Naruhina canon story.
After the war.
Naruto milik Masashi Kishimoto..
.
🌷🌷🌷🌷
"Ada momen di mana kehangatan terasa begitu dekat, tapi kesadaran akan kehilangan mengintai dalam setiap detik. Mereka ada di sini, tapi tak sepenuhnya bersama. Dan di antara suapan hangat, hati mereka sama-sama dilanda rasa tak terucap—antara harapan dan kesunyian."
_________Ceklek
Naruto kontan menoleh ke arah pintu dengan senyum lebar ketika mendengar gagang pintu ditarik dari luar. Tanpa merasakan cakranya dia pikir itu Hinata.
Ekspresi wajahnya berubah ketika menemukan Sakura yang berjalan masuk dan bukan Hinata.
"Ada apa dengan ekspresi wajahmu itu?" Sakura mendelik tajam menyadari perubahan raut wajah sahabatnya.
"Apa yang Sakura-chan lakukan disini?" tanya Naruto dengan wajah cemberut. Dia berdiri di pinggir ranjang sambil menatap Sakura yang mendekat.
Tadinya dia sedang bersiap-siap untuk berangkat ke akademi sampai pintu kamarnya tiba-tiba dibuka dari luar.
Naruto pikir itu Hinata yang datang untuk sarapan bersama. Karena kemarin Hinata tidak mengatakan apapun soal sarapan bersama pagi ini. Jadi dia pikir mereka akan makan bersama di rumah sakit sebelum Naruto pergi ke akademi.
Tetapi justru yang datang adalah Sakura, agaknya Naruto merasa sedikit kecewa karenanya.
Sakura meletakkan bento yang dia bawa di atas nakas lalu bercakar pinggang dan menatap Naruto dengan menyipitkan matanya.
"Duduklah, aku harus mengganti perbannya." Sakura berkata dengan wajah angkuh. Dia senang mengerjai Naruto.
"Dimana Hinata?"
"Hinata tidak akan datang. Duduklah dan jangan buang-buang waktu. Setelah ini aku akan membantumu sarapan," kata Sakura lagi.
Naruto masih berdiri di tempatnya. Keningnya berkerut dalam. "Kenapa? Apa yang kau katakan pada Hinata, Sakura-chan!" Dia menuduhnya dengan nada mengintimidasi.
Perempatan siku muncul di keningnya. Sakura memejamkan matanya berusaha menahan emosi. Saat dia membuka matanya, emerald nya menyorot Naruto dengan ekspresi kesal yang kentara.
"Aku tidak mengatakan apapun! Hinata bilang dia tidak bisa datang dan menemanimu sarapan, karena dia harus menjalankan misi. Dia hanya menitipkan ini!" Jari telunjuknya mengarah pada bento yang ada di atas nakas.
"Hinata tidak bilang dia punya misi." Naruto masih kukuh dengan pendiriannya. Dia berpikir Sakura yang sengaja meminta Hinata untuk tidak datang.
Sakura memutar bola matanya malas. "Dengar ya bodoh, Hinata memang pergi untuk menjalankan misi. Kenapa dia tidak mengatakannya padamu? Karena menurutnya itu tidak penting. Memangnya siapa dirimu hingga Hinata harus melaporkan apapun kegiatannya padamu?" lanjutnya sarkas.
Naruto semakin menekuk wajahnya. Sakura mendesah. "Jangan bertingkah seperti anak kecil. Duduklah." Dia mendorong bahu Naruto agar pemuda itu mau duduk.
Setelahnya Sakura membuka perbannya dengan telaten. Sesekali dia melirik pada wajah Naruto.
Pemuda itu terlihat tidak tenang. Dia sibuk melihat ke luar jendela.
KAMU SEDANG MEMBACA
[10] Sayonara
Fanfiction"Hinata aishiteru." "Gomen ne Naruto-kun, aku dan Toneri-kun akan segera menikah." 🌕☀️🌑 Naruhina canon story. After the war.q Naruto milik Masashi Kishimoto.