chapt 6

17.9K 959 10
                                    

ⒽⒶⓅⓅⓎ ⓇⒺⒶⒹⒾⓃⒼ

𝙅𝘼𝙉𝙂𝘼𝙉 𝙇𝙐𝙋𝘼 𝙆𝙊𝙈𝙀𝙉 & 𝙑𝙊𝙏𝙀

𝙏𝘼𝙉𝘿𝘼𝙄𝙉 𝙏𝙔𝙋𝙊

𝙎𝙀𝙈𝙊𝙂𝘼 𝙎𝙐𝙆𝘼!!





Pagi ini di mansion bramasta tengah sibuk membujuk nona kecil mereka yang tengah ngambek karena akan di tinggal oleh sang papa ke luar negri untuk mengurus perusahaan cabang yang berada di sana lebih tepatnya belanda.

"Ciya sayang... Papa ke sana bukan buat jalan-jalan tapi untuk kerja, kalau papa bawa kamu terus sekolahnya gimana hm?" Bujuk kendra berusaha memberi pengertian utuk sang putri.

Ciya masih saja diam dan memalingkan kepalanya pasalnya ia sangat ingin ikut ke negara kincir angin tersebut karena di saat ia menjadi mazaya ia tidak pernah yang nama nya liburan ke luar negri.

Dan yang jadi masalah adalah belanda merupakan negara favorite nya maka dari itu ia dengan kekeh ingin ikut apalagi papahnya yang akan pergi meninggalkan nya dalam jangka waktu tak tentu.

"Huaa!! Ciya ingin ikutt" Rengek ciya dengan air mata yang terus bercucuran membasahi pipi chubby nya.

"Huft.gini aja kalau papa di sana nya lama papa bakal dateng buat jemput ciya dan bakal ajak ciya jalan jalan. Emang ciya mau ninggalin teman baru ciya?" Bujuk kendra lalu mengangkat ciya ke dalam gendongan nya

"T-tidak" Jawab ciya sesegukan

"Nah kalau gitu ciya di sini saja ya sayang. Ciya boleh kok bawa teman nya ciya untuk main ke mansion"

"Hmm.. Oke deh. Tapi, papa janji ya kalau papa bakal lama di sana papa jemput ciya" Tutur ciya lalu mengangkat jari kelingkingnya

"Janji"ucap kendra lalu menautkan jari kelingkinya dengan sang putri.

"Tuan mobil anda sudah siap dan waktu keberangkatan anda sudah dekat tuan." Lapor salah satu bodyguard yang selalu mengikuti kendra ke mana pun jika sedang berada di luar mansion.

"Yasudah kalau begitu papa pergi dulu ya sayang. Kamu baik baik ya selama papa gak di sini" Tutur kendra lalu mengecup dahi dan kedua pipi sang putri dengan sayang.

"Oke.papa juga hati hati di jalan" Pesan ciya lalu mengecup pipi kendra

"Siap tuan putri" Balas kendra.

"Dadah papa" Teriak ciya sambil melambaikan tangan nya saat mobil alphard milik sang papa sudah mulai meninggalkan pekarangan mansion.

Sepeninggalan kendra muka ciya langsung berubah menjadi murung.

"Non ciya gimana kalau kita ke taman saja untuk cari udara segar" Tawar bi ranti

"Hm yaudah deh ayok bi" Jawab ciya lesu.

"Ganti baju dulu non"

Ciya langsung bangkit dari duduk lalu berjalan menuju ke kamarnya untuk berganti baju

"Ayo bi" Ujar ciya yang telah tiba kembali di lantai dasar.

MAZAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang