Keesokkan harinya
Seorang pemuda bangun lebih dulu di banding ketiga saudaranya yang lain dan pemuda itu adalah Frederick.
Erick memulai pagi harinya dengan mandi dan berganti pakaian yang cukup formal.
Dia berencana untuk mengajak kedua adik kembarnya pergi berkuda di pagi hari.
Tentunya setahu dia kalau Pangeran belum resmi di perkenalkan di debutante tidak bisa sembarangan berkeliaran di luar Istana.
Maka Erick meminta pada kepada kepala pelayan untuk menyiapkan jubah bertudung.
Selesai mandi dan berganti pakaian Erick melangkahkan kakinya ke tempat dimana si kembar R tidur.
Kedua tangan nya menyentuh lengan sang adik dan mengguncang pelan agar terbangun.
"Ruru, Tia bangun"
Suara lembut namun terkesan dalam membangunkan kedua putri dari tidurnya.
"Hoam.. Selamat pagi kakak" sapa Tiara dengan muka bantalnya.
"Selamat pagi, buka mata kalian dan mandi sana karena hari ini kakak akan mengajak kalian berkuda" balas Erick tersenyum geli melihat adiknya.
Dia masih tidak percaya kalau dia bisa memerankan sosok kakak yang baik kepada adiknya.
"Berkuda? Tunggu kami ya kak" Ruby menyeret tangan Tiara dan keluar dari kamar Erick.
Meskipun keduanya sempat menabrak pintu akibat kesadaran yang belum terkumpul sepenuhnya.
Kini tersisa Caesar yang masih bergelung nyaman dalam selimut milik Erick tentunya.
"Kak Caesar bangun"
"Emh.. 5 menit lagi"
Suara serak khas orang bangun tidur membalas ucapan dari Erick dan tidak berniat untuk membuka mata.
Terpaksa Erick harus menarik selimut itu hingga dirinya terjatuh dan pantatnya mencium lantai kamar.
"Ouch, kekuatan kak Caesar kuat sekali" gaduh Dylan yang sepertinya tidak sadar atau tepatnya belum tau seberapa besar kekuatan raga yang dia tempati.
Erick berdiri dari duduknya dan membersihkan celana barang kali ada debu yang menempel.
Dia kembali membangunkan sang kakak dengan cara menendangnya hingga keluar dari kasur.
Menyebabkan sang empu memandang datar dirinya lantaran di bangunkan dengan tidak elit.
"Tidak berperasaan" cibir Caesar berjalan keluar kamar Erick.
Meninggalkan Erick seorang diri yang mematung di tempat memahami cibiran yang Caesar layangkan untuknya.
"Hah?!! Kalau aku tidak berperasaan dari kemarin sudah ku usir kakak" heran Erick membenarkan tempat tidurnya.
Sambil menunggu kedua adiknya bersiap dia memutuskan untuk keluar kamar dan melihat-lihat isi Istana.
Kakinya melangkah ke tempat-tempat asing dan melihat sebuah foto terpajang apik bahkan besar sekali.
Bisa di katakan itu lukisan bukan? Apa itu orang tua dari Frederick?
KAMU SEDANG MEMBACA
Life In Manhwa (END)
Teen FictionSeorang remaja yang mendapat julukan Food Vlogger tengah menikmati masa-masa dia mengupload video di setiap makanan dan tempat yang dia kunjungi sekaligus merekomendasikan tempat tersebut kepada fans nya. Ia adalah anak kedua atau bungsu dari 2 bers...