17

107 19 3
                                    

Penjual perhiasan kembali dengan beberapa kotak yang dimana berisi perhiasaan tidak mencolok tetapi nilainya tak terhingga.

"Sepertinya ini perhiasan yang tuan inginkan" ujar penjual menunjukkan perhiasan itu pada Erick.

Erick memperhatikan semua perhiasan yang telah di tunjukkan oleh penjual dan memilih perhiasan untuk adiknya.

"Saya ambil ke 4 perhiasan ini" putus Erick memberikan 2 tusuk rambut dan 2 kalung.

Sebenarnya dia ingin memberikan cincin dan gelang tapi nanti akan mencolok apalagi mereka masih murid akademi.

Terlebih dia juga tidak ingin di curigai oleh Marvel bahwa dirinya adalah pangeran kedua.

Penjual perhiasan segera membungkus kan perhiasan yang telah di pilih oleh Erick.

Sedangkan Marvel bingung harus memberikan perhiasan apa pada kakaknya.

Padahal dulu kakaknya itu tidak seperti itu dan semua itu terjadi semenjak adanya teman-teman kakak nya.

Semoga dengan dia memberikan perhiasan bisa menyadarkan kakaknya dari obsesi gelap dia.

"Permisi apakah ada perhiasan yang bisa menyadarkan seseorang?" Tanya Marvel yang membuat penjual perhiasaan terdiam.

Bahkan Erick turut terdiam setelah mendengar pertanyaan tidak masuk akal dari Marvel.

"Saya tau ini sangat mustahil bahkan tidak masuk akal tetapi saya sangat membutuhkan perhiasan itu untuk menyadarkan kakak perempuan saya dari obsesi gelapnya" jelas Marvel dengan tatapan memohon.

Dirinya sudah kehabisan berbagai cara untuk menyadarkan kakaknya bahkan dia rela untuk menghindari kakak yang sejak kecil dia idolakan.

"Boleh tuan ceritakan sedikit saja mengenai obsesi gelap itu?" Tanya sang penjual yang sedikit menangkap maksud dari penjelasan Marvel.

"Kakak perempuan saya berbeda 1 tahun dari saya dan dia adalah panutan saya sejak saya kecil, dia orang nya ceria dan penuh akan tekad dalam menggapai sesuatu namun semenjak kakak perempuan saya memasuki akademi semuanya berubah.." Marvel memotong ceritanya saat merasakan perasaan sesak menyelimuti relung hatinya.

Sungguh sebenarnya dia tidak sanggup kalau harus menceritakan awal mula kakaknya berubah.

Tetapi jika tidak begitu dia tidak akan mendapatkan solusi dari masalah yang tengah dia hadapi.

"Kakak saya menjadi pribadi yang mudah marah dan sangat sombong pada siapapun, dia sering kali merendahkan orang lain. Waktu itu saya belum masuk akademi jadi saya tidak tau penyebab kakak saya seperti itu hingga ketika saya memasuki akademi saya menemukan penyebab perubahan kakak saya. Penyebabnya adalah karena pergaulan kotor yang telah kakak saya lakukan bersama teman-teman di akademi nya tetapi ada yang aneh, kakak saya selalu mengenakan sebuah cincin berwarna ungu gelap dan warna gelap-gelap seperti itu biasanya mengandung sesuatu yang tidak baik maka dari itu saya menginginkan perhiasan yang bisa menyadarkan kakak saya agar tidak terus terjebak dalam obsesi gelap nya" lanjut Marvel meluapkan semua yang telah dia pendam selama ini.

Tidak mudah bagi Marvel untuk menghadapi kakak nya dari sebelum masuk akademi sampai dia berada di tingkat 7.

Sudah banyak sekali penderitaan yang di timbulkan oleh kakaknya dan sepertinya masalah yang di buat kakak nya belum sepenuhnya hilang.

Setelah mendengar cerita dari Marvel akhirnya penjual itu mencarikan perhiasan yang sekiranya dapat membantu Marvel.

Entah apakah akan benar-benar membantu mengingat di dunia ini rakyat tidak ada yang percaya akan adanya kutukan ataupun sihir.

Life In Manhwa (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang