CHAPTER 8

1.4K 91 0
                                    

Pekerjaan di cafe menurut Hana cukup menyenangkan, walaupun di kehidupan sebelumnya ia tidak pernah bekerja di cafe, tapi ingatan dan tubuh nya mengingat hal yang dilakukan nya di dunia ini. Ia ingat saat pertama kali menginjakkan kakinya di cafe ini untuk bekerja, ia merasakan hal yang familiar. Mungkin karena pemilik tubuh ini sebelumnya memang menyukai pekerjaan ini. Tak lupa ia mengobrol dengan owner di sini yang bernama Beomsu bahwa ia juga sedikit amnesia karna kecelakaan beberapa waktu lalu. Beruntungnya owner tampan ini berbaik hati memberi nya keringanan saat bekerja.

Bunyi lonceng cafe berdenting, Hana yang sedang membersihkan meja pun cashier pun menoleh

"Hai Han, datang lebih awal huh" kata Chaemin, salah satu rekan kerja nya

"iya, salahkan teman ku yang datang ke apartku dan membuat aku bangun lebih awal"

"Hahaha, Nara ya. Memang bagus gitu sih, kamu kan kebo"

"Hehh, mulut nya julid mulu"

"Dah lah, bye aku ke gudang dulu, jangan bablas ketiduran"

"Huss sana ganggu aja"

Sebenarnya hari ini Hana juga ingin bertemu owner nya saat pulang nanti, karena mengingat ia juga hamil. Ia mungkin kedepannya akan sering cuti. Hana kembali melanjutkan acara bebersih nya sambil bersenandung. Ia juga tak lupa merapikan uang cashier dari shift sebelumnya, kebetulan belum ada customer yang datang.

Fyi, di cafe ini ada sekitar 9 karyawan di setiap shift nya, 5 karyawan tetap yang memang bekerja full time, dan 4 part time yang terbagi menjadi masing masing 2 di setiap shift. Untuk owner nya sendiri memang mempekerjakan part time hanya untuk weekend saja karena saat weekend cafe selalu ramai.

"Han, udah makan belum ?" kata Beomsu menghampirinya

"Oh udah kok, tadi sebelum ke sini Nara menyuruh aku untuk makan dulu. Ya tahu sendiri dia kalau sudah ngomel gendang telingaku serasa mau lepas"

"Hahaha, beruntung lho Han kamu punya temen kayak gitu, daripada aku belum ada yang ngasi perhatian kayak gitu"

"Ya gimana nama nya juga jomblo dari lahir hahaha"

"Iya deh Boss, yang jomblo dari lahir, nyindir juga nih cerita nya"

Saat Hana dan Beomsu mengobrol ada customer yang datang. Beomsu langsung pergi dan menyerahkan customer itu ke Hana. Hana dengan ramah melayani customer tersebut

"Saya pesan americano extra 2 shot ya"

"Baik, ada lagi kak ?"

"Tidak ada"

"Baik kak, atas nama siapa ya ?"

"Alex. Take away ya"

"Oke. Total 2.000 won ya"

Hana mengambil uang tersebut dan memberikan kembalian nya. Dan meminta customer tersebut menunggu sebentar. Hana memang hanya bertugas bagian cashier. Setelah itu Hana kembali mengamati sekeliling cafe, memang shift nya hari ini cukup lenggang. Hana bersyukur setidaknya ia tidak terlalu capek di hari pertama ia mengetahui kehamilannya. Rekan kerja Hana bernama Yuna yang bertugas sebagai barista menghampirinya bahwa ada pesanan yang sudah selesai. Hana pun menekan alat getar yang memang digunakan untuk memanggil customer, setidaknya suara nya tidak akan serak karena sering berteriak. Customer tersebut berdiri, lalu mengambil pesanan nya dan pergi. 

"atas nama Alex ?" 

"Iya"

Hana melihat customer itu pergi, ia merasa familiar tapi tidak tahu apa. Melihat Hana yang melamun, ia pun di senggol Yuna.

"Hehh, Han, awas kerasukan melamun aja, naksir ya sama customer itu"

"Huss, kalau ngomong jangan gitu"

"Ya, mungkin aja, ganteng lho itu Han"

"Gak lah lagian aku dalam kondisi tidak bisa menyukai orang lain"

"Maksud nya gimana ?"

"Nanti lah, kalau aku siap cerita"

"Oke lah, tuh Han ada customer lagi"

Hana pun kembali bekerja, setelah customer bernama Alex tadi pergi, datang beberapa customer lagi, apakah ini yang dinamakan orang pembawa keberuntungan. Hana pun dengan sigap melayani mereka.

Tak terasa waktu berlalu begitu cepat, Hana menikmati pekerjaannya hari ini. Ia membereskan cashier nya, lalu menghitung penjualan di akhir shift nya dan mencocokkan nya dengan data. Memang pekerjaan nya tidak jauh-jauh dari hitung menghitung ya. Setelah selesai, Hana pun bersiap untuk pulang, dan berpamitan ke rekan kerjanya. Tak lupa ia ingin bertemu Beomsu untuk mengatakan perihal kehamilannya. Hana menghampiri ruangan Beomsu, lalu mengetuk pintunya dan tak lama Beomsu keluar.

"Permisi, ada hal yang ingin aku sampaikan, apakah kamu punya waktu ?" tanya Hana

"Sure, ayo masuk" ajak Beomsu

"Begini, mungkin ini agak mengejutkan tapi harus ku katakan demi pekerjaan ini kedepannya"

"Jadi ?"

"Aku sedang hamil, Beom"

"Hahh, gimana gimana ? serius ? setauku kamu belum bersuami atau belum punya pacar kan ?"

"Yahh, ada insiden pokok nya, aku belum siap cerita. Tapi aku harap kamu mengerti"

"Oke, aku tidak memaksa kamu cerita. Tapi apa dia tahu ?"

"Maksudmu ? ayah anak ini"

"Iya Han"

"Aku tidak tahu ayah nya"

"What ? oke-oke aku tidak akan meneruskan yang seperti nya akan menyerembet ke spekulasi aneh-aneh, jadi inti nya kamu mau gimana sama part time nya ?"

"Mmmm, aku tidak mau berhenti. Aku senang kerja di sini cuman mungkin jika kedepannya aku sering cuti atau tidak masuk harap di maklumi ya. Kamu bisa potong gaji ku kok, bebas sih atau mau cari pengganti ku juga gpp"

"Hahaha, aku bukan bos seburuk itu Han. Gpp asal kalau gak masuk mungkin kamu bisakasi tau aku ya, supaya aku ada planning kalau kamu gak masuk"

"Oke, Beom. Kamu memang baik, sayang jomblo aja"

"Hehh, udah-udah. Kamu mau pulang kan, udah malam. Kamu mau aku antar kah ?"

"Gak usah, aku masih sehat kok hahaha, lagian aku juga sebelum hamil pulang malam. Gpp kok. Duluan ya kalau gitu"

"Oke bye Han. Take care"

Setelah Hana mengobrol dengan Beomsu, Hana merasa sedikit lega walaupun ia memang tidak cerita kejadiannya tapi setidaknya untuk masalah part time sedikit teratasi. Hana melihat langit yang mulai mendung pun mulai bergegas pulang karena ia tidak membawa payung. Sampai di rumah, Hana di sambut Nara.

"Hann, udah pulang baru mau aku jemput, mau hujan soalnya, nomormu gak aktif aku kan khawatir"

"Iya maaf Nar, tadi lowbat. Yang penting kan aku udah di sini"

"Udah yuk, makan aku udah beli makan nih"

Hana pun melakukan acara bebersih nya lalu makan dengan Nara. Nara menginap, jadi sepanjang malam kami pun mengobrol hal-hal random yang menyenangkan. Hana merasa senang dengan Nara karena memang se asik itu orang nya. Nara juga memberikan nasehat kehamilan yang ia baca melalui internet sepanjang Hana bekerja, Nara seperti ahli kandungan dadakan. Hana pun berencana di temani Nara ke dokter kandungan untuk memeriksakan kandungannya. Walaupun accident, Hana bersyukur diberi kepercayaan anak di usia nya sekarang. Setelah mengobrol, Hana dan Nara pun beristirahat.

.

.

.

.

.

.

Terima kasih sudah membaca ;)

ONLY YOU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang