Prolog

2.1K 142 33
                                    


Naruhina canon story.
After the war.
Naruto milik Masashi Kishimoto.

.
.

Aku menatapnya dengan mataku ketika bibir mereka saling beradu.
Terasa begitu sakit ketika hal itu harus tertangkap oleh penglihatanku.

Terasa begitu sakit ketika hal itu harus tertangkap oleh penglihatanku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku tahu!

Sungguh tahu, tak ada maksud lain dari ciuman itu. Sang gadis musim semi hanya berniat untuk menyelamatkan nyawa sang matahari.

Namun ... tetap terasa begitu sakit.

Faktanya aku hanya bisa berdiri disini dan melihat semuanya tanpa bisa melakukan apapun.

Aku tak berguna!

Senyum getir tersungging di bibirku tat kala mendapati dada bidangnya naik turun tak beraturan, ketika tangan putih milik si musim semi masuk ke dalam rongga dadanya. Meremat lembut jantungnya yang telah berhenti berdetak.

Jangan lagi!

Ku mohon jangan lagi!

Cukup kakakku saja, aku tak bisa jika harus kehilangan dirinya lagi!

Kelopak mataku terpejam dan setetes air mata jatuh.

Dalam diam aku berdoa.

Tuhan, aku mohon selamatkan dia.

🌑☀️🌑

Perang telah berakhir. Bau anyir tak lagi tercium. Tangisan tak lagi terdengar. Semua orang memulai kehidupan baru dengan sukacita.

Berusaha keras membangun kembali apa yang telah hancur.

Disini aku berdiri di antara para teman-teman yang datang menjenguknya.

Ya, dia; sang Matahari.

Dia terduduk diatas ranjang pasien dengan senyum lebar nan hangat.

Aku bersyukur.

Tuhan, terimakasih karena masih mengijinkan diriku untuk melihat senyumannya.

Pandanganku beralih pada si musim semi yang berdiri disampingnya. Tak lama senyum sendu terukir.

Mereka terlihat begitu serasi.

Walau banyak waktu telah berlalu, namun, tak ada begitu banyak perubahan.

Aku dan dia tak akan mungkin bisa jadi satu.

🌑☀️🌑

Aku menatapnya yang tengah berdiri di sampingku.

Dia datang dengan sejuta kasih dan cinta yang begitu tulus.

Dia ada di sampingku, dengan cepat menempatkan diri sebagai sandaran yang begitu nyaman ketika aku merasa sendirian.

Dia ...

Toneri.

Pemuda asing yang begitu tertutup.

Dia bergabung dengan konoha dan turut menjadi seorang shinobi.

Dia ditempatkan di tim yang sama dengan ku.

Dia kuat, dan kami kian dekat

Tanpa aku sadari dirinya mencoba menggantikan senyum mentari yang merajai hatiku dengan senyum kecilnya yang begitu tulus.

Dia hadir secara tiba-tiba namun, tak nampak sebagai sebuah kebetulan. Kehadirannya seolah sudah di rencanakan.

🌑☀️🌑

Aku memilih berhenti.

"Hinata, aku mencintaimu."

Dia mengungkapkannya. Pipi putihnya bersemu.

Kini, aku punya alasan untuk berhenti berjuang agar dapat memiliki hati sang mentari.

Karena ada dia, yang mencintaiku begitu tulus.

Memang benar lebih baik dicintai dari pada mencintai.

"Maaf Naruto-kun, aku dan Toneri-kun akan menikah."














Bersambung

Ekhm.

Prolog dulu ya😁

Saya akan mengerjakan cerita ini, setelah cerita 'Rumah dan Keluarga' selesai.

Ngomong-ngomong, maaf karena saya sangat tidak sabaran. Padahal cuma prolog, tapi ingin segera saya publish (・∀・)

Dan juga maaf karena akhir-akhir ini saya selalu menulis cerita canon. Jujur, saya belum punya ide cerita AU 🙂.

Saya sungguh minta maaf ya, jika kalian mungkin bosan dengan cerita yang saya buat.

Saya berharap kalian mau menunggu cerita ini. Sampai jumpa👋😙

[10] Sayonara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang