CHAPTER 39

222 8 1
                                    

Sudah hampir sebulan Hana dan Junseo menjalani pertunangan dan saling mengenal satu sama lain. Hana juga mulai menerima Junseo begitupun sebalik nya. Sedangkan Nara, ia memutuskan untuk pindah di apartemen dekat dengan kantor, selain karena jarak yang dekat Nara juga masih tahu diri bahwa dia menumpang. Tidak mungkin selama nya akan tinggal di sana mengingat Hana dan Junseo akan menikah. Walaupun demikian Hana juga seringkali mampir di apartemen Nara sebelum kembali ke mansion. Junseo sudah menawarkan apartemen yang ia tinggali saat ini daripada menyewa karena Junseo pun setelah menikah tidak akan tinggal di apart namun Nara menolak.

"Hahhh gak kerasa ya, 5 hari lagi udah genap sebulan kita tunangan" kata Junseo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hahhh gak kerasa ya, 5 hari lagi udah genap sebulan kita tunangan" kata Junseo. Mereka berdua sedang berada di taman sambil membawa Hanjun dan Jinseok menghirup udara segar.

"Kamu ngitung ?" tanya Hana

"Iya dong karena aku gak sabar kita bisa jadi keluarga yang utuh. Aku juga bisa lebih leluasa deket sama kamu, dikantor mana bisa kita berduaan kayak gini"

"Itu mah modus kamu aja. Di kantor itu buat kerja"

Suasana sore menjelang malam yang tenang membuat Hana lebih rileks. Setelah bekerja sehari penuh melihat Hanjun dan Jinseok membuat tenaga nya kembali utuh. Walaupun Jinseok bukan anak nya namun semakin lama Hana mulai menyayangi nya. Bahkan Hanjun dan Jinseok seperti anak kembar yang tak terpisahkan. Pernah saat ia akan memindahkan Jinseok ke kamar nya, Hanjun selalu terusik dan ujung nya pasti menangis. Dalam ketenangan sore itu, Hana mengamati Hanjun berada di gendongan nya, sesaat kemudian Junseo memecah keheningan

"Hana ..." panggil Junseo

"Hmmm ?"

"I love you" kata Junseo. Setelah banyak memikirkan dan merenung beberapa hari, Junseo akhir nya berani mengatakan kata-kata itu

"Whatt ?" ujar Hana memastikan bahwa telinga nya tidak salah mendengar perkataan Junseo baru saja

"Perlu aku ulangi. I Love Jeon Hana"

"Junseo, aku tidak tahu .. aku ..." Hana menatap mata Junseo mencari kebohongan namun nihil semua nya nyata. Hana masih takut, ragu, atau entahlah, ia juga bingung bagaimana mendeskripsikan nya. Sepanjang hidup nya tak pernah ia mendengar pernyataan cinta seperti ini. Bahkan tokoh yang selama ini ia kira hanya fiksi di novel sedang menyatakan cinta pada nya. Pengalaman dari keluarga nya membuat ia ragu untuk mencintai seseorang. Bagaimana jika nanti saat Hana sudah memberikan hati nya lalu ia di campakkan, tidak di hargai, dan banyak hal yang ia pikirkan.

"Tak apa, aku tahu kamu ragu. Aku menunggu. Tak mudah membuka hati untuk seseorang. Aku pernah mengalami itu. Tapi aku hanya ingin kamu tahu, aku disini, selalu disini menunggu sampai kamu siap"

"Walaupun ujung-ujung nya kita menikah, aku tidak terpaksa dan bukan sekedar tanggung jawab. Kita mungkin bertemu di waktu dan situasi yang kurang tepat. Tapi aku bersyukur aku bisa bertemu dengan mu. Please, let me be the one to hold the key to your heart" lanjut Junseo dengan tulus berharap Hana bisa merasakannya

"Dan maaf aku tidak ada di saat kamu mengalami semua itu. Aku tidak bisa melupakan hal itu. I'm sorry for causing you pain, but now you mean everything to me" tambah Junseo. Hana yang mendengar semua itu tidak bisa berkata-kata lagi.

"Junseo, saat ini aku masih tidak tahu. Aku sayang, aku nyaman dengan mu. Tapi untuk cinta, aku masih tidak bisa memberikan jawaban itu. Aku masih perlu waktu sedikit lagi"

"Take your time namun aku harap itu tidak lama. Mari masuk di sini mulai dingin. Aku tidak ingin kamu dan anak-anak sakit" kata Junseo bangkit dari duduk nya mengulurkan tangan nya pada Hana dengan tangan satu nya yang menggendong Jinseok. Hana menerima uluran tangan itu, lalu Junseo menggenggam erat tangan nya.

"Kamu akan ikut makan malam di sini kan. Di sini terlalu sepi sejak Nara pindah"

"Aku akan makan malam di sini, tenang saja. Aku bisa ijin pada papa untuk menginap di sini untuk menjaga mu. Aku akan berada di ruang kerja, kalau kamu butuh sesuatu aku ada di sana"

"Hmm, baiklah. Aku siapin makanan dulu kamu jaga anak-anak sebentar"

"Jangan masak terlalu berat, kamu sudah capek kerja. Aku gak mau kamu lelah"

"Iya iya, kamu selalu bicara seperti itu. Padahal aku seneng banget kalau masak"

"Iya sayang, aku nunggu di kamar anak-anak ya"

"Oke"

Entah suasana hati Hana yang sedang bagus, Hana ingin masak yang spesial untuk hari ini. Cukup banyak Hana memasak di bantu beberapa pelayan. Tak lupa setelah memasak ia memberikan makanan nya untuk pelayan, supir, dan bodyguard di mansion karena tak mungkin hanya dia dan Junseo yang makan.

Setelah selesai Hana menyiapkan meja makan lalu bergegas memanggil Junseo. Junseo pun turun dan makan bersama malam itu. Di tengah makan malam itu bel pintu mansion seperti nya berbunyi. Pelayan segera melihat siapa tamu yang datang, dan ternyata Alex serta Eunsang.

"Malam tuan, maaf mengganggu makan malam tuan dan nona" kata Alex dengan sopan

"Tidak apa, kalian pasti ada urusan dengan Junseo kan" ujar Hana

"Nilai 100 buat Hana" kata Eunsang tak lupa dengan sedikit candaan

"Kalau begitu kalian makan malam sekalian aja, sebelum bekerja" ajak Hana berdiri menyiapkan alat makan tambahan.

"Tidak perlu nona, kami .." jawab Alex

"No, aku gak terima penolakan. Ayo duduk duduk" kata Hana. Mendengar ajakan makan malam Hana, Alex sebenarnya tidak enak berbeda dengan Eunsang yang tanpa ragu duduk. Eunsang yang ingin duduk di sebelah Hana di interupsi oleh Junseo.

"Eunsang, kamu tukar tempat dengan ku" kata Junseo

"Siap yang mulia, hamba akan melaksanakan perintah mu" ujar Eunsang dengan lesu niat hati ingin bersebelahan dengan bidadari justru di usir halus oleh pawang nya.

"Gak usah drama deh. Segera makan, ambil sendiri gak usah manja" ujar Junseo sambil duduk di samping Hana.

Mereka pun makan bersama kadang di sela-sela makan Eunsang banyak cerita hal random dan lucu membuat Hana kadang menimpali dengan tawa nya. Hana senang karena makan malam nya hari ini menjadi lebih menyenangkan. Saat sudah selesai makan malam, Hana bangkit niat membantu membereskan bekas makan nya, namun di tahan Junseo.

"Gak usah beres-beres. Kamu udah capek kerja, masak, sama urus anak-anak, istirahat aja" kata Junseo

"Ya udah deh" jawab Hana

"Aku ke ruang kerja dulu sama mereka, kalau butuh apa-apa aku di sana" ujar Junseo bangkit dari kursi makan, mengecup kening Hana sekilas lalu pergi. Eunsang dan Alex yang melihat adegan barusan cukup speechless. Jika emoticon itu nyata maka wajah mereka mungkin Hana jadikan sticker chat yang lucu.

"ASTAGA APA YANG KU LIHAT BARU SAJA" teriak Eunsang. Alex pun segera menutup mulut Eunsang dan menarik nya untuk mengikuti Junseo. Hana tertawa melihat kelakuan Eunsang.

"Bisa-bisa nya Junseo bersahabat dengan Eunsang yang sifat nya kayak alien" gumam Hana

.

.

.

.

.

.

Terima kasih sudah membaca ;)

ONLY YOU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang