Doa dan Janji

878 106 27
                                    

Naruhina canon story.

After the war.
Naruto milik Masashi Kishimoto.

.

.

🌷🌷🌷🌷

"Aku tidak bisa banyak bicara karena aku mengerti kehilangan seseorang yang sangat berharga untukmu, pasti sangat menyakitkan. Neji melakukannya karena dia tahu kamu berharga. Bahkan bagiku kamu sangat berharga."
______

"Halo pak tua, Ayame-san!"

Suara riang yang begitu mereka kenali lekas membuat Teuchi dan Ayame tersenyum.

"Oh Naruto!" Ayame bercakar pinggang dengan satu tangan memegang centongan, matanya memandang lurus pada mereka yang mendekat.

"Ada Hyuga-sama juga. Selamat datang," lanjutnya kemudian saat Naruto dan HInata telah masuk kedalam kedai mereka.

"Sudah lama kau tidak berkunjung." Pak tua Teuchi tersenyum lembut pada Naruto. Saat matanya menilik sosok anak laki-laki di depannya, dia terharu. Seorang anak kecil yang selalu dibenci itu telah tumbuh menjadi sosok penyelamat yang luar biasa.

"Hehe ..." Naruto terkekeh dengan senyum yang mengembang. "Aku sangat merindukan ramen buatanmu, pak tua."

Teuchi tersenyum bangga.

"Tumben kamu mengajak seorang gadis selain Sakura kesini," timpal Ayame kemudian.

Naruto tersenyum tanpa dosa sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Ya begitulah. Hinata yang bertugas merawatku sekarang. Tidak ada salahnya mentraktir dia makan."

"Dia pasti sangat sulit diatur," sela Teuchi sambil menatap Hinata yang duduk di samping Naruto.

Naruto mengerucutkan bibirnya. "Kau membuatku terlihat menyebalkan," rajuknya.

Hinata tersenyum geli. "Menurutku tidak kok. Naruto-kun cukup tenang." Dengan lembut dia menjawab, membuat Naruto merasa bangga.

"Kau dengar kan pak tua." Mata birunya menatap Teuchi sombong.

Teuchi dan Ayame kontan tersenyum geli, bahkan sedikit terkekeh.

"Baiklah apa pesanan kalian?" tanya Ayame kemudian.

"Aku ramen miso jumbo!!" Naruto menjawab lebih dulu, sangat bersemangat.

"Samakan saja," jawab Hinata kemudian saat tiga pasang mata memandangnya.

"Baiklah pesanan kalian akan segera datang!!" Ayame pergi ke dapur dengan segera.

Setelah Ayame pergi, Teuchi kembali menatap Naruto dengan serius. "Bagaimana kondisimu Naruto?" tanyanya khawatir.

"Sangat baik!" Dia memamerkan gigi putihnya yang tersusun rapi membuat Teuchi tak dapat menahan tawanya.

"Hyuga-sama bagaimana?" Teuchi mengalihkan pandangannya dan menatap Hinata.

"Aku juga sangat baik," jawabnya.

"Syukurlah. Karena kalian berdua sudah berusaha sangat keras dan pulang dengan selamat, aku akan memberikan dua minuman gratis. Ini spesial untuk kalian berdua!"

Mata Naruto berbinar. "Woaaa!! Benarkah?" Teuchi mengangguk.

"Arigato pak tua!!"

"Haha... Tunggulah disini."

🌷🌷🌷

"Aku sangat merindukan ramen. Bagaimana denganmu?"

Naruto tiba-tiba berbicara setelah membiarkan suasana sunyi mengisi kekosongan sebentar. Hinata dibuat tersentak kaget. Dia lekas menoleh dan membiarkan mata mereka bertemu.

[10] Sayonara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang