Bab 13: Ancaman

42 8 0
                                    

╔═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╗
~ HAPPY READING ~
╚═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╝


≪━─━─━─━─=== • ✠ • ====─━─━─━─━≫

Satu minggu telah berlalu. Ana pun sudah mulai terbiasa dengan tidak adanya Mukhlis di kehidupannya lagi. Ia benar-benar merasa bahagia sekali. Namun ternyata, kedekatannya dengan Fian ditolak-tolak mentah-mentah oleh keluarganya, terutama Vina.

Vina mengatakan tentang bagaimana Fian yang sebenarnya, jika dia hanya menipu dengan omong kosong. Hal tersebut membuat keluarga besar Ana pun juga percaya pada Vina dan menyuruh Ana untuk menjauhi Fian.

Akhirnya Ana pun terpaksa memutuskan hubungan dengan Fian. Bahkan, ia juga memutuskan hubungan dengan Irwan.

Setelah semua selesai, kini Ana tidak memiliki siapa-siapa lagi. Ia sangka ia sudah terlepas dari Mukhlis, namun semua dugaannya salah.

Suatu sore, Ana pergi ke Kota Kepanjen. Ia sengaja pergi ke Stadion Kanjuruhan guna bermalam minggu meskipun sendirian. Ia ingin benar-benar ingin me-refresh pikirannya selepas masalah yang dilaluinya, terutama perdebatan dengan keluarganya soal Mukhlis dan juga Fian.

Saat Ana telah selesai bersantai, tak terasa waktu menunjukkan pukul tujuh malam. Ana bermaksud ingin pulang. Ia takut jika pulang terlalu malam, karena sekarang ia tak memiliki seorang yang selalu menemaninya, melainkan jika ke mana-mana ia harus sendirian.

Saat Ana tengah bersiap-siap untuk pulang, tiba-tiba ia mendapatkan notif pesan masuk dari seseorang.

Betapa terkejutnya Ana saat ia melihat spam E-mail yang masuk di ponselnya.

Ternyata Mukhlis masih mengirimkan pesan kepada Ana lewat E-mail yang ternyata berupa ancaman.

Mukhlis

Kamu blokir semua gak papa, Instagram, Whatsapp, Facebook, Free Fire. Tapi kamu lihat, tidak lama ... orang tua kamu bakal ke rumah minta maaf. Karena udah tau semua kalau kamu pernah ngelakuin sama aku, udah aku ceritain ke sekeliling kamu. Siap-siap nunggu hari aja.

7.15

Kamu inget-inget aja, cuma nunggu hari. Kalau gak ke rumah, bakal ada resiko ke kamu sendiri. 😁

7.17

Keluargamu bakal kecewa sama kamu. Lihat aja.

7.18

Ini masih ke keluargamu Dek, yang tau. Kalau tidak ada reaksi, bakal tau tetanggamu sekalian, tenang aja.

7.20

Video kita akhirnya ketemu di manager file, bakal aku sebar dan aku masukin ke Facebook. Aku tandai daerah kamu biar tahu semua 👍👍👍

7.22

Mau gimana pun ya ... tetap kamu nikah sama aku secepatnya ini. Lihat aja sendiri.

7.23

Bakal hancur se hancur-hancurnya yang kamu rasain. Biar tahu rasanya aku gimana :)

7.25

Ana membaca pesan masuk banyak sekali. Seketika ia syok saat itu juga.

Tiba-tiba Ana mendapatkan telepon dari sebuah nomor tak dikenal. Ia pun membiarkannya. Sesaat kemudian, ia membuka Whatsapp dan di arsipan pesan, ia melihat nomor yang baru saja meneleponnya telah mengirimkan beberapa pesan.

Saat Ana membukanya, ia terkejut karena chat yang diterimanya berisi empat video ketika ia melakukan hubungan intim bersama Mukhlis dulu. Hanya saja wajah Mukhlis tidak terlihat di video itu, melainkan hanya wajah Ana yang terlihat jelas.

Saat Ana telusuri, ternyata nomor tersebut merupakan nomor milik Ibu Mukhlis. Ia menggunakannya untuk meneror Ana, karena nomor serta media sosial Mukhlis telah Ana blokir dari Whatsapp yang asli maupun yang satunya.

Sayang sekali Ana lupa memblokir nomor ibu Mukhlis dari Whatsapp yang asli, sehingga Mukhlis masih bisa menghubunginya.

Ana melihat video lamanya mulai dari durasi 30 detik sampai 1 menit lebih, serta bukti screenshot chat Mukhlis pada Purnawan yang berisi chat bahwa Mukhlis mengirimkan 1 video tersebut pada Purnawan.

Bahkan Mukhlis juga mengancam Ana lewat chat. Beruntunglah saat itu Purnawan sedang tidak online.

Setelah membuka pesan tersebut, Ana langsung memblokir nomor tersebut.

Ia tak menyangka jika ternyata Mukhlis masih menyimpan video mereka, dan kini seakan hidup Ana berada di tangan Mukhlis. Ana sudah berpikir sejauh mungkin, bagaimana jika Mukhlis akan terang-terangan menyebarkan video mereka? Apa jadinya hidup Ana? Sedangkan ia mempunyai mimpi yang masih belum diwujudkan. Bahkan ia bulan depan mau masuk kuliah.

Lalu Ana mendapat pesan bahwa Mukhlis telah menuliskan sebuah pesan di kolom deskripsi di aplikasi menulisnya yaitu Wattpad.

@mukhlis

Yang mau video mes*m nya @liana_ silahkan wa saya : 081235957042

Tentu saja hal tersebut membuat Ana semakin syok. Ia langsung menghapus pesan tersebut, namun Mukhlis masih mengirimkan hingga tiga kali menggunakan akun yang berbeda.

Alhasil Ana memblokir semua akun Mukhlis agar dia tidak bisa menghubunginya lagi.

Kini Ana tak tahu harus apa. Sedangkan selama ini ia telah menutupi semua kelakuannya dari keluarganya. Yang ia rasakan yaitu hancur. Ana hanya bisa menangis sendirian di tribun luar. Beruntunglah tidak ada yang melihatnya.

Ia bingung harus apa. Ia merasa tak punya siapa-siapa yang bisa menolongnya. Ia mau bercerita kepada keluarganya, tetapi ia takut dimarahi. Tetapi jika tidak bercerita, ia takut jika ancaman Muklis akan diwujudkan dan betapa hancurnya hidup Ana.

Keluarganya juga akan kecewa dan malu padanya. Kini hidupnya bagaimana buah simalakama, tak tahu harus berbuat apa.

Sampai akhirnya, Ana pun terpikirkan suatu hal.

Tanpa berpikir panjang, Ana yang dibuat frustasi oleh keadaan pun akhirnya memutuskan untuk meninggalkan Stadion Kanjuruhan dan menyalakan motornya, lalu ia pergi ke suatu tempat.

╔═════ ▓▓ ࿇ ▓▓ ═════╗
• • B E R S A M B U N G • •
╚═════ ▓▓ ࿇ ▓▓ ═════╝

Sampai di sini dulu yaa...
Gimana ceritanya? Kalau bagus, jangan lupa untuk vote, comment, and share yaa.... Karena itu gratis.
See you next part😍...

Salam
Eryun Nita

ALANA: Bad Girl VS Bad Boy [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang