chapt 5

21.3K 957 8
                                    


ⒽⒶⓅⓅⓎ ⓇⒺⒶⒹⒾⓃⒼ

𝙅𝘼𝙉𝙂𝘼𝙉 𝙇𝙐𝙋𝘼 𝙆𝙊𝙈𝙀𝙉 & 𝙑𝙊𝙏𝙀

𝙏𝘼𝙉𝘿𝘼𝙄𝙉 𝙏𝙔𝙋𝙊 😘

𝙎𝙀𝙈𝙊𝙂𝘼 𝙎𝙐𝙆𝘼 𝙎𝙀𝙈𝙐𝘼!!





Setelah lama terdiam ciya kembali berujar.

"Jangan terlalu keras pada diri sendiri. kamu juga berhak mengekspresikan rasa melalui sikap." Tutur ciya bijak

"Aku siap kok jadi tempat kamu buat berkeluh kesah kamu bisa nyender di bahu aku ketika kamu merasa dunia mu sedang tidak baik baik saja." Lanjut ciya lalu tersenyum tipis.

Mendengar itu kean langsung mengangkat kepalanya lalu menatap manik coklat terang milik ciya.

Pertahanan nya runtuh ia sudah tak mampu menampung air mata yang sudah membendung di pelupuk matanya, air matanya terasa berlomba lomba untuk terus berjatuhan membasahi pipinya.

Melihat itu ciya langsung menarik tubuh keano untuk masuk kedalam pelukan nya.

"Gak papa nangis aja kamu berhak mengutarakan kesedihan mu"tutur ciya lembut sembari mengelus-elus punggung rapuh milik anak itu.

Setelah merasa tenang kean melepaskan pelukan mereka.

"Makasih ciya" Ucapnya sembari tersenyum tipis.

"Lain kali gak usah sungkan karena, sekarang kita adalah sahabat" Balasnya

"Beneran?" Tanya kean takut-takut

"Beneran.sahabat?"ujarnya sembari menyodorkan jari kelingking nya kepada kean

"Sahabat"ujarnya lalu menautkan jari kelingking miliknya dengan ciya.

Kring'kring'kring

"Udah istirahat.kamu mau ke kantin?"
Tanya ciya

"Aku gak ke kantin." Jawab kean

"Kenapa?" Tanya ciya.yang hanya di balas gelengan oleh kean

Sebenarnya ia sangat ingin pergi ke kantin bersama sahabat pertamanya dan makan bersama di sana.namun, baby siter jahat itu tidak memberikan nya uang.

"Yaudah kalo gitu kita ke kelas yuk!" Ajak ciya

"Ciya gak ke kantin?" Tanya kean

"Tidak ano ciya malas" Jawab ciya lalu mengambil salah satu tangan kean lalu menggenggam nya.

"Ano?" Tanya kean

"Iya ano, panggilan khusus dari aku buat kamu."jelas nya

Mendengar itu kean langsung mengembangkan senyum nya.

Mereka pun tiba di dalam kelas dengan tangan yang masih terpaut.

"Hay ciya." Sapa lani yang hendak keluar kelas.

"Hay lani" Balas ciya dengan senyum tipis.

Setibanya di dalam kelas ciya mengajak kean untuk duduk di sebelah bangku miliknya selagi lani masih ke kantin. Lalu mengeluarkan kotak bekal nya dari dalam tas.

MAZAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang