epilog

4.2K 192 34
                                    

HAPPY READING

Typo berterbaran!!
Jika ada kesalahan kata mohon bantuan nya untuk mengoreksi di kolom komentar

Jangan lupa vote dan komen cimiwi❤

"Jika ada prolog sebagai awal tentu akan
ada epilog yang merupakan akhir"

Tenang kata itulah yang menggambarkan kondisi salah satu ruang icu di rumah sakit terbaik di kota.

Bunyi yang di timbulkan dari mesin EKG yang menampilkan kondisi sosok gadis yang tengah terbaring lemah di brangkar terdengar teratur memenuhi ruangan.

Alat-alat penunjang hidup terpasang hampir memenuhi tubuh gadis tersebut, mata indahnya seakan enggan untuk terbuka setelah terpejam lebih dari 1 tahun lamanya.

Hingga tubuh kurus tersebut tiba-tiba mengejang hebat, mesing EKG di samping brangkar rumah sakit berbunyi nyaring.

Garis-garis yang tertera di layar mesin tersebut berubah menjadi gerigi kecil yang sangat berjarak nyaris terlihat lurus.

Tak lama seorang dokter beserta rombongan suster masuk ke dalam ruangan steril tersebut dengan tergesa-gesa.

"Suster hentikan kejang pasien" Titahnya.

Sang suster lantas menganguk lalu mulai melakukan tugasnya.

Seorang suster masuk dengan membawa defibrillator dokter yang sedang menangani mazaya mengambil alih mesin tersebut dan mulai menyalakan nya.

Dokter tersebut memutuskan untuk melakukan tindakan CPR saat merasakan jantung sang pasie yang tiba-tiba berhenti berdetak.

Dokter tersebut membaluri dasar alat tersebut dengan gel khususSetelah di rasa cukup dokter tersebut mulai memberi aba-aba pada suster yang membawa alat tersebut.

"Nyalakan tekanannya! 100 joule" Titahnya.

Ketika tekanan dari alat tersebut telah terisi dokter tersebut lantas menggosokkan permukaan alat tersebut satu sama lain lalu menemelkan kedua alat tersebut tepat di dada sang pasien.

Alat tersebut secara langsung menghantar tekanan pada jantung pasien sesuai dengan tekanan yang di tentukan, membuat dada pasien terangkat keatas.

Setelah melakukan CPR dokter lantas menegakkan tubuhnya di menit ke dua sehingga mulai dapat menganalisis untuk dapat menentukan apakah memerlukan kejutan kedua.

Para tenaga medis menghela nafas lega dan mengucapkan puji syukur setelah berhasil mengembalikan detak jantung sang pasien setelah sempat henti jantung.

Peluh yang membanjiri permukaan kulit mereka membuktikan seberapa keras mereka berujang.

Tak lama kelopak mata dengan bulu mata lentik yang menghiasi mata tersebut bergetar menandakan sang empu akan sadar dari tidur panjangnya.

Para tenaga medis yang memang belum keluar berjejer mengitari brangkar rumah sakit dengan pandangan berbinar.

Mata indah tersebut akhir nya terbuka secara perlahan menampilkan netra coklat gelap yang begitu indah sang empu mengerjap-ngerjapkan matanya menyusuaikan cahaya yang menerobos masuk ke rentinanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MAZAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang