Transformasi

84 1 0
                                    

Ch. 34 - Transformasi

*sudah tayang di Karyakarsa*

⚠️WARNING⚠️
Hanya potongan dari cerita utuh. Kalau mau baca versi lengkap, cus ke akunku di Karyakarsa @delimatchalatte. Terima kasih🌱

.

.

.

Haechan menatap Renjun, "Aku penasaran, sebenarnya keyakinan dan kepercayaan dirimu ini datang dari mana? Apa ini efek karena kamu udah nikah?"

"Yah, Jaemin emang jadi support system-ku setelah kami menikah," jawab Renjun enteng. Dia merapikan selimut, "Jangan macem-macem atau aku bakal langsung masuk ke IGD lagi!"

.

Lima menit kemudian.

"Njun, Jaemin suka main pakai gaya apa?"

.

"Jadi, gimana?" tanya Haechan langsung pada inti pembahasan.

Yangyang tersenyum lebar, "Tebakan kalian benar," tangan kirinya terangkat, "lihat!"

.

Bukan masalah besar tidak punya pasangan asalkan ada sahabat yang selalu bersama.

Nyatanya mereka kalah.

.

"Sedang apa kamu?" tanya Renjun sembari mengelus dadanya.

"Menunggu istri tercinta pulang?" lalu Jaemin menghampiri Renjun, berikut membantu membawakan barang bawaannya. "Apa dadamu baik-baik saja?"

.

"Ah, rasanya aku rindu rumah ini!" teriaknya saat kakinya menginjak lantai ruang tamu.

"Kamu gak kangen aku?" dan tangan Jaemin dilingkarkan pada pinggang Renjun dengan gerak lembut. Jaemin harus berhati-hati karena Renjun masih punya luka yang belum sembuh.

Renjun memutar bola matanya, "Gimana aku mau kangen kamu kalau kamu tiap hari selalu mengirim foto selfiemu selama aku ada di Shanghai?"

.

Jaemin melepaskan bibirnya, "Huang Renjun, ah, tidak," Jaemin menggeleng pelan, "Na Renjun, ingatlah ini sepanjang hidupmu bahwa dirimu, kebaikanmu, tingkah lakumu, perbuatanmu, idemu bahkan pemikiranmu selalu membuatku jatuh cinta padamu," kepala Jaemin tertunduk sehingga dia dan Renjun seperti sedang beradu dahi.

.

"Kenapa?" tanya Jaemin heran sebab dia tak menangkap hal lucu di kalimat Renjun barusan.

"Ada untungnya juga menikah denganmu," ujar Renjun malu-malu.

Satu alis Jaemin terangkat. Dia sedang membuat wajah menggoda. "Oh, jadi kamu baru menyadarinya?"

Wajah Renjun seketika berubah datar. "Udah, udah," Renjun merapikan kertas-kertas yang berserakan di meja makan. "Ini masih pagi. Jangan menggerayangi tubuhku."

.

.

.

Bersambung

Mendadak Jadi IstriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang