Sarapan pun tiba dan di sajikan sesuai dengan permintaan Tiara sekaligus di sana sudah tersedia bekal.
Mereka memulai sarapan dengan keheningan dan ketenangan tanpa memperdebatkan apapun.
Ya karena tidak ada yang perlu mereka perdebatkan pagi ini dan mereka harus menyimpan energi.
Skip
Ke 4 anak Raja dan Ratu keluar dari Istana dengan jubah khusus agar tidak di ketahui oleh orang lain di luar sana.
Berbeda dengan Caesar yang memang sebentar lagi di nobatkan sebagai Putra Mahkota.
Dia tidak perlu menyembunyikan identitasnya seperti ketiga adiknya yang lain.
Cuaca hari ini cukup teduh dan di langit juga tampak mendung sepertinya tidak lama lagi akan turun hujan.
"Tia bilang ke pengurus Istana untuk menyiapkan beberapa payung yang akan kita gunakan nanti" suruh Erick pada Tiara.
"Kenapa tidak sekalian kita bawa kereta aja kak?" Tanya Tiara keheranan.
"Boleh deh" jawab Erick memakai tudung jubah nya agar tidak di kenali.
Ini belum waktunya dia tampil di muka umum kecuali jika memang sudah di perkenalkan resmi.
Seperti upacara pelantikan sang kakak menjadi Putra Mahkota ataupun upacara pernikahan.
Selagi menunggu kereta kuda nya Erick mengajak ketiga saudaranya untuk memilih kuda.
Dia tentu tidak bisa sembarang menaiki kuda bukan? Kalau terjadi sesuatu di sana siapa nanti yang bertanggung jawab.
"Kuda mana yang akan kamu ambil?" Tanya Caesar penasaran sambil meminta kepada penjaga kuda untuk mengambil kuda kesayangan nya.
"Belum tahu" jawab Erick sibuk memilih kuda yang sekiranya cocok untuk dia gunakan.
Cukup lama Erick memilih kuda dan pada akhirnya pilihan nya jatuh kepada kuda berwarna putih.
Setelah memastikan perbekalan dan kereta kuda siap mereka berempat mulai memacu kuda masing-masing.
Jalan yang di lewati oleh ke 4 anak Raja adalah jalan yang sering di lewati rakyat biasa.
Sebenarnya tujuan dari ajakan Erick bukanlah hanya berkuda semata saja namun juga melihat kondisi rakyat biasa di negara nya.
Anggap saja sebagai peninjauan dan dia mempunyai alasan untuk memberikan bantuan kepada mereka.
Beruntunglah tadi dia sempat membawa beberapa koin emas dan perhiasan yang sekiranya cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Keadaan dan kondisi rakyat biasa di sekitar kekaisaran tidak begitu buruk terlebih mereka juga terurus dengan baik.
"Mari kita perluas berkudanya" ajak Erick memacu kecepatan kuda miliknya untuk memperluas peninjauan.
Feeling nya berkata jika di suatu tempat ada sebuah desa yang kumuh dan tidak terurus dengan baik.
Jadi dia harus memastikan apakah feeling nya benar atau salah, jika pun benar dia akan memberikan sekantong koin emas beserta perhiasan ke desa tersebut.
Dari belakang Caesar dan si kembar setia mengikuti kemana perginya Erick dan merasa takjub kepada Erick.
Mereka saja tidak tahu akan jalan ini menuju kemana karena memang tidak pernah berpergian jauh.
Jika Caesar samar-samar tau kemana arah tujuan dari jalan yang sedang mereka lalui.
Perjalanan mereka memakan waktu hampir 1 jam karena jauh nya desa yang di tuju oleh Erick.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life In Manhwa (END)
Teen FictionSeorang remaja yang mendapat julukan Food Vlogger tengah menikmati masa-masa dia mengupload video di setiap makanan dan tempat yang dia kunjungi sekaligus merekomendasikan tempat tersebut kepada fans nya. Ia adalah anak kedua atau bungsu dari 2 bers...