Hanya "Aneh?"

745 86 18
                                    

Naruhina canon story.

After the war.
Naruto milik Masashi Kishimoto.

.

.

🌷🌷🌷🌷

"Kadang, perasaan yang paling sulit dijelaskan adalah yang paling bermakna."
________


Sakura membuka pintu kamar rawat Naruto dan masuk ke sana. Dia hendak memeriksa keadaan pemuda itu setelah hampir satu minggu tidak menjenguknya.

Gadis itu segera bercakar pinggang ketika melihat Naruto tampak akan pergi melalui jendela.

"Kau lupa kalau rumah sakit ini punya pintu?" Sindirnya sambil menatap tajam.

Suara yang terdengar dari balik punggungnya membuat Naruto menghentikan niatnya untuk pergi.

"Aku harus memeriksa kondisi lenganmu dulu." Sakura mendekat ke ranjang setelahnya. Dia tidak ingin memulai harinya dengan marah-marah.

Naruto turun dari bingkai jendela. "Apa yang mau diperiksa? Lenganku baik-baik saja."

"Jangan banyak bertanya! Walaupun aku menjelaskannya, kau tetap tidak akan mengerti. Turuti saja," kata Sakura tegas. Dia terlihat agak muak.

Naruto mendengus setengah jengkel. Setelahnya dia mendekat ke ranjang lalu duduk di sana.

"Kau mau ke mana?" Sakura bertanya sambil mempersiapkan alat-alat medis yang mungkin akan digunakan.

"Akademi." Naruto menjawab dengan singkat.

"Tumben sekali kau bersemangat?" Sakura mengangkat pandangannya dan melirik sebentar pada lawan bicaranya.

"Kau akan mengganti perbannya?" Naruto menjawab dengan pertanyaan lain.

Sakura menghela napas. "Jika sudah tahu, kenapa masih bertanya?"

"...."

Sakura menyelesaikan pekerjaannya dan melirik ikat kepala yang dia pegang di tangan kirinya.

"Haruskah aku membantumu dengan itu?"

Naruto menggeleng. Dia mengerti maksudnya. "Tidak perlu. Sudah selesai kan? Aku akan pergi." Naruto bangkit berdiri.

"Tunggu sebentar, ada yang ingin aku tanyakan."

Naruto berhenti. "Kau bisa menanyakannya saat aku pulang, Sakura-chan."

"Ini tentang Hinata."

Naruto mematung. Dia menatap Sakura penuh selidik. "Ada apa dengan Hinata?" Pikiran negatif mulai menghantui kepalanya. Mungkinkah terjadi sesuatu pada Hinata hingga pagi ini gadis itu tidak datang untuk mengganti perbannya?

Tetapi kemarin Hinata berjanji akan sarapan bersama di akademi.

Sakura tersenyum penuh arti. Dia suka reaksi yang dia beri.

"Ada apa, Sakura-chan?" Naruto sedikit mendesak.

"Aku mendengar rumor kalau kalian sedang dekat?" Sakura mengangkat sebelah alisnya, menilik wajah pemuda itu serius.

Naruto mengerutkan kening. "Kami memang dekat, kan? Seperti aku dan teman-teman yang lain," jawabnya acuh.

Sakura menghembuskan napas lelah. Dia seharusnya tidak berharap banyak dari Naruto.

"Bukan seperti itu! Maksudku, dekat dalam artian yang berbeda! Kalian mengunjungi berbagai tempat di Konoha berdua. Hanya berdua. Banyak yang mengira kalian berkencan?"

[10] Sayonara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang