CHAPTER 12

1.2K 84 1
                                    

Setelah pesta kantor kemarin, Junseo memang meliburkan karyawan, namun tidak dengan nya. Ia tetap saja bekerja karena ia sudah menerima laporan dari mata-mata nya terkait kasus pada saat meeting kemarin. Ia sedang mempelajari berkas nya dengan ditemani kopi tentu saja, kopi saat ini sudah menjadi sebagian dirinya. Ia menjadi penyuka kopi hitam saat ia sudah menginjak bangku kuliah, tugas, laporan, presentasi sudah menjadi makanan sehari-hari nya selama kuliah. Tentu saja hal itu yang membuat ia sering minum kopi agar mampu begadang semalaman, namun kopi menurutnya saat ini seperti tidak ada efeknya. Mungkin karena tubuhnya sudah terbiasa minum kopi, sehingga mau minum atau tidak sama saja.

"Hahh, ternyata cabang itu yang bermasalah, seperti nya cabang ini sudah tidak sehat ? apa sebaiknya aku tutup saja kantor nya, ternyata banyak sekali yang korupsi di cabang tersebut." saat sedang berpikir pintu kerja nya di ketuk ternyata Papa nya datang. Fyi Junseo saat ini memang bekerja namun tidak di kantor. Di sebelah kamarnya ada ruang kerja yang terhubung langsung juga dengan kamarnya.

"Jun, hari ini kamu meliburkan karyawan tapi kamu sendiri tidak libur bagaimana sih?"

"Gak bisa libur, Pa. Ternyata perusahaan papa ada masalah di salah satu cabangnya"

"Cabang yang mana ?"

"Gangnam"

"Ada masalah apa ? cabang itu termasuk salah satu dari 3 cabang terbesar kita di Seoul. Terakhir saat Papa kesana baik-baik saja"

"Dari luar oke, dalam nya kacau banget Pa. Pimpinan cabang itu korupsi dan bahkan sudah di lakukan selama 5 tahun terakhir"

"Hah, sepintar itu mreka menyembunyikan kejahatan nya. Apa aku yang terlalu percaya bahwa semua karyawan akan berdedikasi baik ke perusahaan"

"Iya mungkin Papa dulu terlalu toleransi dengan hal-hal kecil, lama-lama mereka semena-mena. Aku sekarang sedang berpikir apa yang aku lakukan kedepannya, menurut laporan mata-mata ku karyawan disana sama sekali tidak terlibat kasus ini hanya pimpinannya saja, jika aku menangkap pimpinannya tentu kantor akan kacau karena tidak ada nya pimpinan di cabang itu"

"Lalu ? rencana mu gimana ?"

"aku akan menutup cabang itu, dan mengalihkan karyawan yang bekerja di sana untuk bekerja di kantor pusat bersama ku. Dengan begitu mereka tidak akan kehilangan pekerjaan mereka, tapi tetap memberikan efek jera bagi pelaku nya. Dengan begini pimpinan cabang yang lain tidak akan berani macam-macam apalagi korupsi kalau tidak mau kantor mereka gulung tikar"

"Boleh juga ide mu, Papa serahkan semua nya sama kamu aja, soalnya kamu CEO nya"

"Oke Pa, rencana nya aku mau eksekusi besok saat mereka masuk, jadi dia tidak akan meremehkan aku walaupun aku paling muda diantara yang lain"

"Papa terserah kamu aja, yang penting sekarang kamu tidur sana. Semalam sejak kamu selesai pesta sampai pagi ini belum istirahat, kalau tidak istirahat sekarang ku buat kamu istirahat selamanya"

"Astaga, baru login jadi CEO masa udah logout" gerutu Junseo. Karena sudah mendapat ancaman dari papa nya, ia membereskan pekerjaan nya, membersihkan diri, dan beristirahat.

.

.

Esok pagi nya, hari libur sudah lewat perusahaan Junseo pun sudah memulai aktivitas bekerja seperti biasa. Agenda Junseo hari ini adalah pergi ke kantor cabang Gangnam untuk memberi pelajaran pimpinan cabang di sana. Junseo sudah geram dengan tingkah nya yang semena-mena, ia baru mendapat laporan bahwa pimpinan cabang tersebut tidak melakukan tugas nya dengan baik, semua pekerjaan nya ia limpahkan pada bawahan nya namun karyawan disana tidak bisa berbuat banyak karena mereka hanya bawahan, ibarat lo punya uang lu punya kuasa.

ONLY YOU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang