Bab 21: Ana Kabur (?)

26 7 0
                                    

╔═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╗
~ HAPPY READING ~
╚═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╝


≪━─━─━─━─=== • ✠ • ====─━─━─━─━≫

Saat ia telah sampai di dekat mushola, ia menghubungi Wawan bahwa ia telah berhasil keluar dari rumah dan ia bertanya apa yang harus ia lakukan sekarang.

Lalu Wawan pun membalas bahwa ia telah menyuruh temannya untuk menjemput Ana di depan mushola.

Karena Ana merasa bahwa tempat ia bersembunyi sekarang adalah jalan umum, ia takut jika ketahuan tetangganya atau pun ayahnya yang akan mencarinya jika sudah sadar bahwa ia sudah kabur. Sehingga Ana pun langsung berlari menuju toilet mushola dan bersembunyi di sana sambil menunggu teman Wawan datang untuk menjemputnya.

Tak lupa pula Ana memotret tasnya, lalu ia mengirimkan foto tersebut kepada Al, Jansen, Riski, Hendri, dan juga teman Hendri satunya yang bernama Tommy. Ia meminta doa kepada mereka supaya ia bisa selamat sampai tujuan.

Setelah itu, Ana langsung menunggu jemputan datang tanpa membuka ponsel sama sekali. Tanpa ia tahu, sudah banyak sekali pesan bermunculan di ponselnya guna menanyakan bagaimana keadaan Ana dan mengapa ia sampai kabur dari rumah.

Setelah sepuluu menit menunggu, akhirnya jemputan Ana telah sampai. Ia langsung membawa tasnya dan bertanya kepada orang yang menjemputnya.

Paman disuruh Om Wawan, kan, untuk menjemput saya?

Iya. Kamu Ana yang dimaksud Hendri, kan?

Iya,

Ya sudah, ayo cepat naik. Nanti Paman antarkan ke rumah kakek kamu,

Ana mengangguk. Setelah itu, ia langsung menaiki motor milik orang tersebut yang ternyata Ana mengenalnya, yaitu Paman Ijan. Bahkan Ana sering sekali bertemu dengan dia saat di jalan dan orang tersebut juga kenal baik dengan Ana karena sering menyapanya juga.

Oh, jadi ternyata kamu keponakannya Wawan, ya? Paman sama Wawan itu sudah sangat akrab sekali. Bahkan Paman juga sering bermain ke rumah kakek kamu. Hmm ... kenapa ada saja ya, masalah di keluarga kamu,

Ana hanya bisa tersenyum menahan penderitaan di hatinya.

Sepuluh menit kemudian, Ana telah sampai di rumah kakeknya. Setelah turun dari motor, ia langsung masuk rumah dan disambut oleh Taresa dan juga kakeknya. Ia langsung memeluk Teresa sambil menahan kesedihan.

Lalu Teresa segera membawa tas milik Ana untuk diletakkan di dalam kamar. Setelah itu, Teresa, Ana, kakeknya, dan juga Ijan pun berkumpul di ruang tamu untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada Ana. Tak lupa pula Teresa mengabari Wawan bahwa anak telah di rumah.

Terlihat wajah sangat tenang pada kakek dan juga Taresa-tante Ana, karena Ana telah berhasil keluar dari rumahnya sendiri yang sudah menyiksanya seperti neraka itu.

Setelah berbincang, Ijan pun pamit untuk pulang. Lalu Jian dan juga istrinya yang bernama Asih juga pergi ke rumah kakek Ana. Mereka semua berkumpul di sana

Tak lama kemudian, datang seorang kakek-kakek dengan menaiki motor bututnya. Dia adalah Kakek Jaya, tetangga Ana. Saat ia telah masuk ke rumah, ia pun berkata, Oh ya sudah, An, kalau kamu sudah di sini. Tadi ayah kamu bingung nyari kamu kemana-mana. Akhirnya menyuruh aku untuk nyari kamu ke sini, sedangkan ayah kamu pergi ke daerah saudaranya di timur barangkali kamu ke sana. Ayah kamu terlihat sangat panik, khawatir, dan kebingungan harus mencari kamu ke mana.

Ya mau gimana lagi, Ya. Masalahnya rumit, kata kakek Ana.

Setelah Kakek Jaya duduk dan berbincang, Jian bertanya kepada Kakek Jaya.

Kek, yang sebenarnya Kakek Jaya tahu, apa yang sebenarnya terjadi dengan keluarga Ana?

Ya sebenarnya tidak jauh-jauh, pelakunya adalah orang yang dari dalam rumah itu sendiri, jawab Kakek Jaya dengan santai.

Keluarga Ana yang berada di ruang tamu mendengar penuturan kakek Jaya pun hanya bisa tersenyum. Ternyata selama ini Kakek Jaya dan keluarganya sudah tahu bahwa Vina adalah dalang dari masalah yang ada di keluarga Ana.

Namun, keluarga Kakek Jaya tidak berani memberitahu, karena ia tahu bahwa keluarga Ana sudah benar-benar di bawah pengaruh Vina.

Setelah lama berbincang, akhirnya ayah Ana pun datang. Saat telah berdiri di depan pintu, tiba-tiba ia langsung berkata, Udah dibilangin nunggu sebentar, malah pergi ninggalin Ayah sendirian. Tadi udah dibilangin suruh nunggu dulu, nanti pasti bakal diantar ke sini, eh malah kabur dulu,

Bukannya menjawab, Ana justru malah menangis sejadi-jadinya di hadapan keluarga besarnya. Ia tak mampu berkata.

Lalu kakeknya pun menjawab, Anto, apa kamu keberatan kalau Ana pergi ke sini dan tinggal di rumahku? Lagi pun di sini juga di rumah kakeknya. Kamu juga salah jika kamu melarang Ana ke sini,

Bukan begitu, Pak. Tapi masalahnya dia tidak pamit, tiba-tiba pergi,

Bukannya tidak pamit. Dia sudah pamit sebelumnya, tapi kamu dan istrimu malah tidak mengizinkannya. Bahkan Ana sampai nekat kabur karena sudah keterlaluan keadaan di rumah kamu, yang membuat Ana tak betah.

Keadaan seperti ini kalau Ana tidak mempunyai tekad yang kuat, tidak mungkin dia bakal berani nekat berangkat kabur ke rumah sini sendirian,

Setelah itu, Anton masuk ke dalam rumah, lalu kembali berdebat dengan kakek Ana dan keluarganya. Anto terus mengelak dan tidak mau disalahkan karena juga masih di bawah pengaruh Vina.

Setelah lama berdebat dan kakek Ana memberikan pengertian serta nasihat yang sangat banyak kepada ayah Ana, akhirnya Anto pun ikhlas dan tidak keberatan jika Ana akan tinggal sementara di rumah kakeknya sampai waktu yang tak dapat ditentukan.

Setelah itu, Anto dan Kakek Jaya pun pamit untuk pulang meninggalkan Ana di rumah tersebut. Lalu keluarga Ana mengatakan bahwa lebih baik Ana beristirahat saja.

Ana akan tidur bersama Novi di kamar Novi mulai hari ini dan menyuruh Ana untuk menata barang-barangnya di kamar Novi.

Setelah itu, keluarga Ana pun bubar. Mereka mengatakan bahwa nanti malam akan kembali membahas masalah ini untuk mencari solusi dari masalah di keluarga Ana.

Untuk sekarang, mereka akan kembali beraktivitas dahulu karena masih siang hari. Ana pun hanya bisa menurut saja.

Setelah itu, Ana pun mandi, kemudian makan dan menata barang-barang miliknya di kamar Novi-anak Taresa yang masih kelas 1 SMP.

╔═════ ▓▓ ࿇ ▓▓ ═════╗
• • B E R S A M B U N G • •
╚═════ ▓▓ ࿇ ▓▓ ═════╝

Sampai di sini dulu yaa...
Gimana ceritanya? Kalau bagus, jangan lupa untuk vote, comment, and share yaa.... Karena itu gratis.
See you next part😍...

Salam
Eryun Nita

ALANA: Bad Girl VS Bad Boy [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang