#12

237 22 21
                                    

Pagi yang cerah di hari Selasa, Alicia memasuki ruang kelas seperti biasa tanpa memperhatikan sekitar yang sedang membahas kedatangan murid baru, Alicia hanya menyibukkan diri dengan buku pelajaran tanpa menghiraukan bisikkan murid lain, hingga bel masuk berbunyi.

"Huft, selamat." ucap lega bocah lelaki yang mencuri perhatian Alicia.

"Kau ni, bila nak buang tabiat jelek kau tu." cibir Alicia.

"Sibok je," balas Ali ketus.

Alicia hanya bisa mendengus sebal dan kembali menghadap ke depan karena cikgu Munah telah memasuki kelas bersama dengan seorang gadis.

"Perkenalkan murid baru, nama die Afifah Ghazali. Jangan buang waktu, pegi duduk cepat!" titah cikgu Munah.

Afifah mengangguk cepat dan lekas duduk di bangku yang berada di paling belakang bersebelahan dengan Ali, setelah mengeluarkan buku pelajaran nya Afifah menoleh kesamping dan melambai pada Ali.

"Afifah pun sekolah kat sini juga," komentar Victor, berbisik pada Ali.

"Iye, kan dia dah tinggal ngan aku." jawab Ali dengan senyum lebar di wajahnya.

"Eh Ali, dia tau pasal ejen ke?" tanya Victor sambil memandangi Afifah yang nampak fokus mendengar kan cikgu Munah.

"Dia tak tau," jawab Ali yakin.

"Oke, kalau macam tu aku akan jaga mulut agar tak terucap persoalan ejen." ucap Victor sambil melakukan gerakan mengunci bibir.

"Hari ni aku ada misi kat akademi, kau boleh tak antar dia balek rumah." pinta Ali.

"Baik, aku pun nak cakap banyak dengan dia." sahut Victor senang.

Ali menatap nya heran, "kau suka ke ngan adek aku?"

"Hah? Tak de la, aku nak bekawa je." jawab Victor sambil tertawa pelan tidak menyangka Ali akan berpikiran seperti itu tentang nya.

Tanpa kedua nya sadari, Alicia terus menoleh ke belakang, ada banyak pertanyaan di kepalanya yang sekarang ia tahan sampai jam bel istirahat berbunyi, sesekali juga Alicia menoleh pada Afifah.

Hingga membuat mata mereka bertemu, Alicia gelagapan saat Afifah memandangi dirinya, ingin menoleh ke arah lain tapi ia terlalu kaku untuk melakukan nya, akhirnya Alicia hanya diam tanpa ekspresi.

Matanya masih terpaku pada Afifah dan gadis berhijab itu sekarang sedang tersenyum ramah pada Alicia, tangan nya pun ia lambai kan pada gadis berwajah jutek itu, bingung harus merespon bagaimana Alicia segera mengalihkan pandangan nya.

Tring..Tring..Tring...

"Cikgu nak tugas sekolah esok dah sedia semua, paham!" pesan cikgu Munah sebelum keluar kelas.

"Paham cikgu!" sahut kompak seisi kelas.

"Ali, jom pegi kantin." ajak Afifah.

"Ok-"

"Ali, ikut aku kemas perpustakaan!" titah Alicia memotong perkataan Ali.

"Ish budak ni," Ali menggeram.

"Maaf Afi, kau pegi ngan Viktor ye nanti aku susul." ucap Ali dengan nada membujuk saat melihat Afi menggembung kan pipinya.

"Alah~ saya nak pegi dengan awak." rengek Afifah.

Belum sempat Ali membalas perkataan adik nya, Alicia meraih lengan Ali dan menarik nya keluar dari kelas meninggalkan Afifah dan Victor yang terdiam sejenak.

"Eer, jom pegi kantin." ajak Victor.

Afifah hanya mengangguk dan mengikuti Victor menuju kantin.

Di perpustakaan, Alicia memasukkan kode tanpa suara yang membuat Ali sedikit bingung karena biasanya gadis itu akan menghujani nya dengan berbagai pertanyaan ketika ada hal baru di sekitar Ali.

REUNI (Enam)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang