Tembakan Roza tepat mengenai Widya dengan begitu tim nya memimpin pertarungan dan berhasil membuat tim 4 kehilangan ejen TEKNO mereka.
"Ck, Soni lindungi aku. Aku harus cari tempat menembak!" seru Tania yang terlihat sibuk menembaki Zass.
"Kita udah kehilangan Widya, terlalu beresiko untuk mencar." nasehat Vino sambil menggendong tubuh Widya dan meninggalkan nya di tempat yang jauh dari arena pertarungan.
"Mereka juga udah gak ada ejen KOMBAT di timnya, kita masih ada peluang." ucap Soni menyemangati.
"Siapa bilang, tuh liat dia bangkit lagi!" seru heboh Tania.
"Awas!" peringatan Vino sedikit terlambat karena serangan Chris telah mengenai Soni.
"Sepatutnya korang tak serang aku tadi," ucap Chris sambil tertawa.
"Sial! Gw lupa kalo dia atlit silat kayak Rizka." Soni bangkit sambil menahan sakit di bahu kiri karena terkena tendangan Chris barusan.
"Bukan itu aja alasannya, dia kan cowok jadi daya tahan tubuh nya kuat. Kan gw udah bilang tadi buat nyerang ejen INVISO nya dulu!" omel Tania yang tidak berhenti menembak.
"Lo bilang kan di antara dua, Chris atau Zass. Nah kebetulan aja si Chris yang ada di depan gw, lagian si Zass juga cowok kalo mau lock. Ya ejen NEURO-nya." cerocos Soni tidak mau kalah.
"Alasan, udah sini bantuin gw!" karena terus di ganggu oleh Zass, Tania jadi tidak bisa membidik dengan benar.
"Gak liat apa gw juga di serang!" balas Soni yang berusaha menghindari serangan Khai dan juga Chris.
"Vino, tolongin!" teriak panik Tania.
"Bantu ambilin gejet gw dong! Susah banget mau lawan mereka." Soni ikut berteriak meminta bantuan Vino.
"Kalian ini kalo udah marah pasti keluar bahasa lo-gw nya," cibir Vino sambil menahan keris dengan perisai.
"Tentuin mau pake bahasa sopan atau gaul, biar lebih enak di dengar." lanjutannya yang kini beralih menyerang dan meninju Khai.
"Ah, banyak bacot lu. Kayak paling sempurna aja." cibir Soni.
"Tau tuh, gunain gejet Lo dengan benar." Tania ikut mengkritik Vino.
Vino menghela nafas panjang mendengar ocehan dua rekannya, beruntung dia sudah biasa dikatai demikian jadi ia tidak begitu peduli dan hanya fokus menyerang Zass untuk merebut kembali gejet Soni.
Dengan kekuatan penuh Vino meninju tanah yang membuat pijakan Zass hancur dan membuat nya terjatuh, gejet Soni berhasil di rebut.
"Nih! Tangkap!" teriak Vino sambil mengayunkan gejet Soni ke udara.
"What?! Sejak bila gejet dia boleh buat macam tu?" kaget Chris saat melihat sedikit retakan pada tanah.
"Huhh, Lo pikir gejet gw fungsinya pelindung doang." sombong Vino.
"Keluar juga bahasa gaulnya," gumam Tania sambil menatap datar Vino.
"Nice! Sekarang giliran gw yang nyerang." Soni menarik bagian bawah gejetnya mengubahnya menjadi tombak panjang.
"Zass, kau oke tak?" tanya Khai seraya membantu temannya untuk bangkit.
"Iya, biar aku yang berhadapan dengan Soni, kau urus budak perempuan tu jangan sampai dia jumpa Roza." sahut Zass, mata nya menatap lurus ke arah kiri.
Di kejauhan Roza nampak mencari celah untuk menyerang tapi selalu meleset karena tim Tania terus menempeli rekannya.
"Cis, susahnya nak tembak." gerutu Roza dengan permen karet di mulut.
KAMU SEDANG MEMBACA
REUNI (Enam)
Fanfiction~ini lanjutan cerita ~Black Code ~ Apa nak kita buat hari ni?" tanya Ali antusias karena sudah lama mereka di liburkan dari misi. "Aku tak tau," jawab Alicia. "Kau dah sehat betul-betul ke ni?" Ali memandang khawatir Alicia. "Mestilah, lama masa raw...