chapt 32

3.7K 199 6
                                    

ⒽⒶⓅⓅⓎ ⓇⒺⒶⒹⒾⓃⒼ

alurnya makin gak jelas gak sih?

Aku rasa alur nya makin kemana-kemana huhu😭

"Ciya berangkat ya pah!" Pamit ciya

Cup'

"Hati-hati"

"Siap!"

"Kamu, jaga putri saya. Awas sampai kenapa-napa, saya tidak restui kamu!" Tegas kendra

"Baik om" Balas kean

Ciya memutar bola matanya malas "udah udah nanti kita telat" Peringat ciya sambil memasang helm ke kepalanya.

Tangan kean terulur ke belakang guna membukakan footstep agar ciya dapat naik ke motornya dengan mudah.

Ciya meletakkan tangan nya di kedua bahu kean lalu naik ke atas motor sport kean.

Kean melepas tas nya dan meletakkan nya di atas paha ciya agar paha ciya tak terekspos.

Tangan kekar miliknya meraih lengan ciya dan melingkarkan kan nya di pinggang nya, lalu memasang helm fullface miliknya dan menyalakan motornya"Deluan om"

"Ya, hati-hati"

Tin'

Ia membunyikan klakson sebelum benar-benar keluar dari kawasan mansion ciya.

Sedari tadi ciya terus mengembangkan senyum nya ia sangat senang hari ini, karena paginya di awali dengan sang tunangan yang datang pagi pagi buta untuk menjemputnya.

Kean melirik ke spion memandang wajah cantik ciya yang sedang tersenyum, ia ikut mengembangkan senyum nya di balik helm.

Brum' brumm' brumm'

Suara knlapot dari motor motor sport yang berjejer rapi di belakang sang ketua terdengar menggema di penjuru jalanan yang mereka lewati.

Ciya menoleh ke belakang saat merasa motor motor tersebut terus mengikuti mereka.

"Ano, kayaknya mereka ngikutin kita deh" Ucap ciya

"Coba kamu noleh ke belakang sekali lagi" Pinta kean

Ciya menurut, ia menoleh kan ke belakang dan betapa terkejut nya ia saat   mendapati motor yang berada di barisan depan mengibarkan sebuan baliho yang bertuliskan "selamat bertunangan bu ketu!"

Ciya tersenyum haru, anggota tripel v terlalu effort. Ia melambaikan tangan nya sebagai ucapan terimakasih.

Para pengendara memandang ciya dengan berbagai tatapan ada yang memandang iri dan kagum, bahkan ada yang merekam moment tersebut.

Kean dapat merasakan pelukan ciya yang semakin mengerat, salah satu tangan nya ia dunakan utuk mengelus lembut tangan lentik ciya yang melingkar di pinggang nya.

"Makasih" Bisik ciya yang tak dapat di dengar oleh kean karena terhalau oleh bising kendaraan.

Brum'brum'brumm

MAZAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang