Insiden

107 3 0
                                    

Ch. 28 - Insiden

*sudah tayang di Karyakarsa*

⚠️WARNING⚠️
Hanya potongan dari cerita utuh. Kalau mau baca versi lengkap, cus ke akunku di Karyakarsa @delimatchalatte. Terima kasih🌱

.

.

.

"Ini persidangan terakhir," Yangyang meremas jemariku, "kuharap kalian menang dan keadilan dapat ditegakkan."

"Please, jangan mendramatisir, Yang," Haechan memutar pandangannya.

.

"Miss Hyun, persidangan sudah selesai. Anda diperbolehkan untuk meninggalkan tempat," kata petugas ruangan yang menghampirinya sebab Hyun Seojin masih duduk di kursi pesakitan.

"Baik, tapi sebelumnya aku ingin mengeluarkan ini."

"Tunggu sebentar, Sayang. Ambulans segera datang," kata Jaemin lalu mengecup dahi Renjun.

"Jaemin," suara Renjun semakin mengecil, "sakit."

"Bertahanlah, kamu pasti kuat," arah mata Jaemin jatuh pada tubuh Renjun yang telah ia tutupi dengan jasnya. Darah mulai merembes pada jas tersebut.

"Heh, yang di sana beri jalan!" teriak Haechan menggelegar. Kemampuan vokalnya bukan kebohongan belaka. Nyatanya semua orang langsung menoleh setelah mendengar suara khasnya.

Yangyang menyikut, "Chan, jangan barbar. Kamu ini idol," bilangnya. Seseorang tak sengaja menyenggolnya karena keributan yang tidak terduga di ruang pengadilan. "Heh, kalau jalan pake mata, ya! Di sini ada yang terluka!"

.

Anak itu memandang Jaemin dengan cara yang kurang baik. Ada kesan arogan di wajahnya. "Tidak usah basa-basi. Kau pasti Na Jaemin 'kan? Nyonya Na sudah memberitahu detailnya padaku."

Jaemin menghela nafas, dia harus sabar menghadapi anak yang sedang beranjak dewasa. "Kamu benar. Aku ingin meminta bantuanmu. Tolong bantu istriku."

.

"Apa kamu mau makan dulu?" tawar Jaemin. Pasalnya Jisung minta langsung diantarkan pulang setelah beres mendonorkan darahnya.

"Aku tidak lapar," jawabnya agak ketus.

'Dia mengingatkanku pada Renjun saat awal-awal menikah,' batin Jaemin. Tidak ada obrolan lagi hingga suara Jisung menyita perhatian Jaemin.

.

"Apa aku sudah boleh keluar rumah? Aku bosan sekali," tanya Renjun.

"Kalau kamu pergi ke Doyoung Bar, jelas aku melarangnya," dan tampaklah wajah murung Renjun. Rupanya Jaemin dengan mudah menebak tujuan ke mana perginya Renjun hari ini.

"Ok, tidak ke Doyoung Bar, tapi boleh aku pergi ke tempatnya?" Renjun masih berusaha.

.

"Kau menyesal?"

Renjun mengambil nafas panjang, "Tidak. Jaemin adalah orang yang ingin kujadikan pasangan sampai nafasku tidak ada lagi."

Sekarang giliran anak itu yang terpekur atas pengakuan Renjun. Mengapa kedua orang ini sangat berbeda dari orang tuanya?

.

.

.

Bersambung

Mendadak Jadi IstriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang