ⒽⒶⓅⓅⓎ ⓇⒺⒶⒹⒾⓃⒼ
Seorang dokter pria keluar dari ruangan ciya di tangani dengan beberapa suster lainnya.
"Bagaimana dok keadaan nona saya?" Tanya bi ranti.
"Sebelum itu pasien akan kami pindahkan ke ruangan rawat inap terlebih dahulu"
"VVIP dok" Ujar adria yang baru saja dengan sekantung keresek berisi 3 botol air minum.
"Baik, sus tolong pindahkan pasien" Ucap dokter tersebut yang ber name tag dr. Natsir.
Para suster yang berada di sna pun mengangguk dan mulai mendorong brangkar yang terdapat ciya yang tengah berbaring dengan wajah pucat dan selang oksigen yang menyumbat hidungnya.
"Adrian tolong jaga nona, saya akan berbicara kepada dokter terlebih dahulu" Ucap bi ranti dan di setujui oleh adrian.
"Mari, kita akan membicarakan nya di dalam ruangan saya"
Mereka pun mulai melangkah menuju ruangan dokter natsir.
"Silah kan duduk bu" Ucap dr natsir.
"Jadi gimana dok" Ucap bi ranti tidak sabaran.
"Sebelum menjelaskan nya saya ingin bertanya kepada anda terlebih dahulu, apakah nona muda bramasta pernah mengalami hal tersebut?" Tanya dr natsir.
"Setau saya nona ciya baru pertama kali seperti ini" Dokter mengangguk paham
"Jadi, setelah saya periksa nona queencya di diagnosa penyakit asam lambung dan sepertinya ia punya penyakit maag namun selalu ia tahan maka dari itu karena terlalu sering di tahan mengakibatkan penyakitnya yang kian memarah hingga mencapai asam lambung." Jelas dr natsir.
Bi ranti yang mendengar itu pun syok hingga tak sadar air matanya telah luruh.
"Y-yasudah m-mak-asi d-dok" Ucap bi ranti terbata.
"Sama sama bu itu sudah menjadi tugas saya sebagai dokter."
"Saya pamit dulu permisi" Pamit bi ranti lalu keluar dari ruangan dokter trsbt.
Bi ranti pun berjalan menyusuri koridor rumah sakit menuju ruangan yang ciya tempati setelah di beritahu oleh adrian.
Ceklek
"Bagaimana keadaan nona?" Tanya bi ranti pelan agar tak membangunkan ciya yang tengah terlelap.
"Nona belum bangun, mungkin besok nona akan bangun. Dia kelihatan lelah" Jawab adrian yang tengah berdiri di sisi brangkar ciya.
Bi ranti mengangguk faham lalu duduk di kursi yang berada di sisi kanan ciya.
🦩🦩🦩
Saat ini kendra tengah memeriksa berkas terakhir, akhir akhir ini ia memang memilih untuk lembur agar ia dapat dengan cepat menyusul sang putri ke indonesia.
Hingga dering ponselnya menghentikan kegiatan nya dan yang membuatnya heran adalah orang yang menelpon nya adalah bi ranti.
"Ada apa, tumben sekali bibi menelpon ku" Batin kendra heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAZAYA
Historical FictionBagaimana jadinya jika seorang ceo muda meninggal dunia akibat kecelakaan, malah bertransmigrasi ke tubuh seorang bayi yang baru saja berumur 40 hari. Dan yang lebih mengejutkan nya lagi adalah ia bertransmigrasi ke dalam tubuh seorang figuran yang...