***
"Ddyy!!" Pekik bby chae datang mendekat ke orang tua nya. Hari ini jisoo sedang libur, ia selalu menyempatkan dirinya untuk tidak bekerja di hari libur, karena ia ingin quality time dengan keluarga kecilnya.
"Ya bby" sahut jisoo kurang semangat, kemarin jisoo lembur dan libur 2 hari, sabtu dan minggu.
"Ni apwa?" Tunjuk bby chae pada gambar yang bertuliskan 'What is your favorite color?'
"Oh itu.. warna kesukaan bby apaa?"
Bby chae menatap bingung, 'warna? Apa itu? Terdengar asing'
Rosie memutar matanya malas, emang kadang-kadang jisoo ini agak laen..
"Yang manusiawi aja lah ji" sahut nya malas
Jisoo yang masih tak sadar bingung "apanya sayang?"
"Jawaban mu itu loh ke bby chae! Dia masih bayi mana paham kamu bilang apa?!" Ketus rosie, jisoo tersadar lalu terkekeh
"Oke oke, jadi bbyy.. katanya apa warna kesukaan bby?"
"Walna tu apa ddy?" Tanya nya bingung
"Eum.. warna itu seperti ini, yang bby pegang warnanya hijau dan pink (merah muda). Yang ini hijau, yang ini pink. Seperti itu" jelas jisoo, namun bayi tetaplah bayi mana paham?
"Biyaang apwa ddy?"
Kini jisoo yang kebingungan, "apanya?"
"Ini" tunjuk bby chae pada tulisan tadi
"Oh.. What is your favorite color?. Gitu"
"Yaaagiii!" Pinta bby chae
"Kayaknya bby mau belajar ngucap itu" ucap rosie yang memperhatikan, jisoo mengangguk
"What is.." ucap nya menggantung
"Wat ic?"
Rosie dan jisoo mengangguk, "your.."
"Youl.."
"Favorite"
"Eum?"
Lagi lagi mereka terkekeh dengan ekspresi bby chae
"Favorite"
"Papoit?"
"Color.."
"Kolol?"
Sontak membuat mereka tertawa lepas, rosie tak bisa menahan tawa nya. Bby chae terlalu imut dan lucu untuk mengucapkan kata-kata panjang
"ya ampunn bby makin gemess aja ih! Padahal udh mau punya adik" ucap rosie tertawa tak terhenti ditambah raut wajah bby chae yg menatap nya polos
"Mmyy tenapaa?"
Rosie menggeleng, mengusap air matanya yg keluar ia tak bisa menahan tawa nya hingga mengeluarkan air matanya
Bby chae mendekat "mmyy angic? Anann angicc mmyy. Pacti gayyaa gayaa ddyy!" Pekik bby chae yang kesal membuat jisoo terkejut dan membelakkan matanya "MWOO?!"
Lagi lagi rosie tertawa keras melihat anaknya menyalahkan ddy nya sendiri "ko jadi ddy sih yang disalahin?!" Kesal jisoo, bby chae menatap tajam
"Ddyy cakitin mmyy!""Lah kenapa? Perasaan ddy sibuk kerja" bingung jisoo
"Yiaatt! Peyutt mmyy becal! Cemua kalna ddy cakitin mmy! Ddyy jaat!" Pekik bby chae kesal sembari memunjuk ke arah perut besar rosie dengan telunjuk kecilnya membuat rosie terkekeh, jisoo membelakkan matanya tak percaya detik kemudian ia tertawa
"Tapi kan itu nanti keluar adik bayi"
Semula bby chae yang menatap tajam ddyy nya kini berubah lagi menjadi tatapan polos "adic bayi?"
"Hum! Nanti kan nemenin bby main!"
"Api adic bayi buat mmyy yeyahh!"
"Tapi dulu juga bby seperti itu di dalam perut mommy" jelas jisoo memberikan pengertian
Bby chae tidak langsung percaya ia menatap mommy nya "mmy?" Rosie yang sadar pun mengangguk "iyaa bbyy"
"Tuh kaann! Jadi jangan salahin ddy terus dong"
"Udah udah bbyy ayok tidur ini udah waktunya bby boboo loh" bujuk rosie, bby chae mengangguk "uhm! Bby yeyaah"
Jisoo mengernyitkan dahinya, seharian ini anaknya tidak terlalu aktif lantas mengapa anaknya lelah "kan bby tidak kemana mana kenapa lelah?"
"Yeyahh beyatem cama ddy!" Ketusnya membuat rosie terkikik geli , "astagaa" gumam jisoo pelan mengusap dadanya. Anaknya selain aktif saat bermain, bby chae juga tumbuh sebagai anak yang cerdas cepat tanggap. Saat mommy nya sedang kesal dan marah ia pasti mengikutinya seperti sekarang ini. Dulu bby chae tidak pernah seperti ini
Jisko terdiam, rosie menatap bingung sedetik kemudian ia tersadar "naaf ya, karena bby chae sekarang kurang ajar sama kamu ji?" Ucap rosie pelan dengan mata sudah berkaca kaca, jisoo tersentak lalu menatap istrinya yang hendak menangis "loh kenapa sayang?" Paniknya
"Aku gak tau, baru sadar sekarang bby chae udah mulai aktif dan selalu mengikuti apa yang aku lakukan atau aku bicarakan. Maaf membuatnya menjadi kurang ajar pada mu ddy nya" sesal rosie, jisoo memeluknya
"Ga sayang. Bby chae memang tumbuh dengan cepat, wajar dia seperti itu karna selalu di asuh dan dijaga oleh kamu kan. Jadi apa yang kamu lakukan itu dia mengikuti, tapi aku tidak apa-apa, jangan khawatir lagi oke?" Jelas jisoo. Bukan rosie namanya jika tidak langsung percaya
"Tapi ji... Nanti aku akan ajari bby chae jadi anak penurut lagi ke kamu ya" sensitif sekali bumil ini, tidak mau tersinggung dengan kata-katanya lantas jisoo menganggukkan kepalanya
"Yuk istirahat, kamu dan bayi-bayi kita juga harus bobooo hurm?" Ajak jisoo diangguki rosie "peluk sama ddyy?" Dengan mata berbinar layaknya bayi, tentu jisoo sangat gemas sekali dengan istrinya ini
"Khkhkhh iya sayangg, ayookk"
Mereka tidur dengan rosie memeluk jisoo, sementara ditengah sudah ada bantalan kecil penyangga agar perut besar rosie tidak tersenggol oleh pergerakan jisoo. Sementara bby chae tidur di dalam kasur box dengan mengemut dot susu yang sudah di sediakan rosie
"I love you"
"I love you more"