Bab 16: Teror

31 8 0
                                    

╔═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╗
~ HAPPY READING ~
╚═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╝


≪━─━─━─━─=== • ✠ • ====─━─━─━─━≫

Tak terasa hari telah berganti besok. Ternyata benar, Mukhlis juga belum menyebarkan video itu. Namun ternyata, ia kembali menghubungi Ana lewat pesan pribadi di Wattpad. Bahkan ia menggunakan 2 akun sekaligus untuk meneror Ana yang masih tetap berisi tentang ancaman-ancaman.

Ana baru menyadarinya saat sore hari di hari Senin. Saat ia membuka pesan tersebut, ia langsung syok berat.

@Mukhlis_

Gimana? Apa udah tau keluarga kamu? Ini masih langkah satu. Kalau langkah kedua bakal tau semua, orang-orang di desamu daerah utara sampai selatan.

15.23

Jangan merasa bahagia bisa putus sama aku aman semuanya. Kamu lihat, kamu rasakan sendiri. Aku sama sekali tidak ada harga dirinya di keluarga kamu yang menolak mentah-mentah. Kamu malah ikut-ikutan. Usahaku udah gak kurang-kurang. Lihat aja ... pasti.

15.28

Aku sakit hati banget ke kamu. Semua jerih payahku ke kamu semua, orang tuaku hanya sebagian. Kamu lihat aja, aku buat nyesel kamu. Kalau kamu belum bisa balik ke aku, jangan panggil namaku.

15.35

Lalu di akun yang berbeda, Ana pun kembali menerima pesan dari Mukhlis.

@bambboo

Aku cuma minta satu permintaan aja, video call aku untuk terakhir kalinya. Aku udah nggak ganggu semuanya tentang kamu. Kalau kamu nggak mau vc aku, jangan bilang aman. Semua akan aku lakukan untuk membalas dendamku.

16.40

Udah itu aja permintaanku. Simpel kan? Iya, karena aku ingin meminta permintaanku yang itu untuk terakhir kalinya. Kalau tidak kamu turuti, akan besar masalahnya. Aku tidak mengancam, akan aku buktikan kalau aku bisa.

16.45

Aku tunggu sampai nanti malam.

16.47

Jika tidak ada kabar, jangan salahkan aku bertindak semuanya. Aku tunggu.

16.50

Selesai membaca, Ana termenung sesaat. Ia teringat kembali bahwa keluarganya akan tetap menunggu sampai Mukhlis benar-benar bertindak. Jika tidak, maka keluarganya akan diam saja. Tetapi jika Mukhlis bertindak, maka keluarganya juga tidak akan tinggal diam. Akhirnya Ana mencoba melupakan kembali ancaman Mukhlis sampai benar-benar ada tindakan nyata.

***


Besok paginya, Ana kembali menerima pesan dari Mukhlis lewat Wattpad.

@bambboo

Dik, kamu dikode berkali-kali kalau aku benar-benar tulus. Tapi kamu benar-benar mengabaikan semuanya. Ya sudah, Dik. Aku tidak bisa mengharapkan kamu lagi. Mungkin kemarin caraku terakhir. Maaf, aku janji tidak akan mengganggu kamu seperti ini lagi. Tidak akan. Kamu akan sadar kalau aku benar-benar tulus. Terima kasih, aku pamit dulu. Aku tunggu waktunya ketemu pas tidak sengaja.

09.49

Assalamualaikum.

09.50

Selesai membaca pesan terakhir tersebut, membuat Ana menjadi bimbang. Ia berpikir bahwa apakah Mukhlis benar-benar akan setulus itu padanya? Namun ketika ia teringat apa yang telah Mukhlis lakukan padanya sungguh sangat membuatnya tersiksa. Lalu ia menunjukkan kepada Vina tentang semua pesan itu.

Selesai membaca, entah mengapa langsung membuat Vina mengumpulkan seluruh keluarga Ana saat itu juga. Ia mengatakan bahwa Mukhlis tidak akan tinggal diam begitu saja, karena ia tahu bahwa begitu besar cinta Mukhlis kepada Ana. Sehingga ia tidak akan tiba-tiba menyerah seperti ini.

Vina juga mengatakan bahwa apa yang Mukhlis kirim pada Ana ini hanya untuk mengecoh mereka, karena Mukhlis bisa saja melakukan hal yang nekat lainnya.

Entahlah, mengapa keluarga Ana bisa sangat percaya pada Vina. Padahal, besok adalah hari pertama Vina akan melakukan ospek di kampusnya.

Vina mengatakan bahwa ancaman Muklis tak main-main dan tak akan berhenti sampai di sini. Dia tahu di mana kampus Ana dan jadwal Ana mulai ospek. Bisa saja Mukhlis berbuat macam-macam saat Ana di jalan.

Awalnya ayah Ana menyarankan bahwa akan mengantar jemput Ana saja. Namun Vina menyanggahnya dan mengatakan bahwa ini lebih berbahaya. Bisa saja jika di kampus terjadi hal-hal yang tak diinginkan pada Ana. Atau pun Mukhlis bisa menyuruh orang untuk melukai Ana kapan pun yang dia mau ketika Ana keluar dari rumah.

Akhirnya keputusan terakhir adalah semua keluarga percaya kepada Vina dan menuruti kemauannya untuk mengarantina pribadi Ana. Mereka mengatakan bahwa Ana akan menunda kuliahnya tahun ini dan daftar kembali tahun depan.

Untuk yang telah ia bayar sebelumnya harus diikhlaskan, karena ini semua demi keselamatan Ana. Jujur Ana menangis, namun bagaimana lagi, ini semua juga demi kebaikannya dan keluarganya. Vina berkata bahwa nyawa lebih berharga daripada uang yang tak seberapa itu.

Akhirnya dengan berat hati, Ana pun batal kuliah tahun ini dan ia pun seolah dikurung di rumahnya sampai benar-benar situasi mereda. Sesuai arahan Vina, keluarga besar Ana pun menurutinya.

╔═════ ▓▓ ࿇ ▓▓ ═════╗
• • B E R S A M B U N G • •
╚═════ ▓▓ ࿇ ▓▓ ═════╝

Sampai di sini dulu yaa...
Gimana ceritanya? Kalau bagus, jangan lupa untuk vote, comment, and share yaa.... Karena itu gratis.
See you next part😍...

Salam
Eryun Nita

ALANA: Bad Girl VS Bad Boy [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang