Bab 6: Make Up

70 8 0
                                    

╔═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╗
~ HAPPY READING ~
╚═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╝


≪━─━─━─━─=== • ✠ • ====─━─━─━─━≫

Tak terasa setengah tahun kemudian telah terlewati. Ana bahagia karena baru saja selesai melaksanakan ujian akhir dan tinggal menunggu wisuda, lalu ia akan mendaftar kuliah di Universitas impiannya.

Untuk merayakan kebahagiaannya karena selesai melaksanakan ujian akhir, Ana dan Mukhlis pergi ke pantai bersama teman Mukhlis yang bernama Rafif dan juga istrinya yang bernama Atus dan juga anaknya yang masih berumur dua tahun.

Pukul delapan pagi mereka berangkat bersama-sama menuju pantai Ngudel yang terletak di Malang Selatan. Namun Ana tak memberitahu orang tuanya bahwa ia pergi ke pantai, karena ia tahu pasti tak diizinkan. Ia beralasan untuk berbelanja keperluannya membuat buket dan orang tuanya mengizinkan ia pergi.

Sesampainya di pantai, Rafif bersama anak istrinya pergi menuju warung untuk membeli makanan. Sedangkan Mukhlis dan juga Ana bersantai di pinggir pantai sambil menyiapkan makanan dan minuman yang telah mereka beli tadi sebelum berangkat.

Saat Anna dan Mukhlis tengah bercanda, tiba-tiba Mukhlis terfokuskan pada wajah Ana.

“Kamu pakai make up, ya?” tanya Mukhlis menginterogasi.

“Ya tapi kan cuma tipis-tipis aja. Lagipun aku pakai make up cuma pas keluar sama kamu,” bela Ana tak mau kalah.

“Kamu gimana, sih? Kamu kan tahu aku tuh orangnya suka cewek yang natural. Aku nggak suka ya, kamu pakai make up kayak gini. Lagipun kamu dapat dari mana make up kayak gini? Kamu beli?” tanya Mukhlis dengan nada ketus.

“Ya iyalah, aku beli. Ada yang pakai uang aku ada yang dikasih ibu aku,” jujur Ana.

“Udah, aku nggak mau tahu. Pokoknya nanti pas aku ke rumah kamu buat nganter kamu, kamu harus siapin make up kamu dan kamu kasihin ke aku. Bakal aku sita make up kamu,” perintah Mukhlis seenaknya.

“Lah, kenapa gitu? Kan aku pakainya cuma pas sama kamu aja. Aku juga gak minta uang kamu,” sahut Ana tak terima.

“Tetep aja, aku nggak mau kalau misal tiba-tiba tanpa sepengetahuan aku kamu pakai make up. Terus cowok diluaran sana lihatin kamu dan akhirnya banyak yang suka sama kamu. Kalau mereka tahu kamu menor banget terus kamu diapa-apain emang kamu mau?” tanya Mukhlis tetap bersikeras.

“Ya nggak, sih. Ya udah, aku nurut kamu.” Ana terlihat ketus.

“Nah ... gitu, dong, baru benar,” ucap Mukhlis tersenyum puas.

Beberapa saat kemudian, Rafif bersama anak istrinya pun datang. Ia sambil membawa sebotol anggur merah yang sudah ia beli sebelum berangkat tadi.

“Yuk, mumpung belum panas banget kita minum-minum dulu aja, mumpung masih adem hawanya,” ajak Rafif sambil membuka tutup botol.

“Nah, bener banget, tuh!” Mukhlis terlihat bersemangat.

Akhirnya Rafif dan juga Mukhlis menikmati Anggur Merah, sedangkan Ana, Atus, dan juga anaknya mengobrol membicarakan hal lain yang bisa menghibur hati Ana.

Tiba-tiba, Mukhlis memberikan gelas yang berisi Anggur Merah seperempat gelas kepada Ana.

“Nih, coba cicipin biar kamu tahu rasanya,” suruh Mukhlis.

“Gak mau, pasti nggak enak! Aku nggak pernah minum-minum kayak ginian, takut kenapa-napa,” tolak Ana dengan wajah ketakutan.

“Ya Allah, lebay banget, sih. Itu cuma Anggur merah, kayak jamu bisa bikin anget kok ke tenggorokan. Udah cicipin aja,” paksa Mukhlis sambil tetap menyodorkan gelas pada Ana.

Karena dipaksa, Ana pun terpaksa menurutinya. Saat ia baru saja meminum satu tegukan, seketika ia muntahkan karena menurutnya rasanya aneh sekali.

“Huwekk!”

Mukhlis sontak tertawa melihat itu.

“Gimana? Enak, 'kan?” tanya Mukhlis terlihat tak berdosa.

“Eh, gila lu, ya! Cewek lu kok malah lu suruh-suruh gitu, sih?” tanya Rafif yang terkejut melihat apa yang Mukhlis lakukan pada Ana.

“Udahlah, biar dia tuh gak penasaran sama rasanya. Soalnya kita kelihatan menikmati banget,” bela Mukhlis.

Setelah itu, mereka pun have fun di pantai.

“Ya Allah, kenapa Mukhlis tega sih, sama aku?” batin Ana. Meskipun ia terlihat menikmati liburan, namun di lubuk hatinya yang paling dalam ia menahan luka.

╔═════ ▓▓ ࿇ ▓▓ ═════╗
• • B E R S A M B U N G • •
╚═════ ▓▓ ࿇ ▓▓ ═════╝

Sampai di sini dulu yaa...
Gimana ceritanya? Kalau bagus, jangan lupa untuk vote, comment, and share yaa.... Karena itu gratis.
See you next part😍...

Salam
Eryun Nita

ALANA: Bad Girl VS Bad Boy [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang