*****
Happy Reading ( ◜‿◝ )♡
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
_Rii ⁹⁸_
°°°
"Pilihannya ada 2 sih, jisoo menginap disini, atau rosie yang menginap di rumah jisoo?" Ucap seulgi yang menaik turunkan alisnya, jisoo menatap sebal
Hhhh~
Lalu menatap bbyy chaengie yang mulai mengantuk, "pilih salah satu saja ji" timpal iren
"Yasudah pilih --------
"Lama banget lo nih mikir keras keburu malem kata gue mah" ucap seulgi, jisoo mendelik kesal
"Tapi gue besok harus mulai kerja seul!" Ketus jisoo
"So? Lo mau babby chaengie disini sama rosie atau gimana jisoo?! Gitu aja mikir lama!" Ucap seulgi meroling eyes nya malas
Jisoo melamun, ia bingung harus bagaimana. Satu sisi ia juga rindu dengan anaknya ingin pulang kerumah nya, ia tak bisa ada disini meskipun rumah ini adalah rumah orangtua istrinya namun ia masih canggung. Kalau ia dengan bby chaengie pulang otonatis kembali ke awal, bbyy chaengie dititipkan ke iren. Aish, ini membuat jisoo pusing. Ia juga tidak ingin anaknya menangis ketika nanti bangun menanyakan si 'mommy' nya ini, anaknya mengira roséanne adalah mommy kandungnya yang meninggalkan selama ini, anak sekecil itu mana bisa dirumitkan dengan hal berat kan?
"Jisoo?" Panggil seok jin, jisoo tersadar "eoh?". Semua menggelengkan kepalanya, "jadi gimana keputusannya? Kamu mau disini atau tetep pulang? Atau menginap saja disini ji? Kasian bbyy chaeng ini udah malem" ucap seok jin menjelaskan, namun jisoo tetaplah jisoo darah dagingnya sendiri yang keras kepala dan tegas itu menolak "no! Kami akan tetap pulang" tegas jisoo, membuat rosie memekik "yakhh! Apan itu?!"
"Kau siapa? Berani sekali ikut campur urusan saya dengan anak sendiri huh?"
"Oke begini saja! Rosie ikut dengan jisoo kerumahnya, daripada jisoo yang masih keras kepala lebih baik kamu saja yang ikut" final jiyong, rosie membelakkan matanya "hah? Apa?!"
"Pak tua selalu egois!" Ketus jisoo, jiyong menghela nafas "bukan egois jisoo! Kamu sendiri yang gak mau nginep disini kan? Yauda rosie aja yang nginep di tempatmu beres?" Tegas jiyong, "mata kauuu.." kesal jisoo
Saat rosie ingin membuka suara jiyong lebih dulu memotongnya, "no penolakan rosie! Kali ini kamu ikutin kemauan appa! Kalau kamu tidak mau tinggal bersama jisoo yasuda siap siap kehilangan anak dari kembaranmu" ucap jiyong yang enteng seperti angin membawa arah entah kemana