Di Antara Kita: Sebuah Kebersamaan yang Tak Terdefinisikan

724 85 16
                                    

Naruhina canon story.

After the war.
Naruto milik Masashi Kishimoto.

.

.

🌷🌷🌷🌷

"Kadang, kita tak menyadari apa yang berharga sampai kita takut kehilangannya. Namun, selama aku ada di sini, aku akan membuat setiap saat bersamamu terasa bermakna." - Naruto
________


Hinata tersenyum pada langit yang hari ini terlihat begitu indah. Cahaya matahari pun begitu hangat membelai pipinya.

Akhir-akhir ini semuanya berjalan sangat baik. Dia begitu menikmatinya. Di dalam hati Hinata berharap kebahagiaan ini dapat bertahan sedikit lebih lama.

Hinata mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Tidak banyak yang berubah. Saat ini dia sedang duduk di dekat ayunan di akademi sambil menunggu Naruto tiba.

Mereka berjanji untuk bertemu disana dan sarapan bersama sebelum Naruto memulai latihannya.

Hinata merasa begitu bersemangat hingga sepertinya dia tiba terlalu cepat. Tetapi tidak masalah, dia akan kembali menunggu dengan sabar.

"Hinata."

Hinata terkejut saat seseorang memanggil namanya. Dia lekas menoleh ke belakang dan tersenyum kemudian. "Selamat pagi Naruto-kun," sapanya lembut.

Naruto melangkah mendekat dan duduk di hadapan Hinata. "Selamat pagi," balasnya tak semangat sambil memaksakan senyum.

Hinata mengerutkan kening dengan perubahan raut wajah yang tidak biasa. "Apa terjadi sesuatu?" tanyanya penasaran serta sedikit khawatir.

Naruto menghembuskan nafas berat. "Sakura-chan memarahiku." Dia mengadu dengan wajah cemberut.

Hinata kontan tersenyum geli. Agaknya dia merasa lucu melihat ekspresi Naruto yang terlihat sangat menggemaskan.

"Apa Naruto-kun berbuat sesuatu yang salah?" Dia bertanya, suaranya lembut.

Naruto menggeleng dengan wajah bad mood yang kentara . "Tidak. Sakura-chan bilang aku terlalu menyusahkan Hinata. Menemaniku sarapan hari ini atau pergi ke kedai ramen bersama dan lain sebagainya itu bukan tugas Hinata. Jadi aku telah membuat Hinata kesusahan, karena itu dia marah."

Mata birunya menilik ekspresi Hinata yang duduk di depannya, mencoba mengamati setiap reaksi yang akan gadis itu berikan. Dia bisa memastikan bahwa dia akan kecewa jika seandainya Hinata punya pemikiran yang sama dengan Sakura.

Hinata terlihat tenang. "Tetapi apa yang Sakura-san katakan memang benar, ini bukan tugasku." Dia berbicara seadanya, dan terlalu jujur.

Kontan Naruto menatap Hinata kecewa. Agaknya dia terlalu terkejut. 'Jadi dia juga berpikir begitu?' batinnya sendu. Jadi apa itu artinya setelah ini dia harus membiarkan Hinata diganti?

Mereka tidak bisa sarapan atau makan ramen bersama lagi?

Memikirkannya saja sudah membuat Naruto kehilangan semangatnya.

Hinata menarik sudut bibirnya kemudian tersenyum lembut. "Tetapi aku akan tetap melakukannya." Naruto menatap mata Hinata dengan segera, mencoba mencari tahu lebih dalam, apa maksudnya.

"Bagiku, bisa melakukan banyak hal dengan Naruto-kun seperti ini, rasanya sangat menyenangkan. Kita jarang menghabiskan waktu berdua sebelumnya karena kita tidak begitu dekat, jadi sekarang, saat aku punya kesempatan aku akan mempergunakannya dengan baik. Seandainya di masa depan kita harus berpisah, aku tidak akan menyesal." Hinata melanjutkan perkataannya sambil tersenyum teduh.

[10] Sayonara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang