chapt 2

24.2K 1.1K 8
                                    

𝙅𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙡𝙪𝙥𝙖 𝙫𝙤𝙩𝙚 𝙢𝙖𝙣 𝙩𝙚𝙢𝙖𝙣!!
𝙆𝙖𝙡𝙤 𝙖𝙙𝙖 𝙩𝙮𝙥𝙤 𝙩𝙤𝙡𝙤𝙣𝙜 𝙩𝙖𝙙𝙖𝙞𝙣 𝙖𝙩𝙖𝙪 𝙙𝙞 𝙝𝙖𝙧𝙖𝙥 𝙢𝙖𝙠𝙡𝙪𝙢 :)






ⒽⒶⓅⓅⓎ ⓇⒺⒶⒹⒾⓃⒼ

siang berganti jadi malam hari berganti jadi minggu. Minggu berganti jadi bulan. Tak terasa sudah 3 tahun mazaya menempati raga balita tersebut. Selama 3 tahun juga mazaya selalu berusaha berbicara dan berjalan dan yah usaha tak menghianati hasil meskipun belum lancar setidak nya ia sudah tidak kesusahan dalam melakukan keseharian nya.

"Papa acu mau ke taman cebental boleh yaa? " Dengan memasang jurus andalan nya yaitu puppy eyes nya berharap sang papa dapat luluh.

"Gak usah ya sayang lihat langit sedang mendung." Ujar nya dengan lembut.

Bukan apa dia hanya tidak ingin anak semata wayang nya itu sakit karena terkena air hujan.

"masa nda bowle"ucap ciya lesu

" Kamu jangan murung gitu dong.papa janji kalau langit sudah cerah papa akan bawa kamu ke pantai kita main pasir di sana. Bagaimana?" Tawar kendra.

"Oke.tapi papa janji yah" Ucap nya sambil menyodorkan jari kelingking nya ke pada sang papa.

"Oke oke papa janji" Lalu menautkan jari kelingking nya dengan sang anak.

🦩🦩🦩

Saat ini ciya sedang duduk di atas kasur sambil memikirkan sesuatu terbukti dari ekspresi nya yang terus berganti

"Hm cepeltina mengubac aluc nopel na
Bukan pilihan yan buluc."gumamnya dengan mimik wajah yang di buat serius .

"Baiclah yang peltama acu atan menubah nacib cang antagonic. Talena di nopel ci antagonic na sejak tecil tidac pernac mendapactan tacih cayang bahkan tidac ada yang mau belteman denanna acu atan menjadi tan na teman tapi,dimana acu dapat beltemu denanna."gumam ciya.

Terlalu serius berfikir membuatnya kelelahan hingga membuatnya ketiduran.

Tak lama kemudian Kendra memasuki kamar sang putri hal yang menjadi fokus utama nya adalah seorang balita yang tertidur di atas kasur empuk miliknya.

Melihat itu kendra mendekati sang putri dan duduk di sisi ranjang dengan mata yang terus tertuju ke arah balita tersebut.

"Lihatlah sayang putri kita tumbuh menjadi anak yang periang dan cantik persis seperti diri mu. Aku akan terus membuatnya bahagia aku janji."

Setelah mengucapkan hal tersebut kendra mengecup kening sang putri dengan lembut lalu keluar dari kamar tersebut dengan perlahan lahan takut membangunkan sang anak.

Tok tok tok

"Nona kecil saat nya makan malam"
Ucap bi ranti.

"Non nona" Ulang bi ranti saat tak mendapatkan sahutan dari dalam.

Ceklek

"Uhm ote bibi. Ciya mau mandi dulu bibi tunggu aja di citu."

"Oke nona"

Ciya memang sudah melakukan segala sesuatu sendiri jika dia mampu seperti mandi ia sudah tidak ingin di mandikan oleh pelayan dia merasa malu karena mau bagaimana pun sekarang jiwanya berumur 24 tahun.

Tenang saja barang barang yang berada di kamarnya rata rata berukuran mini jadi memudahkan nya untuk melakukan aktivitas.

"Ayo bibi" Ajak nya kepada bi ranti sambil merentangkan tangannya meminta untuk di gendong.

"Uh nona kecilku makin imut saja.yasudah mari kita turun ke bawah. "

"Less go" Pekiknya dengan semangat

"Ahahaha let's go"

Tak
Tak
Tak

Kendra yang sedang asik memandang layar handphone nya pun mengalihkan pandangannya ke arah tangga.

"Papa!!" Pekik ciya saat melihat papanya berada di meja makan

"Anak papa kenapa hm" Ucap kendra lalu mengambil alih ciya dari gendongan bi ranti. Dan mendudukkan
Ciya di atas pangkuannya.

"Ciya cudah cangat lapal papa. Mali kita makan" Ujar ciya dengan muka cemberut.

"Ututut anak papa sudah sangat lapar ternyata. Yasudah ciya ingin makan apa hm? "

"Ciya ingin matan ayam ituu papa dan janan lupa susu lasa panila puna ciya"

"Oke tenang susu ciya tidak akan di lupa" Ucap kendra lalu mengambilkan makanan yang di inginkan sang putri.

Seperti biasa dia akan menyuapi sang putri lalu dirinya.

"Sekarang aaa buka mulutnya pesawat akan mendarat"ujar kendra menyuapi sang putri.

Mendengar itu ciya langsung membuka mulutnya lebar lebar menyambut suapan dari sang papa.

"Umm enyak agi papa"

"Aaa buka mulutnya"

"Anak pintar sekarang minum susu"
Ujar kendra saat makanan ciya telah habis

"Habis papa". Ujarnya bangga.

" Sekalang ciya mau nonton papa"

"Yasudah mari kita ke ruang keluarga"

Setibanya di ruang keluarga kendra langsung mendudukkan dirinya dan ciya di kursi panjang dan menyalakan tv.

"Ciya mau nonton apa hm?"

"Omg deep voice nya. Nikah sama bapak sendiri boleh gak Sih" Ujar nya di dalam hati.

"Hey ciya, ciya, nak hey!!' Ujar kendra sambil melambaikan tangan nya di depan muka ciya.

" E-eeh hah"

"Kok malah ngelamun mikirin apa hm? ".

"Em ciya gak papa kok pah"

"Ciya mau nonton film apa?" Tanya kendra.

"Ciya mau nonton dolaemon papa" Ucap ciya dengan antusias.

---

Tak merasakan pergerakan dari atas pangkuan nya kendra menunduk kan kepalanya guna melihat sang putri.

"Pantas dari tadi diam ternyata sudah tidur." Ujar kendra dengan senyum tipis.

Kendra pun beranjak dari duduknya menuju kamar sang putri.

Meletakkan ciya ke atas kasur dengan perlahan takut membangunkan nya.
Lalu ikut naik ke kasur sang anak.

"Good night anak papa sweet dream"
Ujar nya lalu mengecup kening ciya dengan sayang.

Setelah itu kendra pun ikut terlelap di samping putrinya.

19 / 𝙟𝙖𝙣𝙪𝙖𝙧𝙞 / 2024


MAZAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang