Melihat waktu latihan yang sebentar lagi berakhir, Sam mempercepat larinya, tapi pergerakan dia kalah cepat dengan Jet yang sudah mendarat di atas capture points.
"Aku yang tiba lebih dulu," ucap Jet sambil tersenyum puas.
"Ck, aku tak kan menyerah." seru Sam sambil menembaki Jet.
"Huhh, kau ingat aku takut." Jet balas menembak sambil mengudara.
Semua tembakan Jet bisa di hindari dengan mudah tapi untuk membalas serangan nya Sam cukup kesulitan di karenakan Jet yang terbang di atas capture points.
"Argh, susah sangat nak tembak." keluh Sam yang berusaha membidik Jet dengan benar.
"Mengaku kalah je lah, tak dapat menang dah." ucap Jet sambil bergerak menghindari semua serangan Sam.
Entah karena kurang hati-hati atau sedang ketimpa sial, Jet terhempas akibat serangan Sam yang di tembakan tepat mengenai dadanya.
"Aduh, sakitnya." keluh Jet sambil memegangi dadanya.
"Berlagak lagi, kan dah tekena." ledek Sam seraya menyisir rambutnya.
"Lain kali jangan main-main dengan Ejen internasional," lanjutannya sambil berjalan perlahan menuju capture points.
Jet kembali mengaktifkan gejetnya lalu bergerak lurus ke arah Sam, kedua tangannya terangkat ke depan untuk mendorong tubuh Sam, walaupun tidak lama karena Sam menembak peluru gravitasi pada Jet.
"Huft, nasib baik aku boleh tembak, sepatutnya kau tahan tangan aku bukan peluk pinggang aku." nasehat Sam pada Jet.
"Kau kehilangan kesempatan untuk menyerang bro," sambung Sam sambil berjongkok di depan Jet.
"Apa yang aku buat tadi dah cukup tuk kalah kan kau," balas Jet.
Sam mengernyit bingung, tepat saat dia ingin meninggalkan Jet, sebuah tembakan mengenai kaki Sam yang membuat dia tidak bisa melangkah.
"Kau!" gigi Sam menggertak menahan marah saat mendengar Jet tertawa.
"Macam mana kau boleh bergerak? Aku dah tembak kau guna peluru gravitasi." ucap Sam yang berusaha untuk tetap bergerak maju.
"Gravitasi memang menahan gerak tubuh ku, tapi bukan berarti aku tak boleh serang balas. Tangan ku masih boleh aku paksa bergerak. Sedari awal aku dan cakap yang kau tu dah terlambat." ucap Jet di selingi tawa.
Sam yang tidak mau mengakui kekalahan tetap berusaha untuk berjalan ke capture points dengan satu kaki yang di eret karena efek tembakan Jet, jika ingin terlepas dari peluru gravitasi mereka membutuhkan bantuan Ejen TEKNO.
"Argh! Sial!" jerit Sam frustasi saat mendengar suara alarm berbunyi.
Setelah lewat lima menit barulah efek gravitasi menghilang, Jet bangkit dan berjalan mendekati Sam yang jatuh terduduk pasrah menunggu efek tembakan hilang dari kaki nya.
"Maaf Sam, aku mengakui kehebatan kau karena kali ini tim aku guna cara licik sikit." ucap Jet sambil menepuk pelan bahu Sam.
"Iye lah, aku mengaku kalah, aku juga yang tak perhatian sekitar tadi." sahut Sam seraya menarik keluar sisir dari saku celananya.
"Heis, sempat lagi nak bergaya." cibir Jet sambil geleng-geleng kepala melihat aksi Sam.
"Kalah boleh, tapi penampilan nomor satu." ucap Sam sambil mengedipkan matanya.
"Suka hati kau je lah, janji senang." pasrah Jet dan segera berlalu menuju tempat timnya berkumpul.
Di waktu yang sama sesaat setelah penyerangan, Rudy menyelinap mendekati capture points, sambil menunggu menit berkurang ia memperhatikan semua pertarungan dari balik semak.
![](https://img.wattpad.com/cover/346168613-288-k798857.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
REUNI (Enam)
Fanfic~ini lanjutan cerita ~Black Code ~ Apa nak kita buat hari ni?" tanya Ali antusias karena sudah lama mereka di liburkan dari misi. "Aku tak tau," jawab Alicia. "Kau dah sehat betul-betul ke ni?" Ali memandang khawatir Alicia. "Mestilah, lama masa raw...