*****
Happy Reading ( ◜‿◝ )♡
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
_Rii ⁹⁸_
°°°
Hari hari berlalu, sudah hampir seminggu jisoo kehilangan anak gemoy nya. Tak ada tanda-tanda anak nya kembali pulang. Iren dan seulgi selalu membantu jisoo, melaporkan polisi juga nampak nya percuma saja karena mereka belum menemukan sedikit jejak pun membuat jisoo, iren, dan seulgi frustasi. Seulgi yang melihat iren, istrinya itu menatap sendu betapa terpuruk nya iren selalu menyalahkan dirinya karena tak bisa menjaga bayi gemoy jisoo.
Sementara jisoo sendiri selalu menangis, terkadang meraung memanggil nama anaknya atau bahkan melamun. Jisoo kembali bekerja setelah 3 hari izin, hari-hari ia tak bersemangat. Ia merutuki kebodohannya, jika begini lebih baik jisoo tidak pernah pergi bekerja. Dia tidak bisa menyalahkan iren, dia juga tidak ingin membebani iren dan seulgi jika tidak bekerja, ia harus memenuhi kebutuhannya sendiri.
Hhh~ ia menghela nafas kasar, andai saja istrinya masih ada disampingnya tidak pergi meninggalkan ia dengan anaknya pasti sekarang mereka hidup bahagia bertiga. Andai saja ia punya kaya raya maka ia akan menggunakan kekuasaan nya! Ck, semua gara-gara si tua bangka itu yang tak pernah setuju jika ia bersama istrinya! Apakah jisoo harus mengamuk sekarang? Pikirannya sangat kacau dan kalut, ia merasa tidak berguna dan tidak berdaya jika anaknya belum kembali. Ia merindukan bayi gembul nya, Kim Chaeyoung~
"Bbyyy dimana sih? Apa gak kangen sama ddyy? Bbyy marah ya sama ddyy karna gak ketemu sama mommy hurm?" Gumam nya lirih menatap layar komputer dengan tatapan kosong, asik dengan lamunan nya pun tersentak kala seseorang menepuk pundaknya
Pugg!
"Ck! Lo ngelamun terus ji! Kenapa sih? Kerjaan gak kelar-kelar nanti dimarahin miss yeri! Atau jangan sampe CEO kita yang tau karna lo gak kerja-kerja nanti di pecat tau rasa!" Dumel seseorang, jisoo hanya menoleh sebentar lalu kembali melamun dengan tatapan datar dan kosong
"Jisoo.." panggil seseorang yang datang mendekat, keduanya menoleh
"Ya miss?" Jawab jisoo dengan nada lirih dan lemas, seseorang mengkerutkan dahinya
"Kau kenapa ji? Saya perhatikan kau sedari kemarin melamun, tidak selesai lagi bekerja?" Tanya yeri yang keheranan, jisoo diam tanpa menjawab
"Jisoo...." Panggil tzuyu, ya! Tzuyu teman sekantor josoo, tzuyu juga manager sama seperti jisoo hanya saja ia bagian lain
Hhhhh~ menghela nafas nya
"Ada apa? Kau bisa menceritakannya, tidak perlu takut. Jika seperti ini bagaimana saya bisa mengatasi dan memahami apa permasalahan pribadimu dengan kantor?" Tanya yeri yang di anggukkan tzuyu