledek Petter sambil bertumpu pada tongkat sabitnya.

"Kau pegi tempat lain boleh tak!" bentak Lee yang semakin kuat melempar bumerang nya.

Ali yang terkejut tidak sempat memberikan perintah pada Satria sehingga tubuh bagian kanannya terkena bumerang Lee.

"Argh! Satria, serang!" titah Ali.

Lee melompat ke udara ketika Satria berniat menumbuknya, bumerang kembali ia lontarkan sayang nya Satria bisa menghalau serangan nya dengan sangat mudah.

"Cih." Lee mulai kehilangan kesabarannya.

"Huh?!"

Ali dan Lee terkejut bersamaan saat tiga anak panah melesat, Lee yang masih mengistirahatkan sejenak tubuhnya tidak akan sempat mengindari semua anak panah itu.

"Kau ingat, budak tu akan biar korang by one."  Petter melompat ke depan Lee sambil mengayunkan sabitnya.

Semua panah telah di hentikan, Alicia tahu jika Petter akan menghalau nya jadi ia kembali melesatkan anak panah sambil berlari mendekat.

Petter tersenyum tipis merasa di rendahkan melihat pergerakan Alicia yang tetap maju padahal dia pengguna senjata jarak jauh.

Alicia memanah ke atas lalu dia mengubah busurnya menjadi tongkat, Petter mengayun kuat sabit nya dan beradu dengan gejet Alicia, dorongan dari tongkat Alicia berhasil memberatkan sabit Petter hingga membuat gejet si pria tertekan turun.

"Boleh tahan," puji Petter.

Di detik-detik jatuhnya anak panah Alicia, Petter membalik pegangan pada tangan kirinya lalu menarik kuat gagang sabit ke arah yang berlawanan dari tekanan Alicia dan berhasil membalikkan keadaan, ketika tekanan sabit Petter semakin kuat Alicia merendahkan gejetnya sehingga terlepas dari gejet Petter.

Berhasil lolos, Alicia melompat mundur sambil mengubah gejetnya dan menyerang lagi, tiga kali tarikan busur dan bertepatan dengan jatuhnya anak panah sebelumnya, Petter tidak bisa mengelak dan hanya bisa memutar sabit nya di atas kepala.

"Tu je?" sombong Petter setelah berhasil menahan anak panah.

Alicia tidak membalas ocehannya dan terus memanah sambil menghindari semua gelombang sabitan Petter.

"Cih, guna IRISA rupanya?" gumam Petter yang mulai tersudut tanpa perlawanan.

Gejet yang berfungsi untuk menyerang musuh terpaksa berganti menjadi bertahan dari semua serangan Alicia, ini pertama kalinya seorang Petter di buat kewalahan.

Menghindari hujan anak panah, Petter tidak lagi memperhatikan pergerakan Alicia, gadis itu berlari cepat mendekati Petter lalu mengubah busurnya menjadi tongkat.

"Huh?! Aduh!" keluh Petter ketika bokong nya menghantam tanah.

Setelah memukul kaki kanan Petter hingga terjatuh, Alicia berdiri tepat di depan pria itu sambil mengarahkan bidikannya tepat ke dada Petter.

REUNI (Enam)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang