CHAPTER 20

1.1K 81 0
                                    

Usia kandungannya sudah 8 bulan lebih 2 minggu, Nara dan orang tua nya juga lebih posesif dari bulan bulan sebelumnya. Hari ini Hana hanya ingin bersantai di rumah saja, mengingat perut nya sudah besar banyak aktivitas yang ia kurangi. Ia juga cepat sekali lelah serta sakit pinggang. Sekarang ia sedang menunggu Papa Nam dan Nara pulang karena kami akan berencana pesta bbq, entah mengapa Hana memang ingin makan bbq. Sedangkan mama Naeun sedang pergi ke minimarket terdekat untuk beli bumbu yang kurang.

Hana sedang makan camilan nya, namun tiba - tiba perut nya terasa mules sekali. Semakin lama semakin sakit, Hana menduga ia akan melahirkan hari ini. Hana yang berniat mengambil ponsel nya mencoba menelpon mama Naeun yang paling dekat dengan nya saat ini. Beruntung nya segera diangkat.

"Ma, Sakit ..." rintih Hana

"Sayang, hei. Mama segera pulang ya" jawab mama Naeun dengan panik

Tak lupa sambil berjalan, mama Naeun menelpon Nara agar mereka segera pulang. Ia punya feeling jika Hana akan segera melahirkan. Nara yang mendengar kabar itu pun langsung minta papa nya pulang saja, tidak perlu lanjut antri menunggu pesanan mereka. Yang mereka pikirkan saat ini adalah keselamatan Hana dan bayi nya.

Sampai dirumah mama Naeun melihat Hana meringkuk kesakitan. Lalu melihat bagian kaki nya sudah ada air nya,

"Astaga air ketuban nya sudah pecah" kata mama Naeun

"Sayang hei, masih bisa berjalan. Mama bantu jalan ya. Kita naik lift untuk turun. Mama sudah telpon papa buat pulang"

"Iya Ma" jawab Hana dengan nada lemas

Belum sampai mereka mereka menutup pintu, papa Nam sudah datang dengan buru-buru. Ia melihat anak nya kesakitan langsung mengambil alih menggendong nya dan bergegas turun. Mama Naeun pun sigap langsung turun bersama Nara. Beruntung nya di mobil papa Nam sudah siap dengan peralatan Hana jika sewaktu waktu Hana akan melahirkan.

Papa Nam menyetir mobil nya dengan terburu-buru, berharap segera sampai ke rumah sakit. Setelah sampai, papa Nam tanpa banyak basa basi turun dan menggendong Hana. Ia meminta Nara untuk memarkir nya mobilnya. Papa Nam dan mama Naeun masuk kedalam.dan buru-buru menyuruh perawat yang berjaga segera memanggil dokter. Hana langsung di letakkan di brankar dan di dorong masuk ruang persalinan.

Sepanjang jalan menuju ruang persalinan, mama Naeun terus menggenggam tangan Hana mencoba menguatkan anaknya.

"Sayang tenang ya, mama sama papa di sini. Hana pasti bisa"

" Ma, Hana takut"

"Its okay sayang, nanti mama tanya ke dokter nya apa salah satu di antara kami bisa menemani kamu di dalam sana"

"Maa, Hana takut banget" kata Hana yang sambil mengeluarkan air mata nya

"Hana anak mama yang kuat, Bisa ya sayang"

Setelah sampai depan ruang persalinan, mama Naeun berkata kepada dokter agar salah satu dari mama atau papa bisa masuk ke dalam. Dokter sebenarnya tidak mengijinkan namun mama Naeun terus memohon dan akhir nya berhasil. Papa Nam menawarkan diru untuk masuk mengingat ia sudah pernah mendampingi mama Naeun melahirkan mungkin ia sudah tahu kemungkinan yang akan terjadi di dalam sana.

Hana yang terbaring di kasur dengan perasaan yang campur aduk. Ia melirik pintu yang terbuka, ternyata papa Nam masuk menemaninya. Papa Nam berdiri di samping Hana mencoba menguatkan anaknya yang sedang berjuang saat ini.

"Hana, bisa ya. Papa temani"

"Iya, Pa" kata Hana sambil menatap mata Papa nya yang memberi kekuatan padanya

.

.

Junseo hari ini akan bersiap untuk membawa Jinseok pulang karena memang sudah boleh kan keluar. Junseo senang akhirnya Jinseok bisa bersama nya. Bahkan saat di mobil perjalanan menuju villa yang dimiliki nya Junseo tak henti menatap mata cantik Jinseok.

ONLY YOU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang