bab 19

2.2K 219 0
                                        

Lisa baru saja sampai di GI entertaiment memasuki lift khusus dan berhenti di lantai 16 dimana merupakan ruangan jennie.

Lisa masuk tanpa mengetuk pintu ya karena ruangan ini juga rame dengan staff dan beberapa karyawan yang masuk.

Irene terkejut melihat kedatangan lisa dan memberikan hormatnya. Lisa mengangguk kecil dan memerintah irene untuk menyuruh orang orang keluar dari ruangan jennie.

Jennie tak menyadari jika ada lisa karena dia sedang merajuk pada irene yang tak mengizinkannya untuk memakan permen candy rasa asam manis yang dia beli di supermarket tadi.

"unnie jangan mengganggu ku, aku tak ingin bicara padamu". ucap jennie sambil melipat kedua tangannya di dada.

Lisa sungguh gemas dengan tingkah istrinya ini, dia segera duduk di samping jennie dan memindahkan ke pangkuannya.

"uunnn.. Aaa booo...." Pekik jennie dan memeluk lisa erat.

"sayang... Ada apa? Kenapa merajuk pada irene eoh?" Tanya lisa yang menggesek hidungnya pada hidung jennie.

"anni... Hanya ingin saja.." Jawab jennie singkat.

"eoh baby ku sudah bisa berbohong sekarang humm.. Perlu aku hukum." Ucap lisa.

"lili... Anniyyyaaa... Bayi tidak bisa di hukum lili.." Ucapnya sambil menampilkan gummy smile dan membuat wajahnya se lucu mungkin.

"ya ya.. Bilang padaku apa yang kau inginkan tapi tak irene turuti? Hingga membuat mu merajuk padanya. Bahkan jisoo menghubungiku jika kau menunda syuting iklan parfume mu." Tanya lisa.

"jadi kau kesini karena jisoo yang menghubungi mu, bukan karena kau merindukan aku.. Sana pergi dari sini urus saja kertas kertas kesayanganmu itu". Amuk jennie mendorong lisa dan mencoba turun dari pangkuan lisa.

"aku bertanya sayang.. Aku kesini juga karena aku merindukan istri bayiku. Tapi jisoo menjelaskan seperti itu, apa aku tidak boleh bertanya pada istriku?" Ucap lisa dengan lembut.

Jennie mempoutkan bibirnya. "aku hanya ingin memakan permen candy milikku tapi irene unnie menyitanya. Lili aku ingin permen..." Rengek jennie.

Lisa menghela nafasnya jika dia melarang terang terangan maka jennie akan merajuk juga padanya.

"permen candy rasa apa sayang?" Tanya lisa.

"yang biasa aku beli lili, yang panjang seperti mie dan juga rasa asam manis.." Ucap jennie.

"aishh... Tentu saja tidak di izinkan irene terakhir dia memakan itu dia mengeluh sakit perut yang melilit. Karena jennie tidak bisa makan asam". Batin lisa.

Lisa membalikkan jennie menghadapnya dan menggendongnya bak koala dan memutarnya beberapa kali.. Jennie tertawa lisa sungguh memperlakukan jennie seperti bayi yang akan lupa jika di alihkan dengan yang lain.

"argghhkkk...." Pekik lisa memegangi perutnya dan menurunkan jennie dari gendongannya.

"lili... astaga apa yang terjadi?" Tanya jennie panik dengan suara kesakitan lisa.

"perutku sakit sekali sayang.." Lirih lisa.

Jennie melihat jam di dinding. "lili apa kau belum makan siang?" Tanya jennie dan di gelengkan oleh lisa

"lili.. Kau membuatku cemas. Ayo kita keluar perut mu harus di isi makanan jika tidak itu akan membuat sakit bagaimana jika asam lambung sepertiku. Ucap jennie panik.

"nee sayang.. Kajja kita pergi makan siang perut ku sudah sangat sakit." Ucap lisa.

"ayo lili ayo.. Apa perlu memanggil pengawal untuk membantu?"

"anni baby.. Cukup kau papah aku aja." Jawab lisa.

Jennie segera memapah lisa dan berjalan menuju lift untuk bisa turun kebawah.

Lisa hanya tersenyum melihat jennie yang keberatan memapah badan lisa. Sebenarnya lisa tak tega melihat istrinya keberatan seperti ini tapi lisa harus berpura pura agar bayi ini tidak lagi merajuk karena permennya.

......

"Aku tak habis pikir dengan jennie unnie bisa bisanya dia merajuk cuma gara gara permen". ucap rose yang duduk di ruangan jisoo.

"itu karena setiap keinginannya selalu di penuh keluarganya dari kecil babe, jennie begitu di manja dan di sayangi oleh kedua orang tuanya semua keinginannya selalu di turuti sampai dia memiliki suami pun tetap seperti itu, kau lihat sendiri bagaimana lisa memperlakukan jennie. Bahkan lisa menganggap jennie bocah berusia lima tahun." Jelas jisoo.

"hahaha kau benar sayang. Jika lisa adalah iblis untuk orang lain tapi di depan jennie dia hanyalah seorang suami yang takut istri." Ejek rose.

"tidak takut istri babe, tapi menghargai jennie tepatnya." Bela jisoo bagaimana juga dia saudara lisa.

"aishh.. Aku dan lisa kau pasti membela saudaramu..." Ucap rose.

"tidak sayang.. Aku hanya mengkoreksi ucapanmu.. Kau segala untuk ku" ucap jisoo menarik rose dan membawa rose duduk di pangkuannya.

"aku merindukan mu babe". ucap jisoo mendekatkan wajahnya pada rose.

"anni.. Kau sudah berjanji kita akan melakukan setelah kau menikahiku.. Tolak rose.

"babe tidak bisakah ada dpnya. Aku sudah tak tahan. Lagian itu dua minggu lagi." Ucap jisoo.

"nee tahanlah selama dua minggu jisoo manoban..." Ujar rose.

Jisoo diam dan melipat tangannya di dada. "turunlah, aku banyak kerjaan, kau juga akan melakukan rekaman bukan". ucap jisoo ketus.

"kau bersikap ketus pada ku karena aku menolakmu bercinta begitu jisoo?" Tanya rose dengan tatapan tajam.

"anni.. Aku hanya menjaga diriku, kau pikir menahan selama itu bisa. Aku memiliki apa yang laki laki miliki rose ya. Dan menahan tanpa pelepasan itu sesak." Ucap jisoo.

"kita bertengkar karena tak memberi mu jatah, apa setelah menikah aku hanya untuk pemuas nafsu mu saja?"

"apa yang kau ucapkan kita sudah bersama selama 3 tahun apa menurutmu aku tak mencintaimu? Apa aku hanya melihatmu saat nafsu ku sedang di puncak saja?" Tanya jisoo dingin.

"turun lah chaeng. Aku ingin sendiri kau meragukan ku, disaat pernikahaan kita sudah di ujung mata." Seru jisoo.

Rose kelabakan bagaimana hanya hal seperti ini membuatnya dan jisoo bertengkar.

Rose mengalungkan tangannya di leher jisoo. "babe jangan ketus.. Kau tak pernah seperti ini padaku..." bujuk rose dan membenamkan wajahnya di leher jisoo.

"turun rose, aku harus menidurkan juniorku.. Itu sakit apalagi tertekab dengan pantatmu". Ucap jisoo.

Rose menggeleng.. Dan dia menciumi leher jisoo yang membuat jisoo mendesis.. Tidak hanya itu rose mengubah posisinya dari duduk samping menjadi duduk berhadapan dengan jisoo. Rose menggerakan pantatnya memberikan gesekan pada junior jisoo yang terasa sudah mengeras.

Jisoo tersenyum puas. ingatlah dia seorang manoban. Jika sang kakak saja bisa menaklukan seorang macan dengan manipulasinya bagaimana dia tidak bisa menjinakan tupai juga. Itu mudah.

Jisoo bersorak dalam hati ini sebentar lagi dia akan mendapatkan apa yang dia inginkan.

"turun lah chaeng.. Aku akan ke kamar mandi lalu aku juga akan melakukan pekerjaanku". Ucap jisoo dingin.

"annii... Babe.. Ayo ikut aku.." Ucap rose turun dari pangkuan jisoo dan menarik jisoo menuju ruang pribadi jisoo. Wajah jisoo sudah menampilkan senyum yang mengembang.

Sampai di kamar rose langsung menyerang jisoo mencium jisoo dengan begitu sensual. "ambillah sayang.. Aku milikmu seutuhnya". ucap rose..

Jisoo bersorak dalam hati.. Dan mendorong pelan tubuh rose kekasur.. Mereka bergulat dengan begitu bergairah.

Jangan ragukan bagaimana seorang manoban jika sudah beraksi.

hidden marriage (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang