Bab 15: Kejujuran

32 8 0
                                    

╔═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╗
~ HAPPY READING ~
╚═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╝


≪━─━─━─━─=== • ✠ • ====─━─━─━─━≫

Tak terasa pagi pun tiba, dengan Ana yang masih terjaga. Ya! Benar sekali. s
Selama semalaman Ana tidak tidur sama sekali. Meskipun ia telah mendapatkan penerangan dari Riski, namun tentu saja ia masih terus terpikirkan oleh ancaman dari Mukhlis.

Pukul 05.30 ibunya telah bangun. Saat itu hari Minggu. Lalu Ana pun pergi menuju dapur menemui ibunya. Iujur Ana pun bingung harus memulai omongan dari mana.

Yang orang tua dan keluarganya tahu, Ana merupakan gadis penurut yang baik-baik, karena dari kecil ia dibesarkan dari latar belakang keluarga yang baik-baik juga. Bahkan ia pernah menjadi seorang guru ngaji. Bukankah sangat mulia sekali? Sungguh tak disangka jika ia sampai berani berbuat sejauh itu.

Setelah memikirkan banyak cara, akhirnya Ana langsung menunjukkan semua E-mail yang ia terima dari Mukhlis semalam.

Setelah membacanya, ibunya pun menanyakan kepada Ana. “Emangnya kamu pernah berbuat itu sama dia?”

Ana pun mengangguk dengan ragu dan air matanya kembali bercucuran.

Terlihat syok dan juga kekecewaan muncul dari wajah ibu Ana. Tentu saja. Selama ini ia merasa telah mendidik Ana dengan baik dan selalu mengatakan dengan hati-hati tentang pergaulan. Namun ternyata, Ana masih tetap melanggarnya. Bahkan sekarang ia dan keluarganya berada bawah ancaman Mukhlis.

Karena sudah bingung harus bagaimana, akhirnya ibunya membangunkan ayah, om, tante, kakek, dan nenek Ana. Lalu semua orang pergi menuju dapur di rumah Ana.

Ana pun menceritakan semua kejadian yang telah menimpanya selama bersama Mukhlis. Mulai dari kebejatan Mukhlis, hingga ancaman-ancaman sampai melarang Ana untuk melakukan apa pun yang ia mau. Tentu saja keluarganya menjadi syok.

Bagaimana tidak? Seorang Mukhlis yang selama ini keluarga mereka anggap sangat baik, pendiam, dan ramah ternyata mempunyai kelakuan yang sangat bejat dan jahat sekali, terutama kepada Ana.

Beruntunglah keluarga Ana tidak memarahi Ana saat itu. Mereka justru berusaha mencari jalan keluar yang terbaik, karena Vina telah mendinginkan pikiran mereka.

Tak lama kemudian, keluarga Ana berkumpul di rumah neneknya untuk membahas masalah ini, sedangkan Ana hanya bisa menangis di rumahnya. Ia pun pergi menuju ruang keluarga sambil terus membayangkan apa yang akan terjadi padanya setelah ini.

Apakah akan dinikahkan? Atau keluarganya mengampuninya? Entahlah, pikirannya sudah sampai mana-mana.

Ia membayangkan jika ia benar-benar akan dinikahkan dengan seseorang yang telah ia putuskan beberapa hari yang lalu dan kini sangat ia benci, apa mungkin harus ia hormati sebagai seorang suami? Entahlah, pagi itu rasanya Minggu duka yang mendalam bagi Ana di hatinya.

***

Sementara itu, di ruang tamu rumah nenek Ana terjadi rapat keluarga. Suasana sangat tegang sekali, bahkan mereka pun juga kebingungan.

Lalu ayah Ana pun angkat bicara.

“Terus ini bagaimana? Apa Ana mau dinikahkan saja? Kita antar dia ke rumah Mukhlis, karena itu yang dia mau. Terlebih ancaman terlihat jelas juga bahwa dia memberi kita waktu sampai nanti malam selama. Kalau kita tidak menurutinya, bagaimana jika besok videonya akan disebarkan?”

Lalu Vina angkat bicara dan menjelaskan bahwa mental dan fisik Ana sudah hancur. Jika mereka membawa Ana ke Mukhlis, justru akan lebih menghancurkan Aja lagi. Meskipun Ana hanya keponakannya, tetapi Vina sudah menganggap Ana seperti anaknya sendiri.

Vina tidak tega jika hidup Ana juga akan hancur dengan Mukhlis nanti setelah ikut keluarganya. Serta soal ancaman itu, Vina melarang mereka supaya tidak usah takut. Vina menyuruh mereka untuk menunggu saja hari ini.

Mana mungkin Ana sudah menolak Mukhlis mentah-mentah, malah sekarang mereka hendak memohon-mohon dan mengimis-ngemis ke rumah Mukhlis guna meminta menerima Ana kembali.

Bukannkah keluarga mereka sangat tidak ada harga dirinya di mata keluarga Mukhlis. Apa mungkin mereka mau tunduk di bawah bocah berusia sembilan belas tahun seperti Mukhlis? Betapa lemah sekali keluarga mereka jika tunduk begitu saja.

Vina juga menambahkan bahwa sekarang sudah zaman canggih. Jika memang besok Mukhlis berani menyebar video tersebut, ancaman dia yang berada di ponsel Ana bisa dijadikan bukti. Mereka akan melapor ke polisi beserta video jika memang akan disebar.

Mereka akan melanjutkan ke jalur hukum supaya Mukhlis dipenjara. Meskipun keluarga mereka akan menanggung malu, ya sudah resikonya. Mau bagaimana lagi?

Vina juga bertanya apakah keluarganya tidak kasihan pada Ana? Dia mempunyai mimpi yang tinggi dengan karirnya. Apa mereka akan tega jika hidup Ana hancur begitu saja atas apa yang sudah mereka perjuangkan selama ini? Apa kata orang juga jika tiba-tiba mereka menyerahkan Ana sementara Ana sebentar lagi masuk kuliah.

Semua orang di ruang tamu pun tercengang mendengar penuturan Vina. Ya! Vina yang mereka tahu adalah orang yang sangat berpendidikan dan sangat cerdik dalam mengatasi permasalahan seperti ini.

Akhirnya setelah melalui pemikiran dan perdebatan yang panjang, keluarga Ana pun mengambil kesimpulan bahwa Ana tidak akan dinikahkan. Karena prinsip mereka selagi Ana kita hamil tidak masalah.

Serta soal ancaman itu, mereka akan menunggu sampai besok hari. Jika Mukhlis memang benar akan menyebarnya di media sosial, maka mereka akan melanjutkan ke jalur hukum.

Setelah selesai mencari jalan keluar, Vina pun pergi menemui Ana di rumahnya dan mengatakan hasil keputusan dari keluarganya. Ana pun memeluk Vina dengan sangat erat dan sambil menangis serta mengatakan bahwa hidupnya sudah hancur di tangan lelaki bejat seperti Mukhlis.

Namun, Vina justru menenangkan dan menyuruh untuk bertobat atas semua kesalahan. Ana harus menyadari bahwa ini semua adalah kesalahan dia atas apa yang terjadi. Ana pun mengiyakan.

Setelah itu mereka pun kembali menjalani hari seperti biasa. Meskipun Ana tahu, di hati kedua orang tuanya sudah sangat hancur.

╔═════ ▓▓ ࿇ ▓▓ ═════╗
• • B E R S A M B U N G • •
╚═════ ▓▓ ࿇ ▓▓ ═════╝

Sampai di sini dulu yaa...
Gimana ceritanya? Kalau bagus, jangan lupa untuk vote, comment, and share yaa.... Karena itu gratis.
See you next part😍...

Salam
Eryun Nita

ALANA: Bad Girl VS Bad Boy [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang