Malam pun tiba
Makan malam hari ini di lakukan secara mandiri karena Caesar mendadak ada kesibukan di luar Istana.
Lalu kembar R yang sakit demam dan baru saja Erick mengunjungi sang adik.
Kini Erick termenung di balkon kamar dan menatapi pemandangan di luar yang di penuhi oleh hujan.
"Besok pesta dansa dan semua anak muda harus mengenakan topeng agar identitasnya tidak di ketahui oleh publik" monolog Erick memikirkan topeng seperti apa yang akan dia kenakan nantinya.
Untuk adegan yang satu ini jarang sekali Dylan perlihatkan jika dia membuat manhwa kerajaan.
Jadi bisa di katakan ini merupakan pengalaman pertama seorang Dylan Vernan Vincent.
Kalau membicarakan soal tema sih bebas asalkan masih tergolong formal untuk menghadiri pesta tersebut.
Haruskah dia memakai kemeja biru dongker? Atau hitam?
Oke saat ini Dylan di landau kegalauan yang tiada habisnya, biasanya kalau dia sedang kalau ada kakaknya.
Tapi sekarang dia tidak bisa meminta bantuan apalagi saran dari kak Melani lagi.
Srak
Erick berdiri dari duduk dan pergi ke lemari pakaian nya untuk melihat-lihat adakah baju formal yang cocok untuk dia kenakan.
Tangan nya dengan lihai memilih-milih dan menempelkan pada tubuhnya sendiri.
Jika tidak sesuai dia akan melempar pakaian itu ke atas kasurnya tanpa berniat untuk merapikan nya kembali.
Sudah semua pakaian formal yang dia punya telah di coba tapi tidak ada yang cocok.
Itu artinya dia harus memesan sebuah baju pesta untuk besok malam, tapi apakah harus?
Tidak, tidak
Meski kini dia adalah seorang pangeran dia tidak boleh sembarangan menggunakan uang demi membeli pakaian semalam saja.
Akhirnya Erick memilih untuk kembali mencoba pakaian yang dia punya dan memutuskan untuk mengenakan salah satunya.
Ia hanya perlu memilih topeng dan selesai deh acara menyiapkan untuk kepergian nya ke pesta dansa.
Di rasa sudah selesai semua Erick menghempaskan tubuh nya ke kasur dan langsung tertidur.
Ternyata menyiapkan dalam waktu semalam itu sangat melelahkan sekali ya.
Biasanya kan yang menyiapkan semua itu adalah mama nya atau kak Melani.
Sekarang dia harus bisa menyiapkan sendiri meskipun di sana ada dayang yang bertugas menyiapkan pakaian nya.
Pagi harinya
Kicauan burung terdengar begitu merdu menyambut berhentinya hujan kemarin seharian.
Cuaca nampak begitu sejuk dan cerah setelah turun hujan 1 hari dan memulai pagi dengan indah.
Ya seharusnya begitu..
Bruk
"Ittai.." gaduh Erick yang tanpa sadar menggunakan bahasa asing yaitu Jepang.
"Kakak bicara bahasa mana?" Tanya Tiara heran sekaligus tidak mengerti bahasa yang keluar dari mulut kakak nya.
Bahasa asing mana yang sedang di pelajari oleh kakak nya? Apakah di luar dari kerajaan?
"Jūyō janai" jawab Erick setengah sadar berdiri dan berjalan sempoyongan menuju kamar mandi.
Meninggalkan Tiara dengan tanda tanya besar di kepalanya setelah mendengar jawaban sang kakak yang masih menggunakan bahasa asing.

KAMU SEDANG MEMBACA
Life In Manhwa (END)
Teen FictionSeorang remaja yang mendapat julukan Food Vlogger tengah menikmati masa-masa dia mengupload video di setiap makanan dan tempat yang dia kunjungi sekaligus merekomendasikan tempat tersebut kepada fans nya. Ia adalah anak kedua atau bungsu dari 2 bers...