4

358 45 6
                                    

Setelah sesi berpelukan ria kini Erick, Tiara dan Ruby berada di ruang makan bersama Caesar.

Suasana di tempat makan terasa sunyi lantaran mereka berempat tidak tau harus apa.

Mengingat hubungan antara Caesar dan Erick yang asli sebenarnya tidak sebaik kelihatan nya.

Caesar yang tegas dan kaku serta taat aturan tidak bisa berhubungan baik dengan Erick yang bebas.

Itulah sebab nya kenapa hanya si kembar saja yang dekat dengan Erick di banding dengan Caesar.

Meski jarak mereka sama-sama 2 tahun tetap saja bagi mereka itu bukan lah pertanda yang baik.

"Kak Erick" panggil Tiara yang berada di sebelah kanan Erick sedang Ruby berada di sebelah kirinya dan Caesar berada di depan Erick.

"Ada apa Tia?" Erick melemparkan senyum manisnya kepada Tiara dan menjawab dengan nada lembut.

Yeah baru Dylan ketahui bahwa adiknya yang bernama Tiara ini tidak menyukai kekerasan.

Tapi kita tidak tahu apakah benar sang adik yang tidak menyukai kekerasan darinya bisa memberikan kekerasan pada orang lain?

Jangan tertipu penampilan luarnya saja karena kita harus melihat penampilan dalam nya.

"Lusa ada pesta dansa dan semua bangsawan akan hadir di sini termasuk teman-teman kakak baik itu dari kalangan tuan-tuan maupun nona-nona"

"Berapa teman kakak?" Tanya Erick penasaran sekaligus ingin menca

"Yang deket atau teman biasa?" Tanya balik Tiara yang makin membuat Erick kebingungan.

"Sebenarnya berapa banyak teman Erick ini?" Batin Dylan bertanya-tanya.

"Teman dekat dulu" jawab Erick berusaha menjaga image nya.

"Teman dekat kakak ada 2 kalau teman biasa ada 4 jadi total ada 6 itu sama nona-nona" ujar Tiara melihat para koki bersama dayang mengantarkan makanan.

"Apa menu makan siang yang kalian masak?" Tanya Caesar pada kepala koki Istana.

"Kami memasak menu makan siang dari daerah timur Pangeran pertama" jawab kepala koki menunduk.

"Makanan timur? Kenapa bukan makanan khas negara kita aja?" Tanya Ruby menaikkan sebelah alisnya yang mana menjadi pertanda buruk bagi pada dayang dan koki.

Ruby di kenal jarang sekali berkomentar apalagi membuka suara ketika makanan sudah di sajikan.

Suasana pun menjadi tegang akibat pertanyaan Ruby dan tidak ada yang berani mengangkat suara.

Tak ingin berkelanjutan Erick memutuskan untuk menghentikan suasana tidak menyenangkan ini.

"Kalian boleh pergi ke dapur" ujar Erick membebaskan para dayang dan koki dari pertanyaan maut sang adik.

"Kakak kenapa di suruh pergi sih? Ruru belum selesai nanya nya" sungut Ruby memandang kesal sang kakak.

Bodo amat lah kalau wibawa nya hilang di depan sang kakak pertama karena dia hanya bisa bersikap menyebalkan di saat ada kakak kedua saja.

Jika kakak keduanya sedang tidak ada di Istana atau sedang menjalankan tugas maka dia tidak bisa bersikap seenaknya.

Hanya dan khusus bersama kakak kedua saja si kembar bisa bersikap seenaknya tanpa perlu mengkhawatirkan kedudukan mereka.

"Kakak tau kalau kamu hanya ingin mengerjai mereka" balas Erick mengambil piring kosong.

"Kakak tau darimana? Memang kelihatan jelas ya?" Tanya Tiara dengan tampang polosnya.

"Tia tidak perlu tau ya" jawab Erick di iringi kekehan kecil dan di balas cebikan bibir oleh Tiara.

Interaksi ketiga manusia berbeda usia dan gender tentu di saksikan langsung oleh Caesar.

Sebenarnya Caesar juga ingin bisa bercanda ria bersama adik-adiknya tapi entah kenapa dia tidak bisa akur bersama adik pertamanya.

Yang membuat dirinya tidak bisa akur dengan kedua adiknya yang lain dan tugas pertamanya adalah harus akur dengan Erick.

Sepertinya dia harus meminta tolong pada teman-teman nya untuk memberikan solusi.

Makan siang itu pun berlangsung tanpa kehadiran Raja dan Ratu karena mereka berdua sedang meninjau daerah-daerah di pelosok sana.

"Lusa akan ada pesta dansa lalu beberapa minggu atau 1 minggu lagi aku masuk akademi berarti aku harus mendapatkan informasi sebelum aku masuk akademi" batin Dylan bertekad untuk mencari informasi apapun yang ada di sana.

Dia tidak boleh seperti orang asing yang baru saja lahir ke dunia ini padahal kalau tidak salah usia Erick ini adalah 17 tahun.

Bukan kah dia seharusnya sudah mendapatkan pelatihan pedang atau turun ke medan perang? Apa sistem nya berbeda dari manhwa yang pernah dia baca ya?

Skip

Selesai makan siang Erick berniat untuk bertanya pada Caesar mengenai pelatihan militer atau ikut perang.

"Kak Cae tunggu" panggil Erick ketika Caesar hendak keluar dari ruang makan.

"Ada apa Eric?" Tanya Caesar menaikkan sebelah alisnya.

"Kapan aku bisa ikut turun ke medan perang?" Tanya Erick yang membuat mereka bertiga terkejut bukan main.

"Dapat pemikiran darimana kamu? Mana ada Pangeran turun ke medan perang di usia sedini itu? Jika kamu Putra Mahkota atau Pangeran pertama baru kamu turun ke medan perang di usia 18 tahun dan usia 19/20 tahun akan ada debutante resmi" jelas Caesar dengan raut wajah yang masih kebingungan.

"Oke jadi kesimpulan nya di usia 19 tahun untuk Pangeran biasa kan?" Tanya Erick dan di balas anggukan oleh Caesar.

"Kakak mau turun ke medan perang?" Tanya Tiara menghampiri Erick.

"Iya kan kakak juga sudah mendapat pelatihan" jawab Erick santai karena dia sudah melihat kejuaraan yang di menangkan oleh Frederick.

"Kalau begitu besok tanding sama kakak kalau kamu bisa menang dari kakak maka kakak akan melatih mu secara khusus" tantang Caesar membuka pintu dan meninggalkan ruang makan.

"Apalah kak Caesar segala nantang adiknya sendiri" cibir Tiara memasang wajah dongkol.

Tidak heran jika kedua anak kembar tidak menyukai perilaku Caesar mengingat Caesar selalu menjauhi Erick.

"Sudahlah ngapain juga ngurusin kak Caesar" ucap Ruby mendekati Erick dan menggandeng lengan nya begitu pun dengan Tiara.

"Ayo kak kita ke taman saja" ajak mereka berdua pada Erick yang mana tidak bisa di tolak oleh Erick.

"Baiklah ayo" Erick pasrah ketika dirinya di tarik oleh kedua adik kembarnya ke taman Istana.

Entah kebetulan atau tidak di taman ada seorang pemuda bersama seorang lady atau nona yang kelihatan nya termasuk anggota prajurit.

"Yo Erick tumben sekali datang bersama kedua adik mu" sapa pemuda itu kepada Erick.

"Kak Erick hilang ingatan kak dan apa kalian bisa mengenalkan diri kalian lagi? Takutnya nanti bikin kak Erick kebingungan" pinta Tiara pada kedua orang berbeda gender.

"Kamu peduli sekali dengan kakak mu Tia" ujar seorang nona cantik mendekati Tiara.

"Jelas lah kan ini kak Erick" balas Tiara penuh percaya diri.

"Cih, terlalu percaya diri kamu Tia"

"Hey tidak boleh seperti itu"

Berakhirlah Tiara bersama teman nya itu saling melemparkan ejekan sampai kakak dari teman Tia menghentikan nya.

To Be Continue.

26.01.2024

Life In Manhwa (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang